KAJIAN TATA RUANG LUKISAN DINDING PADA BATU BALAI DI DESA TEGUR WANGI LAMA KOTA PAGARALAM SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH
DOI:
https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i2.2489Keywords:
Kajian Tata Ruang, Lukikan Dinding Pada Batu Balai, Sumber Pembelajaran Sejarah.Abstract
Kota Pagaralam memiliki peninggalan dalam bidang seni, dalam tradisi megalit telah mengenal seni lukis yang berkualitas tinggi, gaya naturalis serta gaya stilir telah muncul di berbagai lukisan tersebut, lukisan tersebut memiliki makna tersendiri yang mengandung nilai-nilai estetika dan juga mencakup pada kehidupan sehari-hari pada masyarakat yang hidup pada zaman itu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kajian tata ruang lukisan dinding pada batu balai di desa Tegur Wangi Lama kota Pagaralam sebagai sumber pembelajaran sejarah?. Tujuan penelitian mengetahui kajian tata ruang yang terdapat didalam lukisan dinding pada batu balai di desa Tegur Wangi Lama kota Pagaralam sebagai sumber pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Kajian tata ruang lukisan dinding pada batu balai di desa Tegur Wangi Lama menjelaskan tentang keadaan lingkungan dan kondisi yang terdapat pada sekitar lukisan. 2) Makna yang terkandung pada lukisan ini bahwa di daerah tersebut sudah adanya perkampungan dan masyarakatnya melakukan upacara adat pertanian sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian yang mereka dapat. 3) Kajian tata ruang lukisan dinding pada batu balai di desa Tegur Wangi Lama kota Pagaralam dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah, karena dapat menambah minat siswa dalam belajar sejarah dan dapat menambah wawasan siswa terrhadap peninggalan prasejarah yang ada di Sumatera Selatan.
References
Bedur, Marzuki, dkk. 2009. Sejarah Besemah (Dari Zaman Megalitikum, Lampik Empat Merdike Due, Sindang Merdike ke Kota Perjuangan). Palembang: Rambang.
Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. 1994. Welcome to South Sumatera, Palembang. Palembang: Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Indriastuti Kristantina. 2015. “Seni Lukis dan Seni Gores Pada Megalitik Pasemah Provinsi Sumatera Selatanâ€. Dalam Siddhayatra. Volume 20, Nomor 20, November 2015. (129-141).
Kustono dan Firmansyah. 2016. â€Eksistensi Istana Kerajaan di Kalimantan Barat Sebagai Sumber Pembelajatan Sejarahâ€. Dalam Historia. Volume 4, 2016. (19-29).
Soekmono. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Kanisius.
Soleh, Kabib. 2017. â€Prasasti Talang Tuo Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Sebagai Materi Ajar Sejarah di Sekolah Menengah Atasâ€. Dalam Historia. Volume 5, 2017. (173-192).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tim Balai Arkeologi Sumatera Selatan. 2017. Penelitian Permukiman Megalitik Situs Tegur Wangi Kota Pagaralam, Palembang: Balai Arkeologi Sumatera Selatan.
Tim Gemilang. 2015. Sejarah Kerajaan Di Sumatera Selatan (Napak Tilas Kerajaan Terbesar dan Terkuat di Bumi Sriwijaya). Palembang: Tim Gemilang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/ berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .