AKULTURASI BUDAYA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG

Authors

  • Muhamad Idris Universitas PGRI Palembang
  • Eva Dina Chairunisa Universitas PGRI Palembang
  • Riki Andi Saputro Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/kalpataru.v5i2.3552

Keywords:

Makam, Akulturasi Kebudayaan

Abstract

Makam merupakan bentuk kebudayaan Islam Melayu yang sangat penting, penempatan dan pembangunan sebuah bangunan makam mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat pada zamannya. Makam raja adalah sebuah simbol dan status serta bentuk penghormatan pada penguasa dan keluarganya. Permasalahan  penelitian: bagaimanakah bentuk akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam dalam sejarah kebudayaan Palembang studi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko? Tujuan penelitian: untuk mengungkap bentuk akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Manfaat penelitian: menghasilkan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Tersedianya data bahan perkuliahan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam di
Palembang. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitisan: akulturasi kebudayaan Hindu-Budha, Islam dan Eropa tampak pada kebudayaan di makam Kiranggo Wirosentiko.
menggambarkan terjadinya kontak budaya yang terus menerus antara penduduk Palembang pra-Islam dengan pedagang Islam dari luar, sehingga penduduk dan penguasa Palembang bertransformasi ideologi
menjadi muslim. Akan tetapi setelah menjadi muslim tidak bertransformasi menjadi nasrani. Hasil interaksi yang terus menerus menghasilkan karya arsitektur makam Ki Ranggo Wirosentiko. Perubahan tersebut dalam kebudayaan Melayu, simbol-simbol kebudayaan Melayu-India digantikan dengana simbol Melayu-
Arab. Jenis-jenis akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk jenis akulturasi democratic acculturation. Kerangka kerja akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk akulturasi
psikologis. Strategi akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko menunjukkan penerapkan strategi integrasi. Aspek-aspek akulturasi di makam Ki Ranggo Wirosentiko meliputi cultural maintenance dan contact participation.

References

Berry, Jhon.W. 2005. Acculturation: Living successfully in two cultures. International Journal of Intercultural Relation. 29 (2005) 679-712.

Kasiyah, Naniek. 2005. “Antropologi Pasca “Pembangunan†Dimensi Antropologi Terapanâ€. Dalam Humaniora. (Volume 17, Nomor 3, 2005).

Kodiran. 2004. “Pewarisan Budaya dan Kepribadianâ€. Dalam Humaniora (Volume 16, Nomor 1, 2004).

Koentjaraningrat.1990. Sosiologi Memahamidan Mengkaji Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 2002. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Depok: UI Press.

Pranoto, W. Suhartono. 2005. “Budaya Daerah Dalam Era Disentralisasiâ€.

Downloads

Published

2020-02-04