METAFORA DALAM KEBUDAYAAN ISLAM MELAYU SUMATERA SELATAN

Authors

  • Muhamad Idris Univeristas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/kalpataru.v5i2.4113

Keywords:

Metafora, Sastra Lisan, Melayu Islam, Sumatera Selatan

Abstract

Metafora dalam sastra lisan merupakan bagian khazanah kekayaan kebudayaan masyarakat Melayu Islam Sumatera Selatan. Beragam bentuk sastra lisan masyarakat Melayu Sumatera Selatan masih kekayaan intelektual masyarakat Melayu. Ancaman dari dalam dan dari luar mengancam eksistensi metafora dan sastra lisan masyarakat Melayu Sumatera Selatan. Belum banyak penelitian dan tulisan yang mengungkap kekayaan khazanah kebudayaan tersebut, sehingga penelitian ini diharapkan mampu mendokumentasikan kekayaan khazanah kebudayaan Melayu Islam Sumatera Selatan. Permasalahan penelitian 1) Bagaimanakah metafora digunakan masyarakat Iliran-Uluan Sumatera Selatan dalam sastra lisan? 2) Katagori metafora konseptual apa saja yang digunakan masyarakat Iliran-Uluan Sumatera Selatan dalam sastra lisan? 3) Bagaimanakah metafora dalam sastra lisan masyarakat Iliran-Uluan Sumatera Selatan dapat dianalisis dengan teori strukturasi? Metode penelitian yang dipergunakan untuk menjawab penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Simpulan penelitian ini adalah: 1) Metafora dipergunakan oleh masyarakat Melayu Islam Sumatera Selatan dalam sastra lisan senjang, tadut, rejung, petatah petitih puyang, mantra/jampi, slogan, cerita rakyat, ungkapan adat, dan toponim; 2) Katagori metafora konseptual yang digunakan masyarakat Iliran-Uluan Sumatera Selatan dalam sastra lisan diklasifikasikan menjadi tiga katagori: (1) metafora orientasional; (2) metafora ontologis; (3) metafora struktural, dengan katagori yang paling banyak digunakan adalah metafora struktural; 3) Teori strukturasi dapat mengungkap beragam temuan fenomena. Pada beberapa kasus di beberapa daerah memiliki kemiripan tindakan dorongan aktor dan masyarakat dengan beragam dorongan atau motivasi ekstrinsik maupun intrinsik. Agen berprofesi sebagai orang pintar Agen memiliki peran besar dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan keagamaan dalam masyarakat desa. Seseorang dapat menjadi tokoh/aktor setelah melalui proses atau jalan yang panjang, dan dituntut memiliki kemampuan introspeksi dan mawas
diri dari para agen di dalam dan sebagai pembentuk, duree aktivitas sosial sehari-hari yang akan dipengaruhi pengetahuannya. Dalam menjalankan perannya orang pintar dituntut harus mengembangkan keterampilannya untuk menghadapi arus perubahan. Metafora menyimpan bentuk kearifan lokal manusia Melayu Sumatera Selatan. Pengawetan informasi dalam bentuk metafora yang merekam kearifan lokal menggambarkan kebijakan dan kepedulian manusia Islam Melayu dalam hubungan dengan manusia, alam dan vertikal dengan Tuhan sang pencipta.

References

'Alam, Asnawi Mangku. 1977. Cita & Karya. Palembang: Pemerintah Daerah

'Ardiansyah, Arif. 2016. “Pemanfaatan Tradisi Lisan Senjang Musi

Banyuasin Sumatera Selatan Sebagai Identitas Kulturalâ€. Dalam

PEMBAHSI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2016.

'Bagea, Ishak. 2010. “Metafora dalam Bidang Pertanian Padi Masyarakat Dayak Buket Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur (Suatu Tinjauan Linguistik Antropologi)â€. Dalam Humaniora. Volume 22, Nomor 1, Februari 2010.

'Balai Bahasa Sumatera Selatan. 2014. Sastra Tutur Sumatera Selatan: Sastra Tutur Besemah. Palembang: Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

'Dharsono (Sony Kartika). 2007. Budaya Nusantara: Kajian Konsep Mandala dan Konsep Tri-Loka terhadap Pohon Hayat Pada Batik Klasik. Bandung:Rekayasa Sains.

'Herleni, Sari. 2016. Cerita dari Sumatera Selatan Antu Banyu. Jakarta: Badan Pengembangan dan PembinaanBahasa.

'Jannah, Nur Ika Anisa’Ul dan Siti Zurinani. 2017. “Pewarisan Ilmu Dukun Dalam Sistem Penyembuhan Tradisional. Shamanic Power Inheritance in Traditional Healing Systemâ€. Dalam Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Volume 30, Nomor 1, 2017.

'Lakoff dan Johnson. 1980. Metaphors We Life By, Chicago: Pers University of Chicago, Sains Kognitif. Marnettti. “Analisis Gaya Bahasa dalam Slogan Lingkungan Hidupâ€. Dalam Madah. (Balai Bahasa Riau. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ISSN 2086-6038).

'Nurdin, Ali. 2012. “Komunikasi Magis Dukun: Studi Fenomenologi Tentang Kompetensi Komunikasi Dukunâ€. Dalam Jurnal Komunikasi. Volume 1, Nomor 5, Juli 2012.

'Sedyawati, Edi. 2014. Kebudayaan di Nusantara, Dari Keris, Tor-tor Sampai Industri Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

'Kalpataru, Volume 5, Nomor 2, Desember 2019 (126-140) Muhamad Idris | 140 Sepriady, Jeki dan Muhamad Idris. 2017. “Jejak Kesultanan Palembang Darussalam di Kabupaten Banyuasinâ€. Dalam Kalpataru.

'Volume 3, Nomor 2, Desember 2017.Widya. 2010. Analisis Metaforis Petatah Petitih Berbahasa Minangkabau Tentang Konsep Kepemimpinan Studi Tentang Kearifan Budaya. Tesis Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Linguistik Universitas Indonesia.

Downloads

Published

2020-05-22