SEJARAH PENGAJARAN MANTRA MELAYU DI TENGAH PERUBAHAN MASYARAKAT BESEMAH
DOI:
https://doi.org/10.31851/kalpataru.v6i2.5257Keywords:
Pengajaran, Mantra, MelayuAbstract
Mantra Melayu sedang mengalami ancaman tergerus modernisasi, tidak banyak masyarakat meneruskan tradisi melestarikan mantra sebagai bagian kehidupan keseharian di Sumatera Selatan. Permasalahan penelitian: bagaimana bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Manfaat penelitian tersedianya data dan informasi bentuk dan strategi pengajaran mantra Melayu di masyarakat Besemah Sumatera Selatan dalam arus modernisasi dan globalisasi. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: mantra Melayu Besemah dikemas dalam bentuk rejung, tadut, guritan, tangis ayam, mantra sardundun. Pengajaran mantra secara tradisional dilakukan dengan metode lisan dari mulut ke mulut, namun diera keterbukaan dan upaya mengangkat budaya lokal di bidang pendidikan mantra diajarkan di sekolah-sekolah di kota Pagaralam dalam materi muatan lokal. Terobosan pengajaran ini dapat menyelamatkan mantra Besemah dari kepunahan.
References
Andaya, Barbara Watson. 2016. Hidup Bersaudara Sumatera Tenggara Pada Abad XVII dan XVIII. Yogyakarta: Ombak.
Coedes, George, dkk. 2014. Kedatuan Sriwijaya. Jakarta: Komunitas Bambu.
Diradjo, Ibrahim Dt. Sanggoeno. 2014. Tambo Alam Minangkabau Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Bukit Tinggi: Kristal Multimedia.
Giddens, Anthony. 2016. Teori Strukturasi Dasar-dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hanafiah, Djohan. 1995. Melayu-Jawa: Citra Budaya dan Sejarah Palembang. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hasbullah, Jousairi. 1996. Mamang dan Belanda (Goresan Wajah Sosial Ekonomi dan Kependudukan Sumatera Selatan Zaman Kolonial dan Refleksinya Pada Hari Ini). Palembang: Unsri.
Idris, Muhamad dan Jeki Sepriady. “Sastra Tutur Desa Lebak Bering Kabupaten Ogan Komering Ilir Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarahâ€. Dalam Kalpataru. Volume 3, Nomor 1, Juli 2017. (104-111).
Idris, Muhamad. “Metafora Dalam Kebudayaan Islam Melayu Sumatera Selatanâ€. Dalam Kalpataru. Volume 5, Nomor 2, Desember 2019. (126-140).
Iskandar, Teuku. 1986. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Lapian, Adrian B. 2009. Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut, Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Depok: Komunitas Bambu.
Marsden, William. 2013. Sejarah Sumatera. Jakarta: Komunitas Bambu.
Mudra, Mahyudin Al. 2008. Redefinisi Melayu Upaya Menjembatani Perbedaan Konsep Kemelayuan Bangsa Serumpun. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu.
Peeters, Jeroen. 1997. Kaum Tuo-Kaum Mudo Perubahan Relegius Palembang 1821-1942. Jakarta: INIS.
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia. 2008. Seratus Tahun Perjuangan Guru Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Soetopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Supriyanto. 2013. Pelayaran dan Perdagangan di Pelabuhan Palembang 1824-1964. Yogyakarta: Ombak.
Zed, Mestika. 2002. “Ekonomi Dualistis Palembang Pada Periode Kolonial Akhirâ€. Dalam Fondasi Ekonomi Indonesia. J. Thomas Lindblad (Ed). Yogyakarta: Pusat Studi Asia Tenggara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/ berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .