EKSISTENSI MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA MENENGAH ATAS
DOI:
https://doi.org/10.31851/kalpataru.v1i2.535Abstract
ABSTRAK
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara, September 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Peninggalan-peninggalan Museum Konperensi Asia Afrika yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah SMA. (2) Relevansi antara Museum Konperensi Asia Afrika dengan kurikulum sejarah SMA. Bentuk penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara dalam meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan menghasilkan data-data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu atau perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Peninggalan-peninggalan Museum Konperensi Asia Afrika yang dapat dijadikan sumber pembelajaran siswa SMA berupa bangunan museum dan koleksi benda-benda peninggalan yang dipamerkan di dalam museum. Bangunan Museum Konperensi Asia Afrika dibagi menjadi tiga ruangan. Ruangan pertama yaitu pameran tetap, ruangan kedua yaitu perpustakaan, ruangan ketiga yaitu audiovisual. Setiap ruangan di Museum Konperensi Asia Afrika mengandung fungsi untuk mengabadikan dan menyebarkan nilai-nilai sejarah dan kebangsaan serta keteladanan dari peristiwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Benda-benda yang dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah tersimpan dalam museum di ruangan pameran tetap. (2) Museum Konperensi Asia Afrika mempunyai kaitan erat dengan materi sejarah SMA yang tercantum dalam kurikulum.
Â
Kata kunci: kurikulum, sumber pembelajaran, museum konperensi Asia Afrika
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/ berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .