NILAI SOSIAL RELIGI TRADISI MANOPENG PADA MASYARAKAT BANYIUR
DOI:
https://doi.org/10.31851/kalpataru.v7i2.7164Keywords:
Tradisi Manopeng, Nilai Sosial, dan ReligiAbstract
Tradisi Manopeng di Jalan Banyiur, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin. Merupakan satu-satunya tradisi topeng yang masih dilaksanakan sampai sekarang di Kota Banjarmasin. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Tetapi, yang menjadi pertanyaan apakah keluarga zuriat Datu Mahbud dan masyarakat mengetahui nilai religi dan sosial yang ada dalam Tradisi Manopeng atau hanya sekedar melaksanakan saja. Nilai religi dan sosial dalam Tradisi Manopeng di Jalan Banyiur menarik untuk diteliti secara lebih mendalam untuk mengetahui nilai religi dan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai sosial religi yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah yang terdiri dari Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Heuristik, tahap pengumpulan data. Baik itu data primer maupun data sekunder. Setelah data terkumpul, dilakukan tahap berikutnya yaitu Kritik, baik itu kritik eksternal dan kritik internal. Tahap selanjutnya yaitu Interpretasi dan tahap yang terakhir yaitu Historiografi atau penulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Manopeng di Jalan Banyiur telah dilaksanakan kurang lebih selama 150 tahun. Proses pelaksanaannya dilaksankan pada bulan Muharam dan hanya pada malam Senin serta dilaksankan pada malam hari hingga subuh. Tradisi Manopeng yang dilaksanakan di Jalan Banyiur terdapat nilai sosial religi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Tradisi Manopeng yang dilaksanakan di Jalan Banyiur Kota Banjarmasin tahun 2010-2020 terdapat nilai sosial religiReferences
Aisah, S. (2013). “Nilai-Nilai Sosial yang Terkandung dalam Cerita Rakyat “Ence Sulaiman†pada Masyarakat Tomiaâ€. Journal of Chemical Information and Modeling. 53 (9), 1689-1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Andriana. (2018). “Pergeseran Fungsi dan Makna Simbolis Kain Sasiranganâ€. Jurnal Rupa. Volume 03, Nomor 01. Hlm. 78. Dikutip Pada 17 Maret 2021.
Dewi, Sutisna. (2006). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Humaeni, Ayatullah. (2015). “Ritual Magic Dalam Budaya Masyarakat Muslim Bantenâ€. Jurnal Kebudayaan Islam. Volume 13, Nomor 02. Dikutip pada 15 Maret 2021.
Idris, M., Sukardi, S., & Saputro, R. A. (2021). “Local Wisdom in the History of Traditional Headbans Palembang South Sumatraâ€. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences. 4 (4), 8066-8077. Istianah. (2016). “Shilaturrahim Sebagai Upaya Menyambungkan Tali Yang Terputusâ€. Jurnal Studi Hadis. Volume 2, Nomor 2. Hlm. 205. Dikutip pada 2 Maret 2021
Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.
Koentjaraningrat. (1992). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT Dian Rakyat. Koentjaraningrat. (2001). Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Nainul Khutniah, V. E. I. (2012). Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara, 1 (1), 9-21.
Nasih, M., Abbas, E. W., & Syaharuddin, S. (2019). “Nilai-nilai Haul Guru Sekumpul Sebagai Sumber Belajar IPSâ€. Jurnal Socius. 8 (2). https://doi.org/10.20527/jurnalsocius.v8i2.7226
Noortyani, R., & Taqwiem, A. (2020). “Kearifan Lokal Pentas Tradisi Topeng Banjarâ€. Pelataran Seni. 5 (1), 1.
https://doi.org/10.20527/jps.v4i1.7172 Rahman Aulia, Reni Nuryanti. (2018). “Perubahan Kebudayaan Surakarta Dan Yogyakarta (Analisa Paradigma Evolusi Kebudayaan)â€. Jurnal Ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan. Volume 5, Nomor 1. Hlm. 138-152. 2018. Dikutip pada 5 Maret 2021.
Rifa’i, M. K. (2016). Pendidikan Agama Islam, 4 (1), 116-133.
Soemardjan, Selo. 1964. Setangkai Bunga Sosial. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sudrajat, A. (2014). “Nilai-nilai Budaya Gotong Royong Etnik Betawi Sebagai Sumber Pembelajaran IPSâ€. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Syamsuddin, Helius. (2019). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah oleh http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/ berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .