Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa
<p><strong>"KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah</strong>" merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2015 dengan frekuensi terbitan dua kali satu tahun, pada bulan Juli dan bulan Desember. Jurnal ini merupakan salah satu media publikasi bagi penelitian di bidang sejarah dan pendidikan sejarah. P-ISSN: 2460-6383. E-ISSN: 2621-7058</p>Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembangen-USKalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah2460-6383<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a><br /><span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah</span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> oleh </span></span><a href="/e_jurnal/index.php/Kalpa/" rel="cc:attributionURL"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> berlisensi </span></span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> .</span></span>GAGASAN “INDONESIA RAYA” DI SEMENANJUNG MALAYA DALAM SEJARAH PERGERAKAN MALAYSIA (1945-1950)
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16166
<p>Selama kurun waktu 1945-1950 wilayah Semenanjung Malaya menghadapi masa revolusi. Namun masa revolusi tentunya berbeda dengan di Indonesia yang mana Indonesia dihadapkan pada Agresi Militer Belanda dan juga tantangan dalam diplomasi dengan Belanda. Di negeri Jiran tersebut justru dihadapkan pada kekosongan kekuasaan, sehingga timbul sebuah upaya dari para Pemuda Melayu untuk mewujudkan Melayu Raya dengan bergabungnya Malaya ke Indonesia. Usaha tersebut gagal karena ada upaya Inggris untuk melakukan supremasi kekuasaan dengan mengajak para Kesultanan Melayu di bawah naungan UMNO untuk membuat sebuah pemerintah yang dikenal sampai saat ini sebagai Kerajaan Malaysia. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah dan deskriptif analisis untuk menggambarkan situasi di Malaya sesuai dengan periodeisasi yang berlaku di Malaysia.</p>Samudra Eka CiptaBondan KanumoyosoWawan Darmawan
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-1210111110.31851/kalp.v10i1.16166HUBUNGAN BUDAYA MOTIF TENUN SONGKET JEJAWI DAN TENUN SONGKET PALEMBANG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL DI SEKOLAH
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16167
<p>Budaya kain tenun songket Palembang merupakan salah satu aset budaya yang sangat berharga. Budaya menenun songket merupakan bagian dari tradisi Palembang dan juga di daerah Jejawi. Kain tenun songket adalah sebuah kerajinan hasil kreasi seni budaya wajib dipertahankan kelestariannya, Motif tenun songket Palembang mempunyai makna dan filosofi yang menggambarkan kehidupan sosial dalam masyarakat Palembang. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana hubungan budaya motif tenun songket Jejawi dan tenun songket Palembang. Dari permasalahan inilah peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan budaya antara motif tenun songket Jejawi dan motif tenun songket Palembang dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan budaya motif tenun songket Jejawi dan tenun songket Palembang dapat dilihat pada motif dan tempat pembuatan yang terdapat pada songket Perahu Kajang dari Jejawi.</p>Ayu HidayantiDina Sri NindiatiAan Suriadi
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101122110.31851/kalp.v10i1.16167PERPADUAN BUDAYA MELAYU, CHINA DAN EROPA PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG PALEMBANG
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16170
<p>Artikel ini bertujuan untuk mengungkap informasi mengenai perpaduan budaya Melayu, China dan Eropa pada arsitektur Masjid Agung Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta menggunakan metode deskriptif dan historis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Masjid Agung Palembang mulai dibangun pada masa pemerintaan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (1724-1758) yang peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738 M) dan selesai pada 28 Jumadil Awal 1161 H (26 Mei 1748 M). Bagunan masjid ini merupakan salah satu karya sultan untuk memenuhi kebutuhan warganya untuk melaksanakan ibadah. Sultan Mahmud Badaruddin I memastikan wujud arsitektur Masjid Agung Palembang tersebut terdiri dari tradisional, China, dan Eropa. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan unsur tradisional di masjid ini ialah atap berundak dengan limas di puncaknya (mustaka) dan wujud mustaka yang terjurai serta melengkung ke atas pada keempat ujungnya berarsitektur China. Kemudian untuk unsur Eropa dapat dilihat dari gerbang serambi, yang mana satu buah sebagai pintu masuk utama dengan tiang yang menonjol gaya Eropa.</p>Maryamah MaryamahAnnisa FirdiantiAnnidaul FitriAnnisa Dela Safitri
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-121012229KAMPUNG ARAB AL-MUNAWAR SEBAGAI SALAH SATU DESTINASI SEJARAH MELAYU DI PALEMBANG
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16160
<p>Bangsa Arab tiba ke Indonesia untuk berdagang dan menyebarkan Islam di Indonesia. Mereka datang melalui laut atau jalur air. Kemudian mereka bermukim dan berkeluarga dengan masyarakat sekitar di suatu daerah. Zona tersebut harus berupa pemukiman di dalam sistem kota yang sudah dikenal sebagai kota Timur Tengah. Salah satu kota Timur Tengah yang populer adalah Kota Timur Tengah Al-Munawar di Kota Palembang. Al-Munawar Kota Timur Tengah merupakan kota paling tua di Kota Palembang. Kota ini masih mempertahankan warisan dan budaya kota. Salah satu peninggalan yang masih ada hingga saat ini adalah delapan bangunan yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kedelapan bangunan ini memiliki bangunan asli tertentu yang berbeda dan berusia ratusan tahun. Tiga dari delapan bangunan dianggap sebagai protes penyelidikan. Bangunan itu bisa menjadi rumah tiba. Rumah ini menyesuaikan gaya bangunan Palembang, tepatnya rumah limas. Dengan keunikan bangunan tersebut maka Kampung Arab Al-Munawar menjadi salah satu destinasi sejarah Melayu Palembang.</p>Maryamah MaryamahNurhusna NurhusnaAzzahrah Ramaputri TilotamaMelisa Putri Utami
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101303610.31851/kalp.v10i1.16160HUBUNGAN KULTURAL UKIRAN TRADISIONAL RUMAH ADAT KAYU AGUNG DENGAN MOTIF TENUN SONGKET DESA JEJAWI SEBAGAI BAHAN AJAR SEJARAH LOKAL
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16161
<p>Penelitian ini membahas tentang hubungan kultural antara ukiran tradisional rumah adat Kayu Agung dengan motif tenun songket Desa Jejawi sebagai bahan ajar sejarah lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hubungan yang kompleks antara bentuk seni tradisional yang berbeda namun saling terkait dengan konteks budaya lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis terhadap informasi yang diperoleh peneliti, mengumpulkan data dari pengrajin ukiran tradisional rumah adat Kayu Agung dan pengrajin kain songket Desa Jejawi. Data diperoleh kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara kedua bentuk motif tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kultural yang erat antara ukiran tradisional rumah adat Kayu Agung dan motif kain songket Jejawi. Kedua ini mencerminkan nilai-nilai budaya kepercayaan dan sejarah lokal masyarakat setempat. Kesimpulan bahwa ukiran yang ada di rumah adat berupa pucuk rebung dijadikan motif songket Jejawi antara perpanduan Perahu Kajang khas Kayu Agung ditambahkan motif cantik manis dijadikan dalam satu motif yang diproduksi oleh penenun Jejawi.</p>Ocha AgustrianaAan SuriadiDina Sri Nindiati
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101374510.31851/kalp.v10i1.16161PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 2 SUNGAI KERUH
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16154
<p>Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang menyusun prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berguna sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Project Based Learning adalah suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Metode penelitian ini menggunakan metode Eksperimen Kuantitatif dan teknik penggumpulan data menggunakan data observasi, data tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji validasi, uji reliabilitas, uji homogenitas, uji normalitas, uji-t, uji-u. Hasil belajar siswa berdasarkan uji hipotesis dari tabel independent sampel test di atas nilai Sig. (2-tailed) 0,000 dan nilai taraf signifikan a = 0,05 dengan demikian 0,000 < 0,05 sehingga HO di tolak dan Ha diterima. Artinya “Terdapat Pengaruh Terhadap Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 2 Sungai Keruh”.</p>Sisi KurniaEva Dina ChairunisaAhmad ZamhariAan Suriadi
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101465110.31851/kalp.v10i1.16154DIGITALISASI PEMBELAJARAN SEJARAH: PEMBUATAN POSTER TOKOH SEJARAH SEBAGAI PENGUATAN NASIONALISME PESERTA DIDIK
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16162
<p>Peran pendidikan dalam membentuk karakter suatu bangsa diharapkan mampu meminimalisir disintegrasi yang terjadi, karena dalam dunia pendidikan peserta didik dibentuk menjadi pribadi yang adaptif, toleransi, dan yang paling penting adalah tumbuhnya rasa cinta terhadap tanah air. Dunia pendidikan mengalami perubahan sesuai zamannya, salah satunya dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembalikan mata pembelajaran sejarah menjadi pelajaran yang digemari oleh peserta didik dengan cara mengelaborasikan pembelajaran dengan teknologi salah satunya dalam pemilihan media pembelajaran yang dalam hal ini adalah menggunakan aplikasi canva dalam pembuatan e-poster. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi citra mata pelajaran terkait sehingga penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan zaman.</p>Ahmad RuslanAndi AndiWardah Samiah
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101525810.31851/kalp.v10i1.16162IMPLEMENTASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH BERDASARKAN KURIKULUM MERDEKA DI SMA NEGERI 7 BANJARMASIN
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16163
<p>Berbagai upaya, pengembangan, perubahan, dan inovasi telah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam mendesain pembelajaran salah satunya dengan perubahan kurikulum, yaitu mencetuskan kebijakan merdeka belajar berupa Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk membahas perencanaan pembelajaran sejarah berdasarkan implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan dengan baik pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Guru sejarah di SMA Negeri 7 Banjarmasin telah membuat perencanaan pembelajaran secara mandiri memanfaatkan Kurikulum Merdeka untuk merancang perencanaan pembelajaran. Namun masih terdapat kendala, yaitu beberapa guru masih kurang memahami mengenai Kurikulum Merdeka seperti dalam merencanakan pembelajaran sejarah agar bisa menyesuaikan dengan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik atau kebutuhan belajar masing-masing peserta didik.</p>Vira ClowdyantyErsis Warmansyah AbbasMelisa Prawitasari
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-121015968ANALISIS PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN SEJARAH PEMINATAN DI SMA BINA UTAMA PONTIANAK
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16164
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara utuh dan menyeluruh tentang penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran sejarah peminatan di SMA Bina Utama Pontianak. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan teknik komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung dan dokumentasi. Alat penelitian panduan observasi, panduan wawancara dan dokumen pembelajaran. Hasil penelitian antara lain 1) Rencana pembelajaran untuk peserta didik SMA Bina Utama Pontianak yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai karakter peserta didik sudah dibuat dan tersusun dengan baik terwujud dalam silabus. 2) Pembelajaran sejarah di peserta didik kelas XII IIS SMA Bina Utama Pontianak menanamkan banyak nilai-nilai karakter yang dapat peserta didik pelajari dan ikuti. Dengan mengaitkan nilai-nilai karakter pada materi yang diajarkan. Nilai- nilai karakter yang ditanamkan pada peserta didik yaitu: (a) Jujur, (b) Disiplin, (c) Kreatif, (d) Komunikatif, (e) Kerja Sama, (f) Cinta Tanah Air, dan (g) Semangat, (h) Toleransi, (i) Sopan dan Santun. 3) Faktor penghambat guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter peserta didik dapat dilihat dari: (a) Karena karakter yang dimiliki setiap peserta didik berbeda-beda sehingga penerimaan penanaman nilai-nilai karakterpun akan berbeda. (b) Faktor latar belakang peserta didik yang berbeda-beda dan kebiasaan yang terbawa dari lingkungan masarakat dan keluarga.</p>Pujo SukinoMiftahul Jannah
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101697410.31851/kalp.v10i1.16164POLITIK BEBAS-AKTIF DALAM KONFLIK PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA DI AKHIR MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1963-1966
https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/16165
<p>Pembahasan ini fokus mengkaji tentang politik bebas-aktif dalam gejolak konflik antara Indonesia-Malaysia yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Salah satu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dunia ternyata menimpa hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dengan Malaysia. Konflik ini terjadi karena Indonesia tidak setuju dengan pembentukan negara Federasi Malaysia yang mencakup wilayah perbatasan meliputi Malaya, Sabah, Serawak, Singapura dan Brunei. Indonesia yang berpengang pada politik luar negeri bebas-aktif memiliki posisi netral dalam menyikapi semua permasalahan secara internasional. Akan tetapi, sistem Demokrasi Terpimpin menintikberatkan keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara. Adapun keberadaan penelitian inilah yang bertujuan untuk mengungkap apakah gejolak konflik di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dapat diselesaikan setelah berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin. Guna mengungkap fakta tersebut, diperlukan prosedur pengembangan pembahasan yang dilakukan menggunakan metode penelitian sejarah meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi serta berdasarkan pada data yang bersumber dari literatur bacaan dan kepustakaan. Penulis juga berusaha untuk menyajikan penggunaan interpretasi atau pemaknaan secara eksploratif. Hasil penelitian secara kesuluruhan menjelaskan tentang renggangnya hubungan antara Indonesia-Malaysia yang diakibatkan oleh gejolak di wilayah perbatasan akibat pembentukan negara Federasi Malaysia. Sekaligus memanfaatkan politik luar negeri bebas-aktif sebagai basis penyelesian konflik.</p>Rizka Hanifah Febriana
Copyright (c) 2024
2024-07-122024-07-12101758110.31851/kalp.v10i1.16165