Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa <p><strong>"KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah</strong>" merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2015 dengan frekuensi terbitan dua kali satu tahun, pada bulan Juli dan bulan Desember. Jurnal ini merupakan salah satu media publikasi bagi penelitian di bidang sejarah dan pendidikan sejarah. P-ISSN: 2460-6383. E-ISSN: 2621-7058</p> Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang en-US Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah 2460-6383 <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a><br /><span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Kalpataru, Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah</span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> oleh </span></span><a href="/e_jurnal/index.php/Kalpa/" rel="cc:attributionURL"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/Kalpa/</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> berlisensi </span></span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> .</span></span> PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BAJO MOLA DALAM PENGELOLAAN LAUT DI TAMAN NASIONAL WAKATOBI https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14549 <p>Kepedulian lingkungan penting untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang baik. Karakter peduli lingkungan harus dimiliki oleh masyarakat sebagai upaya pelestarian termasuk kepedulian masyarakat Bajo dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Wakatobi. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat Bajo Mola di Taman Nasional Wakatobi meliputi kearifan lokal Duata Sangal, Parika dan Pamali yang terkandung dalam pendidikan karakter peduli lingkungan yang diintegrasikan melalui pembelajaran geografi SMA. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kajian pustaka yang dianalisis dengan model triangulasi. Hasil penelitian yaitu pendidikan karakter peduli lingkungan dapat dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya laut melalui kearfian lokal masyarakat Bajo Mola. Sebagai masyarakat berbudaya laut nilai-niai kearifan lokal mengandung indikator karakter peduli lingkungan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran geografi. Pengelolaan sumber daya laut Taman Nasional Wakatoi dilakukan dengan melibatkan semua masyarakat melalui kearifan lokal dan dianggap mampu menjaga Taman Nasional yang secara langsung dan tidak langsung memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, kearifan lokal perlu dipertahankan dalam mewujudkan generasi peduli lingkungan.</p> Marlina Marlina Azmin Mane Jaelani Jaelani Ajis Amir Malaka Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 115 125 10.31851/kalp.v9i2.14549 Nilai Sejarah Tradisi Perang Ketupat di Desa Air Lintang untuk Menumbuhkan Identitas Budaya di SMA Negeri 1 Tempilang https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14547 <p>Nilai sejarah perang ketupat merupakan suatu warisan budaya di Desa Air Lintang Tempilang. Rumusan masalah peserta didik yang belum mengetahui sejarah dan nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi perang ketupat, tradisi perang ketupat untuk menumbuhkan identitas budaya peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai sejarah yang terdapat di tradisi perang ketupat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif, dan teknik pengumpulan data menggunakan data lapangan seperti dokumentasi, observasi wawancara. Teknik analisis data dengan penyajian angket dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian untuk mendapatkan nilai sejarah yang terdapat di dalam tradisi perang ketupat untuk menumbuhkan identitas budaya peserta didik di SMA Negeri 1 Tempilang.</p> Ela Ela Sukardi Sukardi Ahmad Zamhari Aan Suriadi Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 101 109 10.31851/kalp.v9i2.14547 AWAL TERBENTUKNYA KOMUNITAS DAN ENTITAS MUSLIM DI KAWASAN MELAYU DI SUMATERA SELATAN (STUDI PADA KAMPUNG AL-MUNAWAR PALEMBANG) https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14542 <p>Terbentuknya komunitas muslim di Nusantara Indonesia tak lepas dari sejarahnya, sejarah awal terbentuknya komunitas dan entitas muslim pada umumnya di Indonesia itu memiliki kesamaan yaitu titak lepas dari peran pedagang muslim yang berdagang sekaligus berdakwah. Kampung Arab yang berada di 13 Ulu sudah dikenal dari lama akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak tau sejarah terbentuknya kampung ini, mereka hanya memberikan julukan saja. Untuk itu tujuan dilakukannya penelitian ini agar kita mengetahui sejarah terbentuknya komunitas dan entitas muslim di Kampung Al-Munawar sehingga membentuk komunitas dan entitas di 11-13 Ulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dimana mengambarkan dan meninjau langsung ke lapangan. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pembentukkan komunitas di Kampung Al-Munawar terjadi karena adanya pembagian wilayah di Sumatera Selatan. Untuk itu diharapkan dengan adanya tulisan ini pembaca dapat mengetahui sejarah komunitas dan entitias muslim di Kampung Al-Munawar.</p> Maryamah Maryamah Nola Nola Estika Riyanti Nova Novriyanti Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 86 92 10.31851/kalp.v9i2.14542 MENGULIK SEJARAH PENERAPAN DWIFUNGSI ABRI PADA MASA ORDE BARU https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14555 <p>Penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejarah awal tercetusnya konsep Dwifungsi ABRI yang dipelopori oleh Jenderal A.H. Nasution, kemudian menjelaskan tentang penerapan konsep Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas lima tahapan seperti pemilihan topik, heuristik, verifikasi sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini yakni tentang awal mula terciptanya pemikiran A.H. Nasution yang mendasari tercetusnya konsep Dwifungsi ABRI. Kemudian membahas tentang alasan penerapan konsep Jalan Tengah pada masa Orde Lama yang kemudian juga diterapkan pada masa Orde Baru yang dikenal dengan sebutan Dwifungsi ABRI. Manfaat dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui awal mula keterlibatan militer dalam kancah politik, untuk mengetahui bentuk penyimpangan Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru. Selain itu, untuk mengetahui penyebab hubungan antara sipil dan militer yang tidak harmonis sehingga perlu diperbaiki karena hubungan antara sipil dan militer merupakan sebuah kunci stabilitas pemerintahan suatu negara.</p> Tazkia Kamila Sofuan Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 162 170 10.31851/kalp.v9i2.14555 PEMBANGUNAN BENDUNG KATULAMPA BARU DI BUITENZORG 1910-1912 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14553 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang pembangunan Bendung Katulampa yang dilakukan oleh Departement van Burgerlijke Openbare Werken (BOW) di Buitenzorg pada 11 April 1911 hingga Oktober 1912. Sejak tahun 1905 hingga 1910, Departemen BOW telah tiga kali memperbaiki bangunan Bendung Katulampa. Rusaknya bendung diakibatkan karena naiknya debit Sungai Ciliwung dan bahan bendung berupa keranjang besi berisi batu atau ijzeren korf yang tidak lagi kuat menahan aliran sungai. Kondisi itu membuat Departemen BOW melakukan pembangunan bendung yang baru atas dasar masukan dari Ir. Herman van Breen, salah seorang arsitek BOW yang menyarankan penggunaan bahan berupa beton atau betonfundering. Dari permasalahan tersebut muncul dua pertanyaan penting yang diajukan, yaitu apa faktor-faktor apa yang membuat Bendung Katulampa dibangun ulang oleh Departemen BOW? dan bagaimana perkembangan rancang Bendung Katulampa? Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah metode sejarah. Dari hasil analisis, pembangunan Bendung Katulampa yang baru dilatarbelakangi oleh kondisi Sungai Ciliwung yang kerap meluap karena naiknya debit air karena berkembangnya perkebunan dan juga pemukiman di daerah hulu yang membuat resapan air di daerah hulu Sungai Ciliwung menjadi berkurang. Kondisi itu membuat aliran air Sungai Ciliwung menjadi naik yang membuat bendung lama kerap rusak. Departemen BOW lalu membangun struktur bendung baru yang lebih kuat dengan bahan beton menggantikan bahan sebelumnya berupa keranjang besi yang diisi dengan bebatuan. Pembangunan Bendung Katulampa yang baru menghabiskan dana sebesar 66.200 gulden.</p> Omar Mohtar Susanto Zuhdi Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 142 151 10.31851/kalp.v9i2.14553 Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 91 Palembang https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14550 <p>Kepedulian lingkungan penting untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang baik. Karakter peduli lingkungan harus dimiliki oleh masyarakat sebagai upaya pelestarian termasuk kepedulian masyarakat Bajo dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Wakatobi. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat Bajo Mola di Taman Nasional Wakatobi meliputi kearifan lokal Duata Sangal, Parika dan Pamali yang terkandung dalam pendidikan karakter peduli lingkungan yang diintegrasikan melalui pembelajaran geografi SMA. Metode penelitian menggunakan diskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan kajian pustaka yang dianalisis dengan model triangulasi. Hasil penelitian yaitu pendidikan karakter peduli lingkungan dapat dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya laut melalui kearfian lokal masyarakat Bajo Mola. Sebagai masyarakat berbudaya laut nilai-niai kearifan lokal mengandung indikator karakter peduli lingkungan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran geografi. Pengelolaan sumber daya laut Taman Nasional Wakatoi dilakukan dengan melibatkan semua masyarakat melalui kearifan lokal dan dianggap mampu menjaga Taman Nasional yang secara langsung dan tidak langsung memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, kearifan lokal perlu dipertahankan dalam mewujudkan generasi peduli lingkungan.</p> Oksatiarani Ahyanika Kiki Aryaningrum Susanti Faipri Selegi Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 126 135 10.31851/kalp.v9i2.14550 Makna Simbolik Sejarah Budaya Tenun Songket dalam Menumbuhkan Kesadaran Sejarah di SMA Siswa Methodist 04 Banyuasin III https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14548 <p>Makna simbolik adalah keseluruhan rangkaian hal yang berkaitan dengan makna dan kajian tentang tanda-tanda yang memiliki arti tersendiri. Kain tenun songket merupakan kerajinan hasil kreasi seni budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Kain songket memiliki makna simbolis yang berbeda-beda. Rumusan masalah: bagaimana makna simbolik sejarah budaya tenun songket dapat menumbuhkan kesadaran sejarah siswa SMA Methodist 04 Banyuasin III. Dari permasalahan tersebut peneliti memiliki tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna simbolik dari sejarah budaya tenun songket, untuk mengetahui kesadaran sejarah siswa SMA Methodist 04 Banyuasin III. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian adalah untuk mendapatkan pemahaman siswa akan nilai kesadaran sejarah, bahwa siswa kurang paham tentang kain songket maka peneliti harus mengenalkan kain songket sehingga dapat menumbuhkan kesadaran akan sejarah kain songket.</p> Sarah Pratiwi Samosir Dina Sri Nindianti Ahmad Zamhari Aan Suriadi Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 110 114 10.31851/kalp.v9i2.14548 SEJARAH KERAJAAN MALAKA DAN KEBERHASILANNYA DALAM MENYEBARKAN AGAMA ISLAM https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14544 <p>Penelitian ini dilakukan untuk lebih mengetahui secara mendalam sejarah berdirinya Kerajaan Malaka dan masuknya Islam di Kerajaan Malaka hingga kejayaan dan runtuhnya Kerajaan Malaka. Adapun teknik penelitian yang dilakukan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai sumber bacaan ilmiah yang mendukung pemecahan masalah. Kerajaan Malaka didirikan oleh seorang bernama Parameswara. Kerajaan Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Sebutan ini diberikan mengingat peranannya sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang-pedagang asing. Proses pendakwahanlah yang menghantarkan Raja Parameswara masuk dalam Islam dan membuat para rakyatnya pun menganut agama Islam. Hingga kejayaannya dalam proses perdagangan yang menghubungkan setiap negara hingga runtuhnya Kerajaan Malaka. Kerajaan Malaka berhasil mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah. Kerajaan Malaka memiliki pengaruh yang kuat dalam perdagangan internasional saat itu dan dengan konsep perkawinan yang dilakukan oleh Sultan Mansyur Syah membuat Kerajaan Malaka semakin luas dan berkembang. Perdagangan menjadi sumber utama bagi masyarakat Malaka. Kerajaan Malaka mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah yang dikalahkan oleh Portugis.</p> Maryamah Maryamah Putri Yuningsi Deviona Mawarni Putri Romadona Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 93 100 10.31851/kalp.v9i2.14544 STUWDAM LENGKONG SEBAGAI SISTEM PENGAIRAN DI SIDOARJO TAHUN 1860-1895 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14554 <p>Pembangunan bangunan infrastruktur untuk mengatasi permasalahan air, mendorong adanya penelitian ini. Bendungan Lengkong adalah salah satu bendungan yang dibangun oleh pihak Belanda di atas aliran Sungai Brantas. Wilayah Sidoarjo termasuk kota yang dilalui aliran Sungai Brantas. Pada masa penjajahan Belanda, Kota Sidoarjo salah satu kota penyokong perekonomian Belanda. Pabrik gula di wilayah Sidoarjo termasuk salah satu industri yang menjadi pemasok pendapatan dan perekonomian bagi Belanda. Perkembangan industri gula di Sidoarjo memberikan perubahan terkait kemampuan dalam meningkatkan penghasilan bagi Belanda. Hal itu didukung dengan adanya pembangunan fasilitas penunjang industri gula. Bendungan Lengkong menjadi salah satu fasilitas penunjang industri gula, yang sekaligus bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar. Dibangunnya Bendungan Lengkong, akhirnya mempengaruhi sistem pengairan serta berdampak pada perekonomian di wilayah Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, interpretasi, setelah itu penulisan sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sejarah Bendungan Lengkong serta sebagai sistem pengairan di Sidoarjo. Penelitian ini memberikan beberapa temuan tentang Bendungan Lengkong. Pertama, ialah awal dari dibangunnya Bendungan Lengkong. Kedua, Bendungan Lengkong dapat berfungsi sebagai bagian dari sistem pengairan di Sidoarjo. Ketiga, pembangunan Bendungan Lengkong memberikan dampak dan perkembangan sosial maupun ekonomi masyarakat di wilayah Sidoarjo.</p> Yusuf Achmadanu Hendra Afiyanto Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 152 161 10.31851/kalp.v9i2.14554 Persepsi Masyrakat Desa Darmo terhadap Peninggalan Benda Sejarah di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/14552 <p>Desa Darmo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Lawang Lidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Desa Darmo adalah salah satu desa tertua dalam wilayah Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap peninggalan benda bersejarah di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal di Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dimulai dari observasi, dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, serta penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang benda bersejarah yaitu menghasilkan dua persepsi positif dan negatif berdasarkan beberapa faktor yaitu agama, kebiasaan masyarakat dan perbedaan zaman.</p> Robiatun Adauwiyah Eva Dina Chairunisa Aan Suriadi Copyright (c) 2024 2023-12-30 2023-12-30 9 2 136 141 10.31851/kalp.v9i2.14552