HOAX SERTA IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN KONSELING

Authors

  • Muhammad Ferdiansyah Universitas PGRI Palembang

Abstract

Abstract— Hoax is not a new thing, but along with the acceleration of technological developments in the digital era, hoax even grow into the trend of social media users today. This is because the general public is not accustomed to record and store data so often talk without data. In the context of habitual community education in the digital age that is less hobby of reading scientific books, suddenly confused with the flood of information in the digital realm primarily on social media owned by almost all levels of society. In the context of culture since the first community in Indonesia has a habit of getting together and telling stories because of its basic nature of talking, then the information received from the results of conversation and then distributed again without verifying. This condition then causes hoax easily consumed in the community. Various hoax news can be spread easily and anyone can be fooled by hoaxes. Potentials that can be generated by hoax spreading can trigger disunity in friendships, families, nations and countries. Therefore, counseling services as education services should be as much as possible to prevent and try to suppress the negative potential caused by the spread of hoax in the community. The direction of research that will be done more emphasis on counseling services in preventing and suppressing the spread of hoax in the school environment.

 

Keywords— Hoax, service, counseling

 

Abstrak— Hoax bukanlah sebuah hal yang baru, namun seiring dengan percepatan perkembangan teknologi di era digital, hoax malah tumbuh menjadi tren para pengguna media sosial saat ini. Hal ini disebabkan karena umumnya masyarakat tidak terbiasa mencatat dan menyimpan data sehingga sering berbicara tanpa data. Dalam konteks pendidikan kebiasaan masyarakat di era digital yang kurang hobi membaca buku ilmiah, tiba-tiba dikacaukan dengan banjir informasi di ranah digital utamanya pada media sosial yang dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Dalam konteks budaya sejak dulu masyakat di Indonesia memiliki kebiasaan suka berkumpul dan bercerita karena sifat dasarnya suka berbincang, maka informasi yang diterima dari hasil berbincang itu lalu dibagikan lagi tanpa melakukan verifikasi. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan hoax mudah dikonsumsi di lingkungan masyarakat. Beragam berita hoax dapat tersebar dengan mudah dan siapa saja bisa tertipu oleh hoax. Potensi yang dapat ditimbulkan  oleh penyebaran hoax dapat memicu perpecahan di lingkungan pertemanan,  keluarga, bangsa dan negara. Oleh karena itu pelayanan konseling sebagai pelayanan pendidikan harus sebisa mungkin mencegah dan berupaya menekan potensi  negatif yang ditimbulkan oleh penyebaran hoax di lingkungan masyarakat. Arah riset yang akan dilakukan lebih menekankan pada pelayanan konseling dalam mencegah dan menekan penyebaran hoax di lingkungan sekolah.

 

Kata Kunci— Hoax, pelayanan, konseling

Downloads

Published

2018-07-26