MODEL PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT SEBAGAI UPAYA MEMBINA KARAKTER SISWA DI LUBUKLINGGAU
Abstract
Abstract—The purpose of this research is to improve and develop local wisdom in this case. Lubuklinggau folklore becomes a teaching material by teachers during the learning process. The method used in this research is R & D. Data obtained from test and test. Furthermore, the collected data is analyzed and described. Results and discussion in this study are. Folklore as a local wisdom produces many values that can educate as well as form a characteristic student. It can be seen from the growing emotional aspect when responding to Lubuklinggau folklore. The level of significance between the initial ability and the final needs of high school students PGRI 2 Lubuklinggau quite good. This is evidenced by the pretest value of 65.75 while the value of posting 70.90 increased 5.15%. The SPSS results show that the data is normally distributed, indicated by the value of Asymp.sig. (2-vols) 0.239 at a significant level of 0.05.
Â
Keywords— Character education, literary learning, local wisdom
Â
Â
Abstrak—Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyempurnakan sekaligus mengembangkan kearifan lokal dalam hal ini cerita rakyat Lubuklinggau dijadikan sumber materi pelajaran sastra sehingga bisa menjadi alternatif sumber bahan ajar oleh guru pada saat melakukan proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu R & D. Data yang diperoleh berupa hasil tes dan observasi. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dan dideskripsikan. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini adalah tahap-tahap merespons memfasilitasi pembelajaran sastra untuk membina karakter siswa. Cerita rakyat sebagai kearifan lokal mengandung banyak nilai-nilai yang dapat mendidik sekaligus membentuk siswa yang berkarakter. Hal itu dapat dilihat dari aspek emosional mereka yang semakin berkembang saat merespons cerita rakyat Lubuklinggau. Taraf signifikasi antara kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa SMA PGRI 2 Lubuklinggau tergolong baik. Hal ini terbukti dengan adanya nilai pretes 65,75 sedangkan nilai postes 70,90 meningkat 5,15%. Hasil SPSS menunjukan bahwa data berdistribusi normal, ditunjukan dengan nilai Asymp.sig. (2-teiled) 0,239 pada signifikan level 0,05.
Â
Kata kunci— Pendidikan karakter, pembelajaran sastra, kearifan lokal