MAKANAN TRADISIONAL, BAHASA, DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Abstract
The era of Industrial Revolution 4.0 was a further era of the Third Industrial Revolution that stimulated the advancement of science and technology with Internet of Things (IoT) and its supporting technology to become the backbone of Cyber-Physical Systems (CPS) and advanced machines were used as promoters to optimize the circuit production. Such progress crosses organizational and territorial boundaries, which consist of agility, intelligence, and also networking. Traditional South Sumatra food as a decent product to be introduced to the public and compete in the industrial world (especially culinary). As a local product, you need language support tools as intermediaries. Local languages need to be accommodated in the national language (Indonesian), so that it will be easier to make understanding in foreign languages (for example, English).References
Badan Pengembangan dan Pembinaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng, dan lain lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Gordon, G. Raymond (Editor). 2006. Bahasa-bahasa di Indonesia: Languages of Indonesia (2nd Ed.). Jakarta: SIL International, Indonesia Branch.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-di-indonesia (akses 6 Januari 2019)
Lewis, M. Paul (Editor). 2009. Ethnologue: Language of the World. Dallas: SIL International.
Liao, Yongxin, dkk. 2018. The impact of the fourth industrial revolution: a cross-country/region comparison, dalam Production, 28, e20180061. DOI: 10.1590/0103-6513.20180061.
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sartika, Dewi, dkk. 2009. “Lokabasa Sumatera Selatanâ€, dalam Prosiding Seminar Sehari tentang Bahasa-Bahasa Daerah di Sumatera (dan Bangka Belitung), 28 Oktober 2009 di Palembang.
Summer Institute of Linguistic, Indonesia Branch. 2006. Bahasa-bahasa di Indonesia: Languages of Indonesia. Jakarta: SIL Internasional Indonesia, Branch Indonesia.
Suwandi, Sarwidji. 2018a. Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0â€. Makalah dipresentasikan dalam Kongres Bahasa Indonesia XI yang diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 28-31 Oktober 2018.
Suwandi, Sarwidji. 2018b. Peran guru dalam mengimplementasikan pembelajaran bahasa Indonesia. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya yang diselenggarakan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali.
Yuliati, Dewi. 2007. Kebudayaan Lokal Versus Kebudayaan Global: Hidup atau Mati?, dalam Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XI, No. 1, Februari 2007: 1—10.
Schwab, Klaus. 2016. The Fourth Industrial Revolution: what it means, how to respond. Dalam https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-and-how-to-respond/ (akses 6 Januari 2019).
Sibarani, Robert. 2013. “Folklor sebagai Media dan Sumber Pendidikan: Sebuah Ancangan Kurikulum dalam Pembentukan Karakter Siswa Berbasis Nilai Budaya Batakâ€, dalam Endraswara, Suwardi (Editor). 2013. Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.