TANTANGAN SEKOLAH DAN PERAN GURU DALAM MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN BAHASA YANG EFEKTIF DI ERA 4.0 MENUJU MASYARAKAT 5.0

Authors

  • Mesi Arti Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang

Abstract

Abstract— Language is a communication tool for the whole community, especially students at school. The use of good and correct language is often a sharp spotlight for observers in the world of education. The development of technology that continues to increase significantly, including the presence of intelligent robots among the community is considered to be able to degrade the role of humans. This is the background of the creation industrial revolution 5.0. Society 5.0 was first coined by Japan. This concept is far different from the concept of industry 4.0, where the concept of Society 5.0 emphasizes more on the human aspect or its human resources, namely how humans can anticipate global trends due to the emergence of industry 4.0. The research method used is Qualitative which focuses on understanding social phenomena that occur in society. The research method used is Qualitative Descriptive where research conducted to describe the phenomena that exist, but does not provide consultation; manipulation or alteration is limited to research about what is the result. The aims of this study is to find out how the role of teachers in realizing effective language learning in the 4.0 era towards the community 5.0 seen from the limitations of facilities and infrastructure at school.

Keywords— Language learning, teacher roles, school challenges, era 4.0, society 5.0.

 

Abstrak— Bahasa merupakan alat komunikasi bagi seluruh masyarakat terutama para pelajar disekolah. Penggunaan bahasa yang baik dan benar seringkali menjadi sorotan tajam bagi pengamat dunia pendidikan. Perkembangan teknologi yang terus meningkat secara significant, termasuk kehadiran robot-robot cerdas dikalangan masyrakat dianggap dapat mendegradasi peran manusia. Hal inilah yang melatarbelakangi terciptanya revolusi industri 5.0. Society 5.0 yang dicetuskan pertama kali oleh Jepang. Konsep ini jauh berbeda dari konsep industri 4.0, dimana pada konsep Society 5.0 lebih menekankan pada aspek manusianya atau SDM nya yaitu bagaimana manusia tersebut bisa melakukan antisipasi terhadap tren global dari akibat munculnya industry 4.0. Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Kualitatif dimana penelitian yang  dilakukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, namun tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan melainkan hanya sebatas menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam mewujudkan pembelajaran bahsa yang efektif di era 4.0 menuju masyarakat 5.0 dilihat dari keterbatasan sarana dan prasarana disekolah.

Kata Kunci— Pembelajaran Bahasa, Peran Guru, Tantangan Sekolah, Era 4.0, Masyarakat 5.0 

References

Farida, Anna, dkk. 2012. Sekolah yang Menyenangkan: Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter Siswa. Bandung: Penerbit Nuansa

Hadi, R. 2007. Dari Teacher Centered Learning ke Student Centered Learning: Perubahan Metode Pembelajaran di Perguruan Tinggi. (Insania, Vol.12, No. 3). hlm 408-419.

Parwati, A. Rani, Pergeseran Peran Guru dari Pembelajaran Tradisional ke Pembelajaran Modern,http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-gurudari pembelajaran.html, diakses 5 Januari 2020.

http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/2018/01/30/era-revolusi-industri-4-0-saatnya-generasi-millennial-menjadi-dosen-masa-depan/

https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40.

https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40?page=2

https://www.alinea.id/kolom/pendidikan-untuk-menyambut-masyarakat-5-0-b1XcI9ijL

https://kip.kapuaskab.go.id/berita/read/1002/pembelajaran-bahasa-dalam-revolusi-industri-4-0

Downloads

Published

2020-05-04