PENDIDIKAN UNTUK KEWIRAUSAHAAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Authors

  • Yeni Elwanas SMAN 1 SP Padang

Abstract

Abstract— In starting a business or when running a business in class students need to be instilled in students from an early age. Education for entrepreneurship and community service in Indonesia is very diverse aimed at making entrepreneurship. To become entrepreneurs, there are some things that must be revealed among students among the other education they get during their study time at school, the need for training to increase their knowledge. Entrepreneurship education began to be programmed by various organizations, both educational organizations, secondary and higher education, as well as government and private organizations. Through this movement, it is hoped that entrepreneurial culture can become part of the work ethic of the Indonesian people and nation, which in turn can support new entrepreneurs that are reliable, resilient and independent. The purpose of this article is to develop an understanding of the importance of entrepreneurship education as a form of community service. The growth of entrepreneurial interest associated with young people who are now greater with all the expectations that will be received, the burden that will be borne by entrepreneurs, and the greatest risk of dreams that can overshadow entrepreneurs. This article discusses entrepreneurship education in tertiary institutions required in any field without regard to one's field or profession.

Keywords— Education, entrepreneurship, society.

 

Abstrak— Dalam memulai sebuah bisnis atau saat berjalannya sebuah usaha di kalangan siswa perlu di tanamkan pada siswa sejak dini berupa Pendidikan untuk kewirausahaan dan pengabdian kepada masyarakat di Indonesia sangat bervariasi yang bertujuan untuk menciptakan wirausaha. Untuk menjadi wirausaha, ada beberapa yang harus di perhatikan di kalangan siswa antara lain pendidikan yang mereka dapatkan di waktu belajar di sekolah, perlunya pelatihan-pelatihan agar menambah pengetahuan mereka. Pendidikan kewirausahaan mulai diprogramkan oleh berbagai organisasi, baik organisasi bidang pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi, serta organisasi pemerintah dan swasta. Melalui gerakan ini diharapkan budaya kewirausahaan dapat menjadi bagian etos kerja masyarakat dan bangsa Indonesia, yang pada akhirnya dapat dilahirkan wirausaha-wirausaha baru yang handal, tangguh dan mandiri. Tujuan artikel ini adalah mengembangkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan kewirausahaan sebagai bentuk pengabdian  kepada masyarakat. Tumbuhnya minat berwirausaha yang terdapat pada jiwa-jiwa muda yangsekarang semakin besar dengan segala resiko yang akan diterima, itulah beban yang akan ditanggung oleh wirausaha, dan kegagalan mimpi paling terburuk yang selalu membayangi para wirausahawan. Artikel ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi diperlukan dalam bidang apapun tanpa memperhatikan bidang yang ditekuni atau profesi seseorang.

Kata Kunci— Pendidikan, wirausaha, masyarakat.

References

Antoncic, B. & Hisrich, R.D. (2003) Clarifying the Intrapreneurship Concept. Journal of Small Business and Enterprise Development, 10(1), 7-24.

De Klerk, G.J. & Kruger, S. (2002) The driving force behind entrepreneurship: An exploratory perspective. (Online) (http://www.kmu.unisg.ch/recontres/bo nd 2002/F_04_deklerl. pdf diakses 11 Maret 2010).

Drucker, P.F. (2007) Innovation and Entrepreneurship: Practice and Principles. Oxford: ButterworthHeinemann.

Hisrich, R.D., & Peters, M.P. (1992) Entrepreneurship: Starting, Developing, and Managing a New Enterprise. Second Edition. Homewood.

D.A. (2005) Entrepreneurship 6 ed. Boston, MA: McGraw-Hill Irwin.

Instruksi Presiden. (1994) Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan Dan Membudayakan Kewirausahaan.

Manion,Jo.(2001) Enhancing Career Marketability through Intrapreneurship. Nurs Admin Q., 25(2),5-10.

Pendidikan Kewirausahaan di …. (Susilaningsih) 9 Morris, M.H, Lewis, P.S. & Sexton, D.L. (1994) Reconceptualizing Entrepreneurship: An Input-Output Perspective. Sam Advanced Management Journal, Winter, 21-31.

Peraturan Pemerintah (2010) Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan. UNESCO

Dr.Suryana,M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:SalembaEmpat

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

Yunus dan Wahyudin Nawawi. 2013. Entrepreneurship; Ditinjau dari Perspektif Empiris, Keilmuan, dan Agama. Majalengka: Unit Penerbitan Universitas Majalengka.

Yuliana Lia. 2014. Peranan Perguruan Tinggi Dalam Mengembangkan Sikap Mental Kewirausahaan Mahasiswa. Tersedia[Online];http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian[diakses20Desember 2015]

AfifFaisal.2013.PeranPerguruanTinggidalamPengembanganKewirausahaan.Tersedia;[online]http://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/PerananPerguruanTinggidalamPengembanganKewirausahaan.pdf[diakses 20 Desember 2015]

NN. 2012. Mengapa Kewirausahaan Menjadi Penting. Tersedia;[Online]http://belnokov.narotama.ac.id/referensi/[diakses 20 Desember 2015]

Pima Palu.2013. Mengapa Mahasiswa Harus Berwirausaha. Tersedia;[Online]http://palupimanajemen.lecture.ub.ac.id/2013/02/mengapa-mahasiswa-harus-berwirausaha/[diakses20 Desember 2015].

NN. 2013.Pentingnya Berwirausahadi Kalangan Mahasiswa.Tersedia;[Online] http://penalaran-unm.org/artikel/wacana/193-pentingnya-berwirausaha-di-kalanganmahasiswa.html[diakses20Desember 2015].

Downloads

Published

2020-05-04