PRONOMINA BAHASA BESEMAH DIALEK TANJUNG PERIUK KECAMATAN GUMAY TALANG KABUPATEN LAHAT SEBAGAI PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DALAM MENJAGA KEARIFAN LOKAL

Authors

  • Dessy Wardiah

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pronomina bahasa Besemah dialek Tanjung Periuk Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat sebagai Pemertahanan Bahasa Daerah dalam Menjaga Kearifan Lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diambil 10 informan yang memang masyarakat asli daerah tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik rekaman. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh data pronomina bahasa Besemah dialek Tanjung Periukadalah 1) Bentuk-bentuk Pronomina Bahasa Besemah dialek Tanjung Periuk (1) Pronomina persona, (2) Pronomina demontrativa, (3) Pronomina Introgativa dan (4) Pronomina tak tentu. Penelitian ini dilakukan agar bahasa daerah Besemah dialek Tanjung Periuk Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat tetap terjaga kearifan lokalnya.

Kata Kunci: Pronomina, Dialek Besemah, Kearifan Lokal.

 

Abstract 

The purpose of the study was to describe the pronouns of the Besemah language in the Tanjung Periuk dialect, Gumay Talang District, Lahat Regency as a Regional Language Maintenance in Maintaining Local Wisdom. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data sources in this study were taken from 10 informants who were native to the area. Data collection techniques in this study are observation techniques, interview techniques and recording techniques. Based on the results of data analysis and discussion, the data obtained for the pronouns of the Tanjung Periuk dialect Besemah language are 1) Forms of the Tanjung Periuk dialect Besemah pronouns (1) personal pronouns, (2) demonstrative pronouns, (3) introgative pronouns and (4) indefinite pronouns. This research was conducted so that the local language of Besemah, dialect of Tanjung Periuk, Gumay Talang District, Lahat Regency, was maintained with local wisdom.

Keywords: Pronouns, Besemah Dialect, Local Wisdom.

References

Alwi, H. d. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Bahasa.

Arifin, E., & Tasai, S. A. (2008). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Presindo.

Ba’dudu, A. M. (2004). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Devianty, R. (2017). Bahasa Sebagai Cerminan Kebudayaan. Tarbiyah, 24 (2), 230.

Firdaus, W. (2018). Realisasi Pronomina dalam Bahasa Mooi: Analisis Tipologi Morfologi. Ranah, 182.

Gani, S., & Arsyad, B. (2018). Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa (Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Semantik). ‘A Jamiy, 7 (1), 6.

Kurniati, E. (2017). Perkembangan Bahasa Pada Anak dalam Psikologi Serta Implikasinya dalam Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17 (3), 48.

Nisa, K. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Berita dalam Media Surat Kabar Sinar Indonesia Baru. Bindo Sastra, 220.

Putrayasa, I. B. (2008). Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Bandung: Refika Aditama.

Ramna, S., Balawa, L. O., & Badara, A. (2020). Penggunaan Pronomina Persona Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas IX. 10 SMP Negeri 1 Kendari . Bastra, 38.

Downloads

Published

2021-12-25