Analisis Kadar Aspal Optimum Pada Lapis Asphalt Concrete Base Course di Pembangunan Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (Palindra)

Authors

  • Agus Setiobudi

DOI:

https://doi.org/10.31851/deformasi.v2i2.1956

Keywords:

Kadar Aspal Optimum, Spesifikasi Jalan Tol Indonesia, Asphalt Concrete Base Course

Abstract

Aspal sebagai bahan pengikat dalam campuran beraspal pada sistem perkerasan lentur mempunyai pengaruh yang besar terhadap umur pelayanan lapis perkerasan jalan. Kadar aspal dalam suatu campuran aspal menjadi bagian yang sangat penting. Kadar aspal optimum pada campuran aspal harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Jalan Tol Indonesia, seperti nilai VIM, VMA, VFB, Flow, dan sebagainya. Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Palelmbang-Simpang Indralaya (Palindra), dilakukan tahapan-tahapan untuk mendapatkan kadar aspal optimum pada lapis Asphalt Concrete Base Course dalam pembuatan proses pembuatan Job Mix Formula (JMF) di Proyek Tol Palindra. Dimulai dari pemeriksaan propertis aspal dan agregat. Setelah didapat gradasi agregat sesuai dengan yang disyaratkan, kemudin dilanjutkan percobaan dengan penentuan kadar aspal mulai dari 4%, 4,5%, 5,0%, 5.5% dan 6%, dari hasil  penelitian tersebut diperoleh kadar aspal optimum sebesar 5.25% dengan memperhatikan sifat agregat berukuran 10-20 mm yang berasal dari Ciwandan Banten yang disediakan oleh PT. Diaz, Agregat 20-30 mm, 10-10 mm dan Abu batu yang berasal dari Bojonegara Banten yang disediakan oleh PT. Diaz yang memiliki penyerapan rata-rata sebesar 1,5%. Kadar aspal optimum pada lapis Asphalt Concrete Base Course dalam pembuatan proses pembuatan Job Mix Formula (JMF) di Proyek Tol Palindra diperoleh sebesar 5.25% dengan pengujian karakteristik Marshall pada Kadar Aspal Optimum 5,25% didapat nilai density diperoleh sebesar 2,2813 gr/cc, nilai VMA (Void in Mineral Aggregat) sebesar 14,39%, nilai VFB (Void Filled Bitumen) sebesar 67,77%, nilai VIM (Void In Mix) sebesar 4,64%, Nilai Stabilitas Marshall sebesar 2502,42 kg, nilai Flow (kelelehan) sebesar 4,20 mm dan Marshall Quotient diperoleh sebesar 596,76 kg/mm

References

AASHTO T 96. 2001. Standard Method of Test for Resistance to Degradation of Small-Size Coarse Aggregate by Abration and Impact in the Los Angeles Machine.

Badan Standarisasi Nasional. 2002. Standar Nasional Indonesia. Jakarta: Pusjatan– Balitbang PU.

Dachlan, A Tatang. 2010. Uji Kepadatan Membal (Refusal Density) Untuk Meningkatkan Kesesuaian Mutu Perkerasan Jalan Beraspal. http://www.scribd.com/henra_syam/d/31519160-9- Uji-Kepadatan-Membal. Diakses tanggal 30 Januari 2012.

Puslitbang Teknologi Prasaranan Jalan. 2000. Pedoman Perencanaan Campuran Beraspal Panas Dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak. Bandung: Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah.

Putrowijoyo, R. 2006. Kajian Laboratorium Sifat Marshall dan Durabilitas Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Dengan Membandingkan Penggunaan Antara Semen Portland dan Abu Batu Sebagai Filler. Semarang: Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Revisi SNI 03-1737-1989. Pedoman Tentang “Pelaksanaan lapis campuran beraspal panas” adalah pengganti dari SNI 03-1737-1989, Tata cara pelaksanaan lapis aspal beton (LASTON) untuk jalan raya: Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

Revisi SNI 03-1737-1989. Pedoman Tentang “Pelaksanaan lapis campuran beraspal panas” adalah pengganti dari SNI 03-1737-1989, Tata cara pelaksanaan laapis aspal beton (LASTON) untuk jalan raya: Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

Revisi SNI 06-2456-1991. Uji Penetrasi Aspal: Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

Revisi SNI 06-2434-1991. Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring ang ball): Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum.

RSNI M-01-2003. Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall: Badan Standarisasi Nasional.

RSNI M-06-2004. Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall: Badan Standardisasi Nasional.

Santosa, Wimpy. 1997. Mengenal Sifat Kepekaan Temperatur Aspal. Bandung: FT Univ. Katolik Parahyangan.

SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar: Pustran Balitbang Pekerjaan Umum.

SNI 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles: Pustran Balitbang Pekerjaan Umum.

SNI 06-2441-1991. Metode Pengujian Berat Jenis Aspal: Pusjatan– Balitbang PU.

Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.

Suryadharma, Hendra. 2008. Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta: Univ. Atma Jaya.

Thanaya, Arya. 2008. Perkerasan Jalan. Buku Ajar Mata Kuliah Teknologi Bahan. Denpasar: FT Unud.

Wirahaji. 2010. Beton Aspal-Campuran Panas. Jakarta: Granit.

Wignall, Arthur, dkk. 2003. Proyek Jalan Teori dan Praktek. Edisi ke empat. Jakarta: Erlangga

Downloads

Published

2017-12-31

How to Cite

Setiobudi, A. (2017). Analisis Kadar Aspal Optimum Pada Lapis Asphalt Concrete Base Course di Pembangunan Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (Palindra). Jurnal Deformasi, 2(2), 1–13. https://doi.org/10.31851/deformasi.v2i2.1956