PENGARUH PENAMBAHAN KAWAT BENDRAT GALVANIS PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT LENTUR BETON
DOI:
https://doi.org/10.31851/deformasi.v4i1.2972Abstract
ABSTRAK
Kekuatan struktur beton mengidentifikasikan kualitas beton yang digunakan. Semakin tinggi kekuatan struktur beton yang dikehendaki, maka semakin tinggi pula mutu beton yang harus digunakan. Penambahan serat baja berupa kawat bendrat berkait (hooked), diharapkan dapat memperbaiki kualitas beton dari sisi kekuatan lenturnya. Penelitian dilakukan melalui uji sampel yang dilakukan di
laboratorium, yaitu dengan menggunakan beton polos mutu K-300 (umur 28 hari), dengan penambahan serat kawat bendrat kadar 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Hasil pengujian diperoleh kuat lentur pada beton polos tersebut adalah 1,95 MPa. Pada penambahan 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% kawat bendrat terhadap campuran, berturut-turut dihasilkan kekuatan lentur sebesar 2,90 MPa, 4,51 MPa, 7,39 MPa, 9,04 Mpa dan 10,64 MPa. Dari trend peningkatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
penambahan kawat bendrat sebesar 1% sampai dengan 5% terhadap campuran beton masih menunjukkan peningkatkan kuatan lentur beton secara linier. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan persentase-persentase kawat bendrat yang lebih besar dari 5% untuk mengetahui jumlah batasan maksimum kawat bendrat terhadapp campuran beton tersebut.
Kata Kunci : beton, kawat bendrat, kuat tekan, kuat lentur
References
Dafimon, H. Soegeng, Hamdi (2017) Pengaruh Pemakaian Kawat Bendrat Galvanis Sebagai Bahan Tambah pada Campuran Beton Terhadap Kekuatan Beton, Palembang.
Departemen Pekerjaan Umum (1990) Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, SK SNI 03-1974-1990, Bandung
Departemen Pekerjaan Umum (1990) Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar, SNI M – 09 1989 – F , Bandung
Departemen Pekerjaan Umum (1990) Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, SK SNI 03-1974-1990, Bandung
Departemen Pekerjaan Umum (2011) Metode Uji Tekan Slinder yang Dicetak, SK SNI -1974-2011, Bandung
Departemen Pekerjaan Umum (2011) Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan, SNI 4431:2011, Bandung
Departemen Pekerjaan Umum (1989) Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, SK SNI S – 04 -1989-F, Bandung
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta. Murdock, L.J Brook, B.M Stephanus H. 1999. Bahan dan Praktek Beton. Erlangga. Jakarta.
Nawy, E.G, 1990. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Erlangga. Jakarta
Siswanto, A. (2011) Pengujian Fiber Baja pada Kapasitas Tarik dan Lentur Beton, Industrial Research Workshop and National Seminar 2011, Bandung.
SNI. 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton. Beta Version. Bandung
Soroushian, P., Bayasi, Z. 1991. Fiber Type Effects on the Performance of Steel Fiber Reinforced Concrete. Michigan State University. Michigan, USA.
Suhendro. 2012. Pengaruh Fiber Kawat Lokal Pada Sifat-sifat Beton. Teknikinfra.blogspot.co.id, diakses tanggal 8 Mei 2017.
Widodo, Anis. Beton Dengan Serat Penyaring 4cm Berat Semen 350 kg/m3 dan FAS 0,5. http://journal.unnes.ac.id, diakses tanggal 08 Mei 201
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.