REVITALISASI MASYARAKAT URBAN/PERKOTAAN MELALUI OLAHRAGA PETANQUE

Authors

  • Ardo Okilanda

DOI:

https://doi.org/10.31851/hon.v1i1.1505

Keywords:

Masyarakat Urban, Revitalisasi, Olahraga Petanque

Abstract

Abstrak

Kehidupan di Indonesia, kita mengenal masyarakat desa dan kota yang merupakan bentuk berbeda dari gambaran masyarakat Indonesia. Biasa kita sebut masyarakat urban/perkotaan (daerah perkotaan). Kelompok masyarakat urban/perkotaan pada banyak kehidupan lebih sering dalam keadaan yang bisa dikatakan jauh dari bermasyarakat, Manusia bukan hanya sekedar jasmani yang nampak pada umumnya secara kasat mata, namun juga memiliki spirit di dalam dirinya. Hal ini seringkali disebut dengan body, mind, dan soul. Maka dari itu yang akan menjadi bagian penting dalam aspek Revitalisasi kali ini adalah komunikasi dalam kehidupan masyarakat urban/perkotaan. Pada abad pertengahan, permainan Petanque telah dimainkan diseluruh eropa dikenal dengan sebutan boules. Pada abad ke-14, Raja Henri III dari Inggris, Raja Charles IV dan V melarang permainan Boules dan digantikan dengan bermain panah. Petanque adalah olahraga yang diputar secara bertiga (triple) tetapi dapat juga dimainkan secara individu (single) atau berdua (double). Petanque adalah olahraga baru bagi Indonesia yang dipertandingkan di SEA GAMES XXVI/2011 di Palembang, Indonesia. Terbentuknya Federasi Olahraga Petanque Indonesia pada tanggal 18 Maret 2011. Berdirinya Venue Petanque di komplek olahraga Jakabaring yang representatif sebagai pusat pelatihan dan pembinaan. Pemanfaatan aset Petanque pasca SEA GAMES. Sehingga pada pemikiran penulis kali ini penting sekali melakukan revitalisasi pola kehidupan daripada masyarakat urban/ perkotaan dengan olahraga petanque, menjadi semacam perubahan yang harus didukung oleh lingkungan masyarakat sekitar di komplek polygon Palembang. Olahraga petanque merupakan salah satu media yang efektif didalam revitalisasi komunikasi masyarakat urban/perkotaan/ perkotaan, hal ini dikarenakan karakteristiknya yang umum dan juga dapat dijadikan kegiatan yang rutin.

 

Downloads

Published

2018-01-29