Moderate Intensity Exercise Effect Reproductive Cycle on High Calories Diet in Mice (Mus Musculus)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31851/hon.v5i1.6328

Keywords:

Glucose intake, moderate exercise, nutrition risk, reproductive health, health risk.

Abstract

Asupan glukosa yang berlebihan dapat menyebabkan penimbunan lemak yang dapat meningkatkan aromatisasi androgen menjadi kadar estrogen. Kadar estrogen yang tinggi dapat mengganggu umpan balik sekresi GnRH, memperpanjang siklus reproduksi, dan mempengaruhi rahim. Sebagai suatu kondisi, sangat penting untuk mendorong olahraga ringan untuk mengurangi akumulasi lemak dan mengembalikan fungsi GnRH. Latihan fisik yang baik memiliki durasi istirahat yang cukup sehingga intensitas, frekuensi, dan waktu yang dibutuhkan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh asupan glukosa terhadap berat badan dan rahim dengan atau tanpa olahraga ringan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tikus betina sehat, dibagi menjadi 3 kelompok, kontrol negatif, diet tinggi kalori, dan diet tinggi kalori dengan olahraga sedang. Pemberian diet tinggi kalori menggunakan sonde dekstrosa 40% sebanyak 0,325 ml/g BB. Olahraga sedang adalah renang dengan beban 6% BB. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. Mencit berenang bersama 3 kali seminggu selama 4 minggu. Durasi renang minggu pertama 5 menit, minggu kedua 7 menit, minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. minggu ketiga 11 menit dan minggu keempat 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, berat uterus pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. minggu ketiga adalah 11 menit dan minggu keempat adalah 15 menit. Hasil dari penelitian ini adalah berat uterus (p=0,051) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun berat badan rahim pada kelompok diet tinggi kalori (0,19gr) lebih tinggi daripada diet tinggi kalori dengan kelompok olahraga sedang (0,14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. 14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim. 14 gr) dan kelompok kontrol negatif (0,11 gr). Hasil swab vagina (p=0,045) terdapat hubungan yang bermakna antar kelompok. Oleh karena itu, asupan glukosa dengan atau tanpa olahraga ringan mempengaruhi siklus reproduksi tetapi tidak mempengaruhi berat rahim.

 

References

Akamine, E. H., Marçal, A. C., Camporez, J. P., Hoshida, M. S., Caperuto, L. C., Bevilacqua, E., & Carvalho, C. R. O. (2010). Obesity induced by high-fat diet promotes insulin resistance in the ovary. Journal of Endocrinology, 206(1), 65–74. https://doi.org/10.1677/JOE-09-0461

Akin, F., Bastemir, M., Alkis, E., & Kaptanoglu, B. (2008). Associations between sex hormone binding globulin and metabolic syndrome parameters in premenopausal obese women. Indian Journal of Medical Sciences, 62(10), 407–415. https://doi.org/10.4103/0019-5359.44020

Chakraborty, S., Sachdev, A., Salton, S. R. J., & Chakraborty, T. R. (2008). Stereological analysis of estrogen receptor expression in the hypothalamic arcuate nucleus of ob/ob and agouti mice. Brain Research, 1217, 86–95. https://doi.org/10.1016/j.brainres.2008.04.031

Cheng, Y., Lv, Q., Xie, B., Yang, B., Shan, W., Ning, C., Li, B., Xie, L., Gu, C., Luo, X., Chen, X., & Zhu, Q. (2018). Estrogen and high-fat diet induced alterations in C57BL/6 mice endometrial transcriptome profile. Endocrine Connections, 7(1), 36–46. https://doi.org/10.1530/EC-17-0315

Dars, S., Sayed, K., & Yousufzai, Z. (2014). Relationship of menstrual irregularities to BMI and nutritional status in adolescent girls. Pakistan Journal of Medical Sciences, 30(1), 140–144. https://doi.org/10.12669/pjms.301.3949

Herawati, L., Sari, G. M., & Irawan, R. (2020). High Glycemic Index Diet Decreases Insulin Secretion without Altering Akt and Pdx1 Expression on Pancreatic Beta Cells in Mice. Chiang Mai University Journal of Natural Sciences, 19(3), 363–375. https://doi.org/10.12982/cmujns.2020.0024

Hsu, Y. J., Lee, M. C., Huang, C. C., & Ho, C. S. (2021). The effects of different types of aquatic exercise training interventions on a high-fructose diet-fed mice. International Journal of Medical Sciences, 18(3), 695–705. https://doi.org/10.7150/ijms.52347

Jasik, C. B., & Lustig, R. H. (2008). Adolescent obesity and puberty: The “perfect storm.†Annals of the New York Academy of Sciences, 1135, 265–279. https://doi.org/10.1196/annals.1429.009

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Epidemi Obesitas. In Jurnal Kesehatan (pp. 1–8). http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/factsheet-obesitas-kit-informasi-obesitas

Prasetya, R. E., Umijati, S., & Rejeki, P. (2018). Effect of Moderate Intensity Exercise on Body Weight and Blood Estrogen Level Ovariectomized Mice. Majalah Kedokteran Bandung, 50(3), 147–151. https://doi.org/10.15395/mkb.v50n3.1368

Sunarsih. (2017). Hubungan Status Gizi dan Aktifitas Fisik Terhadap Keteraturan Siklus Menstruasi Mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 3(4), 190–195. http://ejurnalmalahayati.ac.id/

Wang, X., Yang, J., Lu, T., Zhan, Z., Wei, W., Lyu, X., Jiang, Y., & Xue, X. (2020). The effect of swimming exercise and diet on the hypothalamic inflammation of ApoE-/- mice based on SIRT1-NF-κB-GnRH expression. Aging, 12(11), 11085–11099. https://doi.org/10.18632/aging.103323

Williams, N. I., Reed, J. L., Leidy, H. J., Legro, R. S., & De Souza, M. J. (2010). Estrogen and progesterone exposure is reduced in response to energy deficiency in women aged 25-40 years. Human Reproduction, 25(9), 2328–2339. https://doi.org/10.1093/humrep/deq172

Yang, Y. J. (2019). An Overview of Current Physical Activity Recommendations in Primary Care. Korean Journal of Family Medicine, 40(3), 135–142. https://doi.org/10.4082/kjfm.19.0038

Yuli Trisnawati, T. A. (2018). Korelasi Indeks Masa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto. Jurnal Publikasi Kebidanan, 9(1), 21–30.

Downloads

Published

2022-01-17