RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI

Authors

  • Djunaidi Djunaidi
  • Rangga Bayu Kusuma Haris
  • Perdana Putra Kelana
  • Tyas Dita Pramesthy
  • Arumwati Arumwati

DOI:

https://doi.org/10.31851/jipbp.v14i2.3465

Abstract

Keberadaan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap memiliki potensi yang cukup besar mempunyai luas lebih kurang 450 ha dengan ketinggian tegakan 3-20 meter telah memberikan kontribusi kesuburan perairan laut Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan ini telah menjadikan Desa Sungai Dualap sebagai salah satu sentra produksi perikanan (ikan, udang, kepiting bakau, kerang dan lain sebagainya) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah potensi dan kondisi mangrove serta menyusun rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap Kecamatan Kuala Betara Kabupatan Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian terhadap potensi dan kondisi mangrove yang ada di sepanjang wilayah pesisir Desa Sungai Dualap dan tersusunnya zonasi kawasan konservasi mangrove dalam mendukung konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan mangrove di Desa Sungai Dualap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rencana zonasi kawasan konservasi mangrove di Desa Sungai Dualap adalah seluas 601.49 ha yang terdiri dari zona inti dengan luas 432.35 ha, zona penyangga dengan luas 81.27 ha dan zona pemanfaatan/ekonomi seluas 87.87 ha. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan baik mangrove sejati maupun mangrove ikutan. Mangrove sejati meliputi jenis api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia alba), bakau minyak (Rhizophora apiculata), bakau merah (Rhizophora stylos) nipah (Nypa fruticans), jeruju (Achantus ilicifolius), kalimuntung (Carbera mingas) dan lain sebagainya. Sedangkan mangrove ikutan yang dapat ditemui di sepanjang kawasan pesisir Desa Sungai Dualap seperti : nibung (Anchupermatrgillaria), paku laut (Agrostichum aereum), tuba laut (Derris trifoliate), pandan (Pandanus tectorius) dan seduduk (Melastomacandidum).

 

Kata Kunci: Ekosistem, Mangrove, Zonasi, Konservasi

References

DAFTAR PUSTAKA

Arkham, M.N, Adrianto, L dan Wardiatno, Y. 2015. Studi Keterkaitan Ekosistem Lamun dan Perikanan Skala Kecil (Studi Kasus: Desa Malang Rapat dan Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau). Jurnal Sosek KP. 10 (2) : 137 – 148

Arkham, M.N. 2018. Jasa Penyediaan Ekosistem Lamun Terhadap Aktivitas Perikanan Skala Kecil di Daerah Pesisir Timur Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Costal and Ocean Journal. 1(3) : 29-40.

Arkham, M.N, Trihandoyo, A dan Ramli, A. 2018. Keterkaitan Perikanan Skala Kecil dan Sumberdaya Krustasea di Perairan Utara Madura: Studi Konektivitas Sosial-Ekologi. Costal and Ocean Journal. 1(3) : 1-10.

Bengen. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Magrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisr dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003. Pedoman Penetapan Kawasan Konservasi Laut Daerah, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta.

Departemen Kelautan dan Perikanan 2002. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 34 Tahun 2002 Tentang Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 2010. Pedoman Teknis Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2015. Survei dan Pemetaan Detil Lokasi terpilih (Kawasan Konservasi dan Mariculture) Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2015. Studi Pengembangan Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi, Draft Laporan Akhir.

Esri, 2000, GIS for School and Libraries Version 5, Environmental System Research Institute.

Haris, R.B.K, Nurbambang, A dan Anggoro, S. 2017. Analisis Prospek Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal 1775) di Kecamatan Tugu Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah AgrIBA. 5(1): 70-83

Kelana, P.P, Setyobudi, I dan Krisanti, M. 2015. Kondisi Habitat Polymesoda erosa pada Kawasan Ekositem Magrove Cagar Alam Leuweung Sacang. Jurnal Akuatika Indonesia. 6(2) : 107–117.

Pramesthy, T.D dan Maro, J.F. 2019. Persepsi Masyarakat Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat tentang Rehabilitas dan Pengelolaan Hutan Magrove. Jurnal Agroqua. 17 (1) : 58 – 66.

Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati Di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar Yogyakarat.

Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tufliha, A.R, Putra, D.M, Amara, D.M, Santika, R.M, Oktavian, SM dan Kelana, P.P. 2019. Kondisi Ekosistem Mangrove di Kawasan Ekowisata Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Akuatika Indonesia. 4(1) : 11-16

Downloads

Published

2019-12-01

How to Cite

Djunaidi, D., Kusuma Haris, R. B., Putra Kelana, P., Dita Pramesthy, T., & Arumwati, A. (2019). RENCANA ZONASI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA SUNGAI DUALAP KECAMATAN KUALA BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 14(2). https://doi.org/10.31851/jipbp.v14i2.3465