Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Esensi Debat Siswa Kelas X SMA Unggul Islam Al-Fahd

Authors

  • Tilsep Jasnain Universitas PGRI Palembang

Abstract

Masalah penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan hasil belajar esensi debat pada siswa kelas X di SMA Unggul Islam Al-Fahd dengan penerapan Model Jigsaw. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar Hakikat Debat siswa kelas X di SMA Unggul Islam Al-Fahd dengan menerapkan Model Jigsaw. Dalam penelitian ini sumber data yang dibutuhkan adalah sumber, dokumen dan proses belajar mengajar. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi hasil belajar inti materi debat melalui model pembelajaran Jigsaw dengan soal bervariasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes (observasi). Tes adalah serangkaian atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah: teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui perbaikan proses pembelajaran khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang dilakukan guru. . Rata-rata hasil intisari perdebatan pada siklus II sebesar 81,09 meningkat sebesar 12,79 dari hasil pada siklus I sebesar 68,30. Jumlah siswa yang memenuhi KKM pun mengalami peningkatan, pada siklus I pertemuan I hanya 11 dari 26 siswa atau 42,30% siswa yang memenuhi KKM. Selanjutnya pada pertemuan II siklus I jumlah siswa yang telah memenuhi KKM sebanyak 14 dari 26 siswa atau 53,84% siswa yang memenuhi KKM. Pada siklus II pertemuan I meningkat menjadi 24 siswa yang mencapai KKM atau 92,30%. Selanjutnya pada pertemuan II siklus II jumlah siswa yang telah memenuhi KKM sebanyak 25 dari 26 siswa atau 96,15%. Peneliti menyarankan agar peran guru dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan media yang tepat agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan tidak membosankan. Penggunaan model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu alternatif yang dapat mewujudkan pembelajaran tersebut khususnya pada materi inti debat.

Downloads

Published

2024-02-20