PERNIK

Manajemen Keuangan Bantuan Siswa Kurang Mampu di Taman Kanak-Kanak Muslimat Bunga Harapan Kabupaten Lamongan

2024-07-16T09:53:11+00:00

Manajemen merupakan suatu proses yang sangat amat penting dalam dunia pendidikan, karena selain memperbaiki mutu lembaga sekolah perlu dilihat juga manajemen keuangannya yaitu dapat menjalankan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dan bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen keuangan bantuan siswa kurang mampu di taman kanak-kanak musimat bunga harapan kabupaten lamongan. Pembiayaan didapat dari RAPBS, BOSP yang mana dana masih ada kekurang dan pada akhirnya dari sekolah mengadakan program untuk merubah pengembangan sekolah terutama dari manajemen keuangan sekolahnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik yang digunakan ada observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah pada awal tahun merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun, mencari dana tambahan untuk keuangan yang masih kurang, merencanakan program untuk anak yang kurang mampu. Pelaksanaan dilakukan semestinya dengan melihat RAPBS beserta dana yang dipakai, pencatatan dilakukan oleh bendahara yang baik itu dana keluar atau masuk dengan memperhatikan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan keuangan sekolah. Terakhir ada evaluasi dalam manajemen keuangan sekolah yang harus dilakukan karena bertujuan untuk melaporkan antara kegiatan pengelolaan keuangan dengan menyampaikan hasil pembelanjaan yang dilakukan oleh individu yang berkompeten serta mematuhi standar yang ditentukan. Evaluasi harusnya dilakukan secara transparan baik itu kepada kepala sekolah, bendahara, guru dan juga orang tua siswa, agar tidak terjadi salah faham antara pihak sekolah juga orang tua murid serta timbulnya kepercayaan masyarakat kepada pihak sekolah.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN

2024-06-28T07:14:15+00:00

Kemampuan motorik halus ini mempengaruhi kualitas hasil serta kecepatan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas seorang individu dalam kegiatan sehari-hari. Gerakan-gerakan yang melibatkan motorik halus membutuhkan kecermatan otot halus seperti aktifitas menulis, mewarnai, menempel, memotong, menebalkan huruf, dan membuat kemiripan objek. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui permainan plastisin. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review yaitu metode tinjauan pustaka yang bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi penelitian yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang dilakukan. Systematic Literature Review dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai metode tinjauan pustaka sistematis, yaitu metode telaah dokumen yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menjelaskan semua temuan pada suatu focus penelitian. Bermain plastisin dapat melenturkan otot-otot jari tangan, melatih keuletan dan kesabaran serta meningkatkan kreatifitas anak. Jari-jari anak semakin kuat apabila sering diterapkan kegiatan bermain plastisin ini, sehingga dapat memegang pensil dengan sempurna, mengancingkan baju, menggunting, memegang kuas dan sebagainya. Dengan latihan-latihan yang cukup akan membantu anak untuk mengendalikan gerakan ototnya sehingga mencapai kondisi motoris yang sempurna yang ditandainya dengan gerakan halus yang lancar dan luwes. Berdasarkan penjelasan yang diuraikan maka disimpulkan bahwa melalui permainan plastisin dapat meningkatkan ketrampilan motorik halus anak. Saat anak membuat berbagai macam bentuk dengan plastisin anak tersebut sedang melatih kekuatan otot kecil di tangan anak.

Pengaruh Kegiatan Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Anak di TK Dharma Indria 1 Jember

2024-07-17T00:08:15+00:00

Motivasi merupakan sebuah keinginan atau kemauan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas, terutama dalam hal belajarnya. Motivasi belajar anak di TK Dharma Indria 1 Jember sangat beragam. Motivasi belajar tinggi ditunjukkan dengan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, anak merasa bersemangat, tidak mudah menyerah, dan sebagainya. Sedangkan motivasi belajar rendah ditunjukkan dengan kurang bersemangat, kurang antusias dalam mengikuti kegiatan belajar, tidak mau mencoba kegiatan baru. Dari berbagai bentuk motivasi belajar yang ditunjukkan anak di TK Dharma Indria 1 Jember, guru mempunyai cara untuk membuat anak kembali bersemangat, yaitu dengan kegiatan ice breaking. Sebab, tujuan diberikan ice breaking adalah untuk menumbuhkan perasaan senang atau gembira selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh kegiatan ice breaking terhadap motivasi belajar anak di TK Dharma Indria 1 Jember. Jenis penelitian yang digunakan yaitu ex post facto, dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni angket, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,007 < 0,05. Maknanya, adanya pengaruh variabel kegiatan ice breaking (X) terhadap motivasi belajar anak (Y) dengan besar pengaruh adalah 27%. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada pengaruh kegiatan ice breaking terhadap motivasi belajar anak di TK Dharma Indria 1 Jember.

Kata Kunci : Ice breaking, motivasi belajar, anak usia 4-6 tahun

PERAN GUGUS 2 PAUD DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL GURU DI KRANJINGAN KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

2024-07-24T08:17:00+00:00

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran gugus 2 PAUD dalam meningkatkan kompetensi sosial guru di Kranjingan Kecamatan Sumberari Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data berdasarkan pada pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Peran dari gugus PAUD sebagai perencana program dan tempat guru untuk melakukan pembimbingan. Dan kompetensi sosial guru dapat meningkat melalui keikutsertaan guru dalam setiap kegiatan yang dilaksankan oleh gugus 2 PAUD ini. Seperti guru dapat bersosialisasi dengan sesamanya dan tidak bersikap diskriminatif.

ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN DI LEMBAGA TK BINA ANAPRASA NURIS JEMBER

2024-06-09T17:59:50+00:00

Pengelolaan PAUD adalah suatu kegiatan yang dilakukan lembaga PAUD untuk berupaya mencapai tujuan tertentu yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang bermutu untuk memperlancar perkembangan aspek tumbuh kembang anak dengan memperhatikan ciri-ciri dan prinsip pembelajaran anak usia dini. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan keuangan pada lembaga sekolah di TK Bina Anaprasa Nuris Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dimana metode ini menggambarkan gejala, objek, peristiwa, kejadian yang sedang terjadi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, bendahara, wali kelas. Hasil penelitian menunjukkan adanya tahapan dalam pengelolaan keuangan sekolah yaitu perencanaan keuangan sekolah yang dilakukan pada setiap awal tahun ajaran baru dengan mengadakan rapat yang dihadiri oleh kepala sekolah, bendahara dan wali kelas. Pemilihan kegiatan dalam perencanaan disesuaikan dengan kalender pengajaran yang baru dan akan memperhitungkan dana yang akan digunakan setelah dilakukan kesepakatan, kepala sekolah akan memberitahukan kepada orang tua siswa serta menyiapkan RKAS. Penerapan pengelolaan keuangan sekolah mempunyai dua bagian yaitu penerimaan dana dan pengeluaran dana. Tahapan pembukuan pengelolaan keuangan di TK Bina Anaprasa Nuris Jember antara lain pembukuan yang sederhana, lengkap dan mudah dipahami, sehingga memudahkan pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sekolah. Laporan pertanggungjawaban dilakukan dalam dua tahap pelaksanaan yaitu setiap bulan dan akhir tahun ajaran, laporan dan pertanggungjawaban terkait BOP dibawah pengawasan dinas pendidikan sedangkan infak anak di bawah yayasan Bina Anaprasa Nuris Jember.

Implementasi Kurikulum Merdeka di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Tinjauan Kritis dari Perspektif Guru

2024-06-10T07:54:18+00:00

The Implementation of the Merdeka Curriculum in Early Childhood Education (ECE) presents unique challenges and opportunities in improving the quality of early childhood education in Indonesia. This article analyzes teachers' perspectives on the implementation of the Merdeka Curriculum, focusing on understanding, implementation, and impact of the curriculum. Through questionnaires and critical analysis, findings indicate that most teachers have a sufficient understanding of the Merdeka Curriculum, although there is still a need for better training and support. Implementation challenges include resource limitations, inadequate management support, and the expansion of new learning approaches. Nevertheless, the Merdeka Curriculum has had a positive impact on children's motivation to learn and parental involvement in education. In conclusion, with a collective commitment to improving the quality of PAUD education, the Merdeka Curriculum has great potential to provide innovation and optimal benefits for the development of children in Indonesia.

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI (PAUD) MELALUI GERAK DAN LAGU

2024-06-27T08:14:24+00:00

Pengembangan keterampilan motorik kasar anak bertujuan untuk melatih motorik kasar, meningkatkan kemampuan mengatur dan mengendalikan gerak dan koordinasi tubuh, serta meningkatkan keterampilan jasmani dan pola hidup sehat. Keterampilan motorik kasar dapat ditingkatkan melalui latihan gerak yang diiringi lagu atau music. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan penjelasan mengenai upaya meningkatkan kemampuan motoric kasar pada anak usia dini melalui gerak dan lagu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review yaitu metode tinjauan pustaka yang bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan mengevaluasi penelitian yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang dilakukan. Melalui kegiatan gerak yang diiiringi music atau lagu, gerakan yang dilakukan anak akan lebih terkendali dan terorganisir dengan pola-pola tubuh seperti menegakan tubuh dengan posisi berdiri, tangan dapat digerakkan, dengan santai melangkah dan menggerakkan tungkai dan kaki. Aktifitas gerak dan lagu merupakan perpaduan yang sangat baik jika diberikan untuk anak usia dini, karena Gerakan ini dapat merangsang gerakan tubuh yang lebih kompleks dan peningkatan koordinasi gerak tubuh, keseimbangan, kelincahan, kekuatan, serta koordinasi gerak tangan dan kaki. Geraka-gerakan sederhana dan sistematis berkesinambungan yang dilakukan anak usia dini merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan motorik anak. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan motorik kasar dapat dilakukan melalui kegiatan gerak dan lagu pada anak usia dini.

PROBLEMATIKA GURU PAUD DALAM PENGEMBANGAN PROFESI DILIHAT DARI PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA

2024-05-10T14:16:46+00:00

Problematika dalam penerapan krikulum merdeka berpengaruh terhadap pengembangan profesi Guru PAUD dimana Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang bersifat fleksibel memudahkan para guru dalam melaksanakan metode pembelajaran sehingga dapat menggunakan media atau fasilitas yang terdapat di lingkungan sekitar. Disamping itu terdapat kendala yang dialami guru PAUD dalam menerapkan kurikulum merdeka. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode studi kasus. Pengambilan data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala yang dialami guru PAUD dalam mengembangkan profesi dilihat dari penerapan kurikulum merdeka. Berdasarkan hasil penelitian di TK Kartika Cangkurileung Brigief Raider 13 guru masih mengalami masalah dalam penerapan kurikulum merdeka, diantaranya dari kesiapan guru yang harus menyusun kurikulum secara mandiri penyesuaian proses adaptasi dari pembaharuan kurikulum yang dahulu, kondisi sumber daya baik secara financial dan tenaga pendidik yang di tuntut untuk kreatif dalam menggunakan media pembelajaran yang tersedia, dan sulitnya penerimaan orang tua karena kurangnya pengetahuan tentang kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah.