REPOSISI PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH
Abstract
Abstrak
Tulisan ini secra khusus membahas pendidikan jasmani dimasa tahun 50 an (orde lama) dengan penggunaan istilah Olahraga Kesehatan dimasa tahun 70 an (orde baru). Dimana pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani peserta didik, dan telah memilikikontribusinyaterhadapkeolahragaan di Indonesia.Melalui pendidikan jasmani tingkat kesegaran jasmani dalam pestaolahraga bangsa Asia (Asian Games). Setelah Pemerintah orde baru mengubah Sistem pendidikan, makaterjadi perubahan kurikulum. Istilah Pendidikan Jasmani berubah menjadi olahraga Kesehatan (ORKES) Sehingga seluruh komponen yang berkaitan dengan pendidikan jasmani berubah total. Ternyata tingkat kesegaran jasmani,khususnya dikalangan pelajar sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian secara nasional, berkaitan dengan tingkat kesegaran jasmani pelajar tingkat SD hingga SMA pada tahun 1997 dengan hasil sebagai berikut : untuk pelajar usia 16-19 tahun, tinkat kesegaran jasmaninya kurang sekali 45,9%, sedangkan 37% pelajar usia 13-15 tahun memiliki kesegaran jasmani kurang dan kurang sekali dan tidak ada satu persen pun pelajaryang memiliki kesegaran jasmani baik sekali. Hanya 14,8% pelajar usia 13-15 memiliki kesegaran jasmani kategori baik. Penelitian berikutnya dilakukan pada tahun 2006 secara nasional, dengan hasil 7% yang memilki kesegaran jasmani yang layak. Berdasarkan fakta tersebut kita harus melakukan reposisi pendidikan jasmani yang layak. Berdasarkan fakta tersebut kitaharusmelakukan reposisi pendidikan Jasmani dengan bahwa pembelajaran disekolah yang menggunakanistilah olahraga kesehatan harus dikembalikan pada pendidikan jasmani dan harus disertai dengan perubahan secara menyeluruh terutama yang berkaitan dengan komponen pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani, termasuk materi pembelajaran, pola KBM-nya, sarana dan prasaranan yang digunakan dalam pendidikan jasmani, termasuk sistem evaluasinya.
Kata kunci : Reposisi, Pendidikan Jasmani