PENYIMPANGAN MAKSIM RELEVANSI CERITA RAKYAT SI PANDIR
Abstract
Abstrak
Cerita prosa rakyat merupakan salah satu bentuk wacana yang sangat menarik untuk dikaji. Cerita-cerita prosa rakyat yang kaya akan nilai-nilai luhur menjadi daya tarik tersendiri. Cerita pandir menceritakan tentang tokoh lelaki yang bodoh. Perbedaan pandangan (share knowledge) dan perbedaan latar belakang (background knowledge) dapat mempengaruhi si pendengar atau lawan tutur dalam menerima arti sebuah percakapan walaupun sebagai manusia yang  kita juga dituntut untuk dapat mengerti implikasi-implikasi yang diungkapkan oleh seseorang. Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada cerita prosa rakyat Enim yang berjudul Si Pandir dapat diketahui jika ada beberapa bentuk penyimpangan maksim relevansi yang dilakukan oleh tokoh Istri dalam cerita yakni; perintah untuk memasang bubu gantung tinggi-tinggi, sayur tatal rumah raja, dan sayur bambu kuning gigi tupai. Ketidakrelevanan perintah yang diberikan oleh tokoh Istri membuat informasi yang disampaikan menjadi tidak jelas, taksa, dan tidak relevan sehingga bisa menimbulkan banyak tafsiran makna dan menjadi semakin tidak jelas jika si pendengar tidak memiliki konsep yang sama dengan penutur. Komunikasi yang terjadi antara tokoh istri dan tokoh pandir tidak berjalan dengn baik disebabkan juga oleh perbedaan pengetahuan (share knowledge) dan latar belakang konsep (background knowledge) diantara kedua tokoh.
Kata Kunci: Penyimpangan, Maksim Relevansi, Cerita Pandir