Pemanfaatan Tongkol Jagung Dan Ampas Tebu Dalam Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Authors

  • Putri Dwi Ananda Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Masthura Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Abdul Halim Daulay Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v8i2.13097

Keywords:

Bioetanol, Tongkol jagung, Ampas tebu

Abstract

Upaya untuk memperkecil ketergantungan penduduk terhadap BBM adalah dengan memanfaatkan bioetanol, sumber energi yang dapat diperbaharui, dan praktik konservasi energi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik bioetanol dengan variasi volume larutan sari limbah tongkol jagung dan ampas tebu agar dihasilkan bioetanol dengan kadar tertinggi. Variasi sampel yang digunakan adalah volume larutan sari tongkol jagung dan ampas tebu dengan perbandingan A (100%:0%), B (50%:50%), dan C (0%:100%). Proses pretreatment menggunakan NaOH 0,1 M selama 1 jam. Selanjutnya dilakukan proses hidrolisis dengan menambahkan asam klorida (HCl) 0,4 N ke dalam larutan sampai pH antara 4-5 dan difermentasi menggunakan ragi roti sebanyak 7,5 gram selama 5 hari. Analisis yang dilakukan pada bioetanol ini antara lain kadar etanol, kadar air, nilai kalor, dan pH. Bioetanol dari limbah tongkol jagung dan ampas tebu dengan karakteristik optimum terdapat pada sampel bioetanol C yaitu ampas tebu yaitu dengan nilai kadar etanol, nilai kadar air, nilai kalor, dan pH yang masing-masing yaitu 95%, 7,6%, 3546,86 kkal/kg, dan 7,4. Hal ini dikarenakan ampas tebu memiliki potensi sebagai bahan baku lignoselulostik yang dapat digunakan untuk menghasilkan bioetanol karena mengandung kadar gula yang tinggi. Semakin tinggi kandungan gula yang terdapat pada bahan baku maka semakin baik bioetanol yang dihasilkan.

References

Ariyani, S. B., & Nana Supriyatna. (2013). Perbandingan Karbopol dan Karboksimetil Selulosa Sebagai Pengental Pada Pembuatan Bioetanol Gel. Jurnal Biopropal Industri, 4(2), 60.

Cahyaningtiyas, A., & Sindhuwati, C. (2021). Pengaruh Penambahan Konsentrasi Saccharomyces Cerevisiae Pada Pembuatan Etanol Dari Air Tebu Dengan Proses Fermentasi. Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 89.

Fitriani, S. B., & Nurhaeni. (2013). Produksi Bioetanol Tongkol Jagung (Zea Mays) dari Hasil Proses Delignifikasi. Online Jurnal of Natural Science, 2(3), 67.

Kalsum, U. (2017). Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol. Jurnal Distilasi, 2(1), 46–54.

Nugroho, R. M., & Subagyo, R. (2020). Analisa Variasi Waktu Fermentasi Pembuatan Bioetanol Dengan Bahan Ampas Tebu dan Kulit Pisang. Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Rotary, 2(2), 220.

Prasetyo, I., Sarjito, & Effendy, M. (2018). Analisa Performa Mesin dan Kadar Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Memanfaatkan Bioetanol Dari Bahan Baku Singkong Sebagai Bahan Bakar Alternatif Campuran Pertalite. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 19(2), 44.

Sulaiman, D., Syahdan, S., & Ulva, S. M. (2021). Analisis Uji Karakteristik Bioetanol Dari Pisang Hutan Terhadap Variasi Massa Ragi. Jurnal Kumparan Fisika, 4(3), 169–171.

Utama, A. W., Legowo, A. M., & Al-Baarri, A. N. (2013). Produksi Alkohol, Nilai pH, dan Produksi Gas Pada Bioetanol dari Susu Rusak Dengan Campuran Limbah Cair Tapioka. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(2), 98.

Widyastuti, P. (2019). Pengolahan Limbah Kulit Singkong Sebagai Bahan Bakar Bioetanol Melalui Proses Fermentasi. Jurnal Kompetensi Teknik, 11(1), 41.

Downloads

Published

2023-10-22

How to Cite

Ananda, P. D., Masthura, & Abdul Halim Daulay. (2023). Pemanfaatan Tongkol Jagung Dan Ampas Tebu Dalam Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Redoks, 8(2), 135–140. https://doi.org/10.31851/redoks.v8i2.13097