Produksi Gas Hidrogen Dengan Proses Elektrolisis Air Laut Ditinjau Dari Konsentrasi KOH
DOI:
https://doi.org/10.31851/redoks.v9i2.15012Keywords:
Air Laut, Elektrolisis, Hidrogen, KOH, TeganganAbstract
Krisis energi bukan hanya menjadi isu di dunia, tetapi juga menjadi isu di Indonesia. Salah satu energi terbarukan dan ramah lingkungan yang berpotensi untuk dikembangkan ialah Hidrogen. Metode elektrolisis air adalah salah satu teknik pemisahan senyawa oksigen(O2) dan hidrogen(H2) yang terdapat pada air(H2O) dengan bantuan arus listrik yang merupakan teknologi yang bebas emisi, namun untuk mempercepat reaksi dan produksi hidrogen di butuhkan bantuan katalis agar dapat menghemat waktu reaksi dan meningkatkan produksi gas hidrogen. Dalam penelitian ini, dilakukan produksi gas hidrogen dengan menggunakan bahan baku air laut dengan penambahan elektrolit KOH dan variasi tegangan. Dalam hal ini konsentrasi yang digunakan adalah 0,005: 0,011; 0,017 dan 0,023 serta variasi tegangan 10 V, 11 V, dan 12 V. Dari hasil penelitian, produksi gas hidrogen teremdah pada konsentrasi 0,005 M dan tegangan 10 V yaitu sebesar 27,27 ml, sedangkan produksi gas tertinggi pada konsentrasi 0,023 M yaitu sebesar 122,29 ml. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan elektrolit maka semakin besar gas hidrogen yang dihasilkan,efisiensi elektrolisis semakin meningkat dikarenakan jumlah energi yang digunakan sebanding dengan jumlah hidrogen yang dihasilkan. efisiensi terendah pada konsentrasi 0,005 M dan tegangan 10 V yaitu sebesar 23,44 % dan tertinggi pada konsentrasi 0,023 dan tegangan 12 V yaitu sebesar 46,72 %.
References
Erlinawati, Zikri, A dan Mudzakkir, A. (2014). Pengaruh Suplai Arus Listrik dan Jumlah Sel Elektroda Terhadap Produksi Gas Hidrogen dengan Elektrolit Asam Sulfat. Kinetika, 5(1); 14-19.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 daffa zulfany, Erlinawati, Agus Manggala, Indah Pratiwi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.