Pengaruh Co-Solvent Aseton Terhadap Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Minyak Kemiri Dengan Katalis KOH

Authors

  • Kiagus. A. Roni Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Legiso Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Nico Syahputra Sebayang Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Kemas Muhammad Wahyu Universitas Muhammadiyah Palembang
  • Didi Prayogi Universitas Muhammadiyah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v10i1.16683

Keywords:

Biodiesel, Tranesterification, hazelnut oil

Abstract

Perkembangan zaman dan berjalannya waktu tiap tahun maka akan meningkatkan juga kebutuhan suatu energi yang akan digunakan dalam suatu negara dan untuk menanggulangi dari efek akibat pemakaian energi yang terus menerus maka dibutuhkan sumber energi alternatif terbarukan yang dapat diperoleh serta menggabungkan hingga mengurangi ketergantungan akan kebutuhan energi tidak terbarukan yang berasal dari mineral minyak bumi. Alternatif bahan baku dapat diperoleh dari berbahan nabati yakni minyak goreng, minyak buah jarak, minyak biji kemiri yang mana memiliki komponen struktur rantai karbon penyusun minyak tersebut hampir sama dengan minyak diesel atau disebut juga dengan solar konvensional, untuk mengubah minyak nabati menjadi biodiesel atau yang disebut juga dengan biosolar dibutuhkan pengelolahan yang tepat dan penambahan bahan kimia yang sesuai sehingga dapat memperoleh hasil metil ester yang di inginkan dan sesuai spesifikasi yang dicapai, untuk zat kimia yang digunakan adalah katalis basa Kalium Hidroksida (KOH), KOH digunakan karena lebih murah, lebih mudah didapatkan, serta memiliki nilai efektifitas dan energi aktivasi yang cukup baik dalam mengelolah asam lemak dalam minyak sehingga menghasilkan ester Hexadecanoid dan octadecanoid yang cukup banyak serta diolah melalui proses transesterifikasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil variasi terbaik yang diperoleh dari rasio minyak kemiri : metanol (1:3, 1:6 dan 1:9), waktu lamanya proses ( 10, 20 dan 30 menit), kecepatan pengaduk 300Rpm, temperature konstan pemanasan pada 50℃ dengan bantuan katalis KOH 1% . Berdasarkan dengan Sumber : SK Dirjen EBTKE No.189.K/10/DJE/2019. Dari hasil yang diperoleh dengan kondisi optimumnya terdapat kemurnian metil ester didalamnya sebesar 80,9% hasil dari pengujian GC-MS produk biodiesel.

References

Antonius Prihanto, T.A. Bambang Irawan. 2017. Pengaruh Temperatur, Konsentrasi Katalis dan Rasio Molar Metanol-Minyak Terhadap Yield Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Melalui Proses Netralisasi- Transesterifikasi. Jurnal Teknik Kimia

Amirul Mukminin, dkk 2022. Analisis Kandungan Biodiesel Hasil Reaksi Transesterifikasi Minyak Jelantah Berdasarkan Perbedaan Kosentrasi Katalis NaOH Menggunakan GC-MS. Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton.

Astuti, E. & Mufrodi, Z., 2017. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas

Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN)”. Bogor: Institut Pertanian Pakpahan, A. 2009. Palm Biodiesel Its Potenc, technology, Business Prospect

Dewi, A., Roni, K. A., & Kariem, M. A. (2019). Biodiesel dari Minyak Jelantah dengan Katalis FCCU Base Chemical Al2O3 Berbasis Kecepatan Pernyataan dan Perbandungan Reaksi. 12.

Fadilah Rabiul Nada Mudia, dkk. Pemanfaatan Biji Bintaro (Cerbera Manghas L) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel Dan Biopelet Untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan.

Fakultas Teknologi Pertanian. UGM Highina, B.K., Bugaje, I.M., dan Umar, B. 2011. Biodiesel Production from

Handoyo, R., Ananta, A. A., Anwar, S. 2007. Biodiesel dari Minyak Biji Kapok.

Hikmah, Maharani Nurul., & Zuliyana. 2010. “Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) dari Minyak Dedak dan Metanol dengan Proses Esterifikasi.

Muhammad Yusuf Ritonga, dkk 2016. Pembuatan Metil Ester Dari Minyak Kemiri Sunan Dengan Keberadaan Co-Solvent Aseton Dan Katalis Heterogeny Natrium Silikat Terkalsinasi. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara.

Novarita, A., dan Syahirah. 2014. Unjuk Kerja Reaktor Kolom Gelembung Untuk Reaksi Serempak Reaksi Esterifikasi dan Transesterifikasi. Laporan Penelitian. Institut Teknologi Indonesia Tangerang Selatan.Paryanto, I. 201

Olivia Chosyatilah, dkk 2023. Potensi Minyak Jelantah Sebagai Bahan Bakar Biodiesel Dengan Menggunakan Metode Transesterifikasi. Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pranowo, D., Syakir, M., Prastowo, W., Herman, M, Aunillah, A., Sumanto. 2014. Pembuatan Biodiesel dari Kemiri Sunan dan Pemanfaatan Hasil Samping.Jakarta: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. IAARD Pres. Hal 12-18. Proses Kontinyu : Uji Kualitas. Simposium Nasional Teknologi Terapan,

Roni, K. A. (2012, juni 8). pembuatan biodiesel biji kepuh dengan proses alkoholisis dengan katalisator buangan proses perengkahan minyak bumi pertamina unit ii palembang. 23, 9.

Roni, K. A., Herawati, N., Mardwita, Rifda, Junia, A., & Syahri R, M. (2022, may 5). glycerol conversion from biodiesel of cooking oil with tecydu catalytic cracking catalyst at pertamina. 10, 6. doi:10.26821/IJSHRE.10.5.2022.100502

Siti Salamah, dkk 2017. Pembuatan Bahan Bakar Alternatif Biodiesel Dari Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan.

Thariq Haya Razak, dkk 2016. Potensi Penggunaan Minyak Kemiri (Candle Nut) Sebagai Pelembab. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.

Winny Andalia, dkk 2018. Kinerja Katalis Naoh Dan KOH Ditinjau Dari Kualitas Produk Biodiesel Yang Dihasilkan Dari Minyak Goreg Bekas. Jurnal Teknik Industry Universitas Tridinanti.

Downloads

Published

2025-01-25

How to Cite

Kiagus. A. Roni, Legiso, Nico Syahputra Sebayang, Kemas Muhammad Wahyu, & Prayogi, D. (2025). Pengaruh Co-Solvent Aseton Terhadap Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Minyak Kemiri Dengan Katalis KOH. Jurnal Redoks, 10(1), 18–31. https://doi.org/10.31851/redoks.v10i1.16683