Pengaruh Suhu Dan Waktu Hidrolisis Biji Alpukat (Persea americana M.) Menggunakan Katalis Hcl Terhadap Produksi Bioetanol

Authors

  • Yovita Nonseo Universitas Timor
  • Sefrinus M. Kolo Universitas Timor
  • Janrigo K. Mere Universitas Timor
  • Patrisius Maryanto Bria Universitas Timor

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v10i1.16700

Abstract

Peningkatan populasi yang tinggi serta perkembangan industri mengakibatkan konsumsi energi yang semakin tinggi yang berdampak pada terjadinnya krisis energi. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan energi terbarukan seperti bioetanol. Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku yang mengandung karbodidrat seperti biji alpukat. Biji alpukat memiliki kandungan karbohidrat sebesar 29,6%. Kebaruan dari penelitian ini yaitu menggunakan biji alpukat yang dikonversi menjadi bioetanol dengan bantuan katalis asam klorida (HCl). Pada proses hidrolisis dilakukan optimasi pada variasi waktu dan suhu pemanasan. Hidrolisat yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis gula pereduksi menggunakan metode DNS pada instrumen UV-Vis. Waktu dan suhu pemanas yang menghasilkan kadar gula tertinggi digunakan untuk proses fermentasi. Bioetanol yang dihasilkan dari proses fermentasi dimurnikan menggunakan alat distilasi bertingkat. Kadar gula pereduksi yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 83,32 g/L pada waktu pemanasan 60 menit dan suhu 2500C. hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kandungan bioetanol karena terjadi perubahan warna dari jingga menjadi biru pada hasil analisis kualitatif bioetanol. Konsentrasi bioetanol yang dianalisis menggunakan hand refractometer sebesar 70% dan 42,92% yang dianalisis menggunakan GC-FID.

References

Al Lukman, V. F. (2019). Pemanfaatan Limbah Biji Alpukat Sebagai Bahan Pembuatan Kue Kering. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Ayuni, N. P. S., & Hastini, P. N. (2020). Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Kajian Pembuatan Bioetanol Dengan Proses Hidrolisis Asam. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 9(2), 102–110. https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v9i2.29035

Batutah, M. A. (2017). Distilasi Bertingkat Bioetanol Dari Buah Maja (Aegle Marmelos L.). Jurnal IPTEK, 21(2), 9–18. https://doi.org/10.31284/j.iptek.2017.v21i2.104

Bria, P. M. (2023). Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Terhadap Proses Hidrolisis Rumput Laut Ulva reticulata Dalam Produksi Bioetanol Sebagai Energi Terbarukan. In Skripsi. Program Studi Kimia, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor, Kefamenanu.

Bria, P. M., & Kolo, S. M. D. (2023). Synthesis from Brown Seaweed (Sargassum sp) from Timor Island as Renewable Energy. Eksergi. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, 20(3), 162–167.

Bria, P. M., & Kolo, S. M. D. (2024). Sintesis Bioetanol Dari Campuran Limbah Kulit Pisang Dan Sabut Pinang Sebagai Energi Terbarukan. Jurnal Redoks, 9(1), 55–61.

Faricha, A., Rivai, M., & Suwito. (2014). Sistem Identifikasi Gas Menggunakan Sensor Surface Acoustic Wave dan Metoda Kromatografi. Jurnal Teknik ITS, 3(2), 157–162.

Hasanah, H., Jannah, A., & Fasya, A. G. (2012). Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol tape singkong (Manihot utilissima Pohl). Alchemy, 2(1), 68–79.

Herdini, H., Rohpanae, G., & Hadi, V. (2020). Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Petai (Parkia Speciosa Hassk) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam Dan Fermentasi Saccharomyces Cerevisiae. TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi Dan Informatika, 7(2), 119–128. https://doi.org/10.37373/tekno.v7i2.9

Kolo, S. D., & Sine, Y. (2019). Produksi Bioetanol dari Ampas Sorgum Lahan Kering dengan Perlakuan Awal Microwave Irradiasi. Jurnal Saintek Lahan Kering, 2(2), 39–40.

Kolo, S M D, Obenu, N. M., Bria, P. M., Klau, W. H., Abi, M. O., Tae, J. S., & Wahyuningrum, D. (2024). The Effect of Fermentation Time, pH and Saccharomyces Cerevisiae Concentration for Bioethanol Production from Ulva Reticulata Macroalgae. Trends in Sciences, 21(5), 1–9. https://doi.org/10.48048/tis.2024.7484

Kolo, S M D, Obenu, N. M., & Rohy, N. T. (2022). Pengaruh Perlakuan Awal Ampas Biji Jewawut ( Setaria italica L .) dengan Microwave Irradiation untuk Produksi Bioetanol. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 18(2), 183–192. https://doi.org/10.20961/alchemy.18.2.59819.183-192

Kolo, S M D, Presson, J., & Amfotis, P. (2021). Produksi Bioetanol sebagai Energi Terbarukan dari Rumput Laut Ulva reticulata Asal Pulau Timor. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 17(2), 159. https://doi.org/10.20961/alchemy.17.2.45476.159-167

Kolo, Sefrinus M. D., & Edi, E. (2018). Hidrolisis Ampas Biji Sorgum dengan Microwave untuk Produksi Gula Pereduksi sebagai Bahan Baku Bioetanol. Jurnal Saintek Lahan Kering, 1(2), 22–23. https://doi.org/10.32938/slk.v1i2.596

Kolo, Sefrinus Maria Dolfi, Presson, J., & Amfotis, P. (2021). Produksi Bioetanol sebagai Energi Terbarukan dari Rumput Laut Ulva reticulata Asal Pulau Timor. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 17(2), 159. https://doi.org/10.20961/alchemy.17.2.45476.159-167

Muin, R., Lestari, D., & Sari, T. W. (2015). Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol Yang Dihasilkan Dari Biji Alpukat. Jurnal Teknik Kimia, 20(4), 1–7. http://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/190/192

Muin, R., Lestari, D., & Wulan Sari, T. (2014). Pengaruh Konsentrasi Asam Sulfat dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol yang Dihasilkan dari Biji Alpukat. Jurnal Teknik Kimia, 20(4), 1–6.

Nahak, M., Kolo, S. M. D., & Bria, P. M. (2024). Potensi Biomassa Laut Asal Pulau Timor Sebagai Bahan Baku Produksi Bioetanol Untuk Mengatasi Masalah Krisis Energi Dalam Mewujudkan Substainble Development Goals 7. Jurnal Redoks, 9(2), 121–128. https://doi.org/10.31851/redoks.v9i2.15348

Naiheli, O., Kolo, S. M. D., Mere, J. K., & Bria, P. M. (2024). Sintesis Bioetanol Dari Limbah Pinang ( Areca catechu L .) Dengan Microwave Irradiasi Menggunakan Katalis H2SO4. Jurna Redoks, 9(1), 23–30.

Nggai, S. Y. M., Kolo, S. M. D., & Sine, Y. (2022). Pengaruh Perlakuan Awal Hidrolisis Ampas Sorgum (Sorghum Bicolor L .) terhadap Fermentasi untuk Produksi Bioetanol sebagai Energi Terbarukan Stevanny. LCHEMY : JOURNAL OF CHEMISTRY, 2(10), 33–40.

Ningsih, D. R., Bintoro, V. P., & Nurwantoro, N. (2018). Analisis Total Padatan Terlarut, Kadar Alkohol, Nilai pH dan Total Asam pada Kefir Optima dengan Penambahan High Fructose Syrup (HFS). Jurnal Teknologi Pangan, 2(2), 84–89. https://doi.org/10.14710/jtp.2018.20602

Pratama, A. R., Ariyanto, E., & Mardwita, M. (2021). Pengaruh Volume Solvent dan Berat Biji Alpukat ( Persea Americana Mill ) Terhadap Yield dan Karakteristik Hasil Ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 5(2), 115–127.

Putri, Z. S., Ruyani, A., Uliyandari, M., Wardana, R. W., & Sukarso, A. A. (2024). Pengaruh Penambahan Nutrient (NPK dan Pupuk Urea) Terhadap Bioethanol Hasil Fermentasi Biji Alpukat (Persea americana Mill.). Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 12(1), 662–670.

Ramadhani, R. T., Arrachmah, N., & Suprianti, L. (2020). Proses pembuatan bioetanol dari buah naga merah. Journal of Chemical and Process Engineering, 01(02), 53–57.

Sari, F. I. P., Wibowo, B. S., & Irwanto, R. (2020). Pengaruh Jumlah Ragi Pada Pembuatan Bioetanol dari Campuran Buah Kersen dan Kulit Nanas. Proceeding Colloquium Research and Community, 4, 129–142.

Sasongko, A., Lumbantobing, D. F. H., & Rifani, A. (2019). Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong untuk Produksi Oligosakarida melalui Hidrolisis Kimiawi. JST (Jurnal Sains Terapan), 5(1). https://doi.org/10.32487/jst.v5i1.586

Sri, K. B., Fatima, M. S., Nandhini, M., & Sumakanth, M. (2023). UV-visible spectrophotometry and titrimetric method for determining Reducing Sugars in different brands of honey and soft drinks. Magna Scientia Advanced Research and Reviews, 7(2), 62–67. https://doi.org/10.30574/msarr.2023.7.2.0037

Sriana, T., Dianpalupidewi, T., Ukhrawi, S. M. P., & Nata, I. F. (2021). Pengaruh Konsentrasi Sodium Hydroxide (NaOH) pada Proses Delignifikasi Kandungan Lignoselulosa Serat (Fiber) Siwalan (borassus flabellifer) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bioethanol. Buletin Profesi Insinyur, 4(2), 49–52. https://doi.org/10.20527/bpi.v4i2.105

Tambunan, M. P. M., Ginting, Z., & Nurlaila, R. (2021). Pengaruh Suhu Dan Waktu Hidrolisis Terhadap Kadar Glukosa Dalam Pembuatan Sirup Glukosa Dari Biji Alpukat Dengan Metode Hidrolisis Asam. Chemical Engineering Journal Storage, 3(1), 17–26.

Wardani, A. K. (2018). Pengaruh Lama Waktu Fermentasi pada Pembuatan Bioetanol dari Sargassum sp Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Fermentasi Menggunakan Mikroba Asosiasi (Zymomonas mobilis, Saccharomyces cerevisiae dalam Ragi Tape dan Ragi Roti ). In Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.

Wulandari, R. (2017). Pengaruh Suhu, pH, Waktu Hidrolisis, Dan Konsentrasi H2SO4 Terhadap Kadar Glukosa Yang Dihasilkan Dari Limbah Kulit Kakao. Skripsi, Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–11.

Wusnah, W., Bahri, S., & Hartono, D. (2019). Proses Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata B.C) secara Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(1), 48. https://doi.org/10.29103/jtku.v8i1.1915

Downloads

Published

2025-01-24

How to Cite

Yovita Nonseo, Sefrinus M. Kolo, Janrigo K. Mere, & Patrisius Maryanto Bria. (2025). Pengaruh Suhu Dan Waktu Hidrolisis Biji Alpukat (Persea americana M.) Menggunakan Katalis Hcl Terhadap Produksi Bioetanol. Jurnal Redoks, 10(1), 7–17. https://doi.org/10.31851/redoks.v10i1.16700