Pengaruh Variasi Massa Tempurung Kelapa dan Waktu Karbonisasi Terhadap Kualitas Arang

Authors

  • Daffa Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, 30139
  • Lusi Widiyanti Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, 30139
  • Erlinawati Erlinawati Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, 30139
  • Irawan Rusnadi Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, 30139
  • Indah Pratiwi Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, 30139

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v9i2.16821

Keywords:

karbonisasi, tempurung kelapa, retort kiln

Abstract

Biomassa merupakan energi alternatif dari bahan organik seperti tempurung kelapa. Biasanya, biomassa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak melalui pembakaran langsung. Namun, metode pembakaran langsung tidak efektif digunakan karena hanya menghasilkan bahan bakar dengan nilai kalor rendah dan banyak asap. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu biomassa ialah dengan karbonisasi atau pengarangan. Karbonisasi adalah metode pembakaran dengan udara terbatas untuk menghasilkan arang dengan nilai kalor tinggi. Salah satu metode karbonisasi ialah drum retort kiln dengan prinsip pembakaran bahan baku melalui pemanasan ekstenal di dalam sebuah drum yang dapat diputar. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut akan disalurkan secara konveksi ke dalam drum untuk memanaskan bahan baku di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lama waktu dan massa bahan baku dan menentukan kondisi operasi terbaik pada proses karbonisasi terhadap kualitas arang ditinjau dari jumlah rendemen yang dihasilkan dan nilai hasil uji proximate dan kemudian dibandingkan dengan nilai standar yang berlaku, yakni SNI 1-1683-1996 untuk kadar zat terbang, kadar air, kadar abu, dan kadar karbon tertambat. Dari penelitian ini, diketahui bahwa massa bahan baku dan waktu karbonisasi memengaruhi kualitas produk secara signifikan. Arang dengan massa bahan baku empat kg dan waktu karbonisasi 135 menit memiliki kadar karbon tertambat tertinggi dengan kadar air dan kadar abu yang memenuhi standar serta kadar zat terbang yang mendekati standar dengan jumlah rendemen 63.25% atau sebesar 2.53 kg.

 

References

Afrinah, N., Ruslan, R., Suryadi, H. R., Irmawati, Irsyad, A., Jasruddin, & Nurhayati. (2022). Pengaruh Temperatur Karbonisasi Terhadap Karakteristik Briket Berbasis Arang Sekam Padi dan Tempurung Kelapa. JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya, 9(2), 138-147. doi:10.24252/jft.v9i2.25566

Christanty, N. A. (2014). Biopelet Cangkang dan Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan.

Febryanti., & Yulhendra, Dedi. Analisis Penentuan Kualitas Batubara Berdasarkan Uji Proksimat di PT. Pelabuhan Universal Sumatera Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Jurnal Bina Tambang, 7 (3), 143-150.

Gobel, A. P., & Arief, A. T. (2021). Pengaruh Karbonisasi Terhadap Karakteristik Tempurung Kelapa Berdasarkan Uji Proksimat dan Nilai Kalor. Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan, 5(1), 48-54. Diambil kembali dari https://jurnal.upnvyk.c.id/index.php/JMEL

Hasibuan, R., & Pardede, H. M. (2023). Pengaruh Suhu dan Waktu Pirolisis terhadap Karakteristik Arang dari Tempurung Kelapa. Jurnal Teknik Kimia USU, 12(1), 46-53. doi:10.32734/jtk.v12i1.8534

Hastuti, N., Pari, G., Setiawan, D., Mahpudin, & Saepuloh. (2015, Desember). Kualitas Arang Enam Jenis Kayu Asal Jawa Barat sebagai Produk Destilasi Kering. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(4), 337-346. doi:10.20886/jphh.v33i4.934.337-346

Hilwatullisan. (2015, Juli). Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi dan Serbuk Gergaji Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Kinetika (5), 1-5.

Iskandar, N., Nugroho, S., & Feliyana, M. F. (2019, Oktober). Uji Kualitas Produk Briket Arang Tempurung Kelapa Berdasarkan Standar Mutu SNI. Jurnal Ilmiah Momentum, 15(2), 103-108.

Iskandar, T., & Rofiatin, U. (2017, September). Karakteristik Biochar Berdasarkan Jenis Biomassa dan Parameter Proses Pyrolisis. Jurnal Teknik Kimia, 12(1), 28-34.

Jaya, D. D., & Khair, M. (2020). Pembuatan Karbon Aktif melalui Karbonisasi Batang Kelapa Sawit. Chemistry Journal of State University of Padang, 9(1), 7-10.

Negara, D. N., Nindhia, T. G., Surata, I. W., & Sucipta, M. (2016, Oktober). Potensi Bambu Swat (Gigantochloa verticillata) Sebagai Material Karbon Aktif untuk Absorbed Natural Gas (ANG). Jurnal Energi dan Manufaktur, 9(2), 174-179. Diambil kembali dari http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem

Qistina, I., Sukandar, D., & Trilaksono. (2016, November). Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan Tempurung Kelapa. Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pembangan Ilmu Kimia, 2(2), 136-142.

Siahaan, S., Hutapea, M., & Hasibuan, R. (2013). Penentuan Kondisi Optimum Suhu dan Waktu Karbonisasi pada Pembuatan Arang dari Sekam Padi. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1), 26-30.

Siregar, B. (2017, Juli). Analisa Kadar C-Organik dan Perbandingan C/N Tanah di Lahan Tambak Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan. Jurnal Warta Edisi 53.

Soolany, C. (2018, November). Penerapan Teknologi Pembuatan Arang dari Cangkang Kakao Menggunakan Drum Kiln Sebagai Alternatif Bahan Bakar. RATIH, 3(2).

Surono, U. B. (2010). Peningkatan Kualitas Pembakaran Biomassa Limbah Tongkol Jagung sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Pembriketan. Jurnal Rekayasa Proses, 4(1), 13-19.

Wang, J., Dai, Y., & Gao, L. (2009). Exergy Analyses and Parametric Optimizations for Different Cogeneration Power Plants in Cement Industry. Applied Energy, 86(6), 941-948. doi:https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2008.09.001

Downloads

Published

2024-11-08

How to Cite

Fadlurrahman, M. D., Widiyanti, L., Erlinawati, E., Rusnadi, I., & Pratiwi, I. (2024). Pengaruh Variasi Massa Tempurung Kelapa dan Waktu Karbonisasi Terhadap Kualitas Arang. Jurnal Redoks, 9(2), 205–212. https://doi.org/10.31851/redoks.v9i2.16821