STUDI PENGARUH TEMPERATUR THERMAL, UKURAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP WAKTU PROSES PEMBUATAN ASAP CAIR DAN KONSENTRASI ASAP CAIR GUNA MENGURANGI BAU PADA LATEKS

Authors

  • Aan Sefentry

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2015

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan guna mendapatkan asap cair berbahan baku tempurung kelapa yang mengandung senyawa fenol, senyawa asam asetat dan senyawa karbonil yang dapat mengurangi bau menyengat pada lateks akibat bakteri melakukan biodegradasi protein menjadi amoniak dan sulfida. Proses produksi asap cair dengan melalui proses pirolisis yaitu suatu sistem pembakaran secara tidak langsung dengan volume udara terbatas kemudian asap hasil pembakaran tersebut dialirkan menuju kondensor yang merubah fase gas menjadi fase cair lalu hasilnya didestilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur thermal terhadap ukuran diameter tempurung kelapa terhadap lamanya waktu proses produksi asap cair dan mengetahui konsentrasi asap cair guna mengurangi bau pada lateks. Hasil penelitian disimpulkan temperatur thermal 4000 C dan diameter tempurung kelapa 1 cm memerlukan waktu proses yang paling singkat 22,57 menit dengan volume asap 392,2 ml dan konsentrasi 10% asap cair terhadap aquades dapat mengurangi bau menyengat pada lateks.

Kata kunci : Fenol, Biodegradasi,Lateks.

References

Andi S and Hariyadi K, 2006, Studi pengaruh Variabel Elektrolisa dan Konsentrasi Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi minyak Dedak dengan metode Elektrochemical Extractive Distillation Column, Tesis, UNSRI, Palembang.

Asna M., 2003, Pemanfaatan Limbah Kelapa Yaitu Tempurung Kelapa Sebagai Asap Cair Untuk Meningkatkan Mutu Ikan Jambal Siam, Tesis, UGM, Yogyakarta.

Bambang, 2003, Cairan Pengawet Makanan Dari Asap Cair, Jurnal, Yogyakarta.

Darmadji 1997, Komposisi Asap Cair, Jurnal, Yogyakarta.

Dyah Fitri, Dini Ryandini, Peramiarti, 1999, Karakteristik Asap Cair Tempurung Kelapa Sebagai Agensia Antibakteri Pembentuk Histamin, Jurnal, UGM, Yogyakarta.

Gapkindo,2003, Sumbangan Devisa Dari Karet Alam Indonesia, Jurnal, Jakarta.

Girard,JP,1992, Technology of Meat and Meat products Smoking, Ellis Harwood, New York.

Herlina, 1998., Penggunaan Asap Cair Sebagai Bahan Koagulan dan Pengganti Proses Pengasapan Dalam Pengolahan SIT, UGM, Yogyakarta.

Karseno, 2000, Pengaruh Senyawa Fenol pada Asap Cair, Perkebunan Rakyat, Sumbawa

Maga, J.A., 1987, Smoke in Food Processing, Bocarotan, CRC, Press, Florida.

Othman, A.H., 1979, SMR Analysis- Physical and Chemical in: PRIM Training Manual on Analytical Chemistry Latex and Rubber Analysis, Rubb. Res.Inst. Malaysia, Kuala Lumpur.

Pszczola, D.E., 1995 Tour Highlight Production and Use of Smoke- Based Flavors, Food Technol.

Sapran,A, dkk, 2006, Studi Pengaruh Variabel Elektrolisa dan Konsentrasi Pelarut Terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Dedak dengan Metode Electrocheical Extractive Distillation Column, UNSRI, Palembang.

Solichin, M., Hardiman dan Bambang Kartika, 1905, Study Pemantapan Viskositas Mooney Karet Alam Dengan Natrium Fenolat, Natrium Bisulfat dan Asetahdehida, Indonesia J. Nut. Rubb. Ress.

Solichin,M, Pramuaji, Anwar,2005, Deorub K Sebagai Pembeku Lateks dan Pencegah Timbulnya Bau Busuk Karet, Jurnal, Palembang.

Tranggono dkk, 1997, Pengaruh Jenis-Jenis Kayu pada Hasil Mutu Asap Cair, Jurnal, Jakarta.

Wezka, 2000, Rubber, Longman Scientific & Technical, Copublished in The United States with John wiley & sons, Inc, New york

Downloads

Published

2018-08-15

How to Cite

Sefentry, A. (2018). STUDI PENGARUH TEMPERATUR THERMAL, UKURAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP WAKTU PROSES PEMBUATAN ASAP CAIR DAN KONSENTRASI ASAP CAIR GUNA MENGURANGI BAU PADA LATEKS. Jurnal Redoks, 1(1). https://doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2015