PENAMBAHAN INDUK CUKA PADA PEMBUATAN ASAM ASETAT DARI BONGGOL PISANG ULI (Musa X Paradisiacal Triploid Aab)
DOI:
https://doi.org/10.31851/redoks.v1i1.2021Abstract
ABSTRAK
Â
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah bonggol pisang uli dapat di fermentasi menjadi alkohol yang kemudian difermentasi lanjutan menjadi asam asetat, serta untuk mengetahui pengaruh jumlah induk cuka yang di tambahkan terhadap kadar dari asam asetat yang di hasilkan, dari hasil analisa menunjukan bahwa bonggol pisang dapat di ubah menjadi alkohol dengan kadar alkohol 26,2 % kemudian difermentasi lagi menjadi asam asetat dengan penambahan 15%, 19% dan 23% induk cuka dengan fermentasi selama 2, 3, 5, dan 7 hari. Kondisi optimum didapat pada penambahan induk cuka 23% dengan waktu fermentasi selama 7 hari yaitu 7,68%.
Kata kunci : bonggol pisang, induk cuka, fermentasi alkohol, fermentasi cukaReferences
Anonymous. 2004 http://anandagagan.blogspot.com/2010/03/cuka.html
Faisal Assegaf. (2009). Prospek Produksi Bioetanol Bonggol Pisang (Musa paradisiacal) Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Enzimatis.
Heny Herawati, 2011, Potensi Pengembangan Produk Pati tahan cerna sebagai pangan fungsional, jurnal Litbang Pertanian, 2011
https://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
Lina Agustina, 2008, Pemanfaatan Bonggol Pisang (Musa paradisiacal) sebagai bahan baku Pembuatan cuka, Program Studi Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Satuhu, Suyanti. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penebar Swadaya. Bogor.
Suyanti dan Ahmad Supriyadi, 2008, Pisang, Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Jakarta: Penebar Swadana
Voni Yuanita dan Yulia Rahmawati. 2008, Pabrik Sorbitol dari Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. http://digilib.its.ac.id/detil.php? id=1870&q=bonggol%20pisang.
Wahyu Ni’maturrohmah, 2014, Pemanfaatan Limbah kulit buah pisang kepok sebagai bahan dasar Pembuatan Cuka Organik dengan penambahan Acetobacter Aceti dengan konsentrasi berbeda