PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP WARNA, AROMA, TEKSTUR, DAYA BUIH, pH PADA PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT

Authors

  • Husnah Husnah
  • Teguh Effendi
  • Febrina Ompusunggu

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v4i1.3074

Abstract

ABSTRAK

Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan. Konsumsi minyak jelantah sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan juga limbah yang dapat mencemari lingkungan, maka dilakukan pemanfaatan minyak jelantah dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun mandi padat.  Sabun mandi padat merupakan jenis sabun untuk badan yang menghasilkan busa lembut di kulit. Sabun yang berfungsi untuk membersihkan, tidak merusak kulit dan dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Senyawa untuk menangkal radikal bebas adalah dengan penambahan ekstrak daun kelor. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses pembuatan sabun mandi padat dari minyak jelantah.  Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap kualitas sabun yaitu warna, aroma, tekstur, daya buih, pH. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak daun kelor berturut- turut 0 gr 2 gr, 4 gr, 6 gr. Variabel terikat yaitu kualitas sabun meliputi warna, aroma tekstur, daya buih, dan pH. Pengumpulan data dengan observasi oleh 55 orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun kelor sangat berpengaruh terhadap warna aroma, daya buih dan pH  tetapi tidak berpengaruh pada tekstur.

 

Kata Kunci : Minyak , Sabun , ekstrak ,daun kelor, padat

 

Downloads

Published

2019-06-02

How to Cite

Husnah, H., Effendi, T., & Ompusunggu, F. (2019). PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP WARNA, AROMA, TEKSTUR, DAYA BUIH, pH PADA PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT. Jurnal Redoks, 4(1), 44–51. https://doi.org/10.31851/redoks.v4i1.3074