ANALISIS PERSENTASE RESIDU PENCUCIAN FILTER AIR BERSIH PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG DENGAN VARIASI WAKTU DAN KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
DOI:
https://doi.org/10.31851/redoks.v5i1.3626Abstract
Sebagian besar instalasi pengolahan Air (IPA) di provinsi Sumatera Selatan menggunakan air Sungai sebagai air baku. Salah satu IPA yang menggunakan air sungai sebagai air baku yaitu IPA Tirta Musi unit Rambutan yang berada di wilayah kerja PDAM Palembang. IPA unit Rambutan memiliki kapasitas produksi 850 L/det dengan jumlah pelanggan aktif sebanyak 36.967 pelanggan. permasalahan yang terdapat pada IPA unit Rambutan adalah tingginya headloss (level air) pada filter dan lambatnya waktu pengolahan air. Sehingga kapasitas hasil air pengolahan tidak maksimal (tidak efisien) dan membutuhkan waktu yang lama. Efisiensi pengolahan yang masih rendah mengidentifikasi bahwa pengolahan air yang terdapat pada IPA unit Rambutan kualitasnya menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisa berapa konsentrasi dan waktu pencucian media filter yang optimal dengan menggunakan pelarut Natrium Hidroksida (NaOH) dari variasi konsentrasi 2M, 4M, 6M, 8M dan 10M dan variasi waktu selama 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit untuk meng-aktivasi media filter sehingga meningkatkan efisiensi filter dan menghasilkan kualitas air yang sesuai dengan peraturan Permenkes No. 492/2010.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang optimal untuk meng-aktivasi media filter (pasir Kuarsa) yaitu 8 M dengan waktu reaksi selama 20 menit. Pengolahan menggunakan pasir kuarsa yang telah di aktivasi mampu menurunkan nilai kekeruhan air dari 4,23 NTU ke 1,10 NTU dan menaikan nilai pH dari 5,95 ke 6,14 serta mampu mempercepat waktu pengolahan dari 13,72 menit menjadi 2,30 menit. Hal ini menunjukkan pencucian media filter menggunakan Chemical sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan air Bersih.