PEMBUATAN MINYAK ATSIRI KEMANGI (OCIMUM BASILICUM L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTILASI UAP LANGSUNG
DOI:
https://doi.org/10.31851/redoks.v6i2.5202Abstract
Abstrak
Â
Daun Kemangi selain memiliki cita rasa yang khas saat dikonsumsi, daun kemangi juga mempunyai khasiat kesehatan bagi tubuh. Pada daun kemangi terdapat kandungan  minyak atsiri atau minyak basil atau disebut minyak esensial.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi bahan kemangi terhadap % rendemen dan karakteristik dari minyak kemangi yang dihasilkan. Penelitian daun kemangi menghasilkan minyak atsiri dengan variasi perlakuan yang berbeda pada bahan baku yaitu daun kemangi segar utuh, segar cacah, layu utuh, layu cacah, kering utuh sampai dengan perlakuan kering cacah. Didapatkan volume minyak yaitu 0,1 ml, 0,2 ml, 0,35 ml, 0,50 ml, 0,80 ml, 1,35 ml, dan massa minyak yang dihasilkan 0,15 gr, 0,28 gr, 0,33 gr, 0,41 gr, 0,77 gr, 1,25 gr.            % rendemen yang paling optimal yaitu 0,0833 dengan waktu proses penyulingan distilasi uap langsung selama 120 menit, massa daun kemangi 1500 gr serta densitas yang diperoleh dari minyak atsiri paling besar 0,925 gr/ml.
Â
KataKunci: kemangi, minyak atsiri,distilasi, rendemenReferences
Agusman, 2013. Pengujian Organoleptik. Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.
Behera S, Panigrahi R, Ramani Y, Babu S, Choudhury PK. 2012. Evaluation of Antioxidan Activity of Ocimum canum Hydroalcoholic Leaf Extract in The Prenvention of Hepatic Ischaemia. Research Article. ISSN 2046-1690. Hlm. 2-4
Cahyani, novita M. (2014). Daun Kemangi (Ocinum Cannum) Sebagai Alternatif Pembuatan Handsanitizier. KESMAS - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 136–142.
Fatimura, M., & Fitriyanti, R. (2021). Variasi Laju Alir Kondensat Terhadap Rendemen Minyak Atsiri Daun Kemangi Menggunakan Metode Distilasi Steam, 4(1), 65–74. doi: 10.25273/cheesa.v4i1.8274.65-74.
Gunawan D, Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid I. Penerbit Penabar Swadaya, Jakarta. Hlm. 108-120.
Harris, D. C. 1987. Quantitative Chemical Analysis. 2nd ed. New York : W. H. Freeman and Company : 585-586
Kardinan, A., 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk. Cetakan I. Agro Media Pustaka. Jakarta. Hal. 1-33.
Kicel A, A Kurowska and D Kalemba. 2005. Composition of the essential oil of Ocimum sanctum grown in Poland during vegetation. J. Essential Oil Res. 17, 217-219.
Nurhadi G. 2015. Pengaruh Konsentrasi Tween 80 Terhadap Stabilitas Fisik Obat Kumur Minyak Atsiri Herbal Kemangi (Ocimum americanum L.). Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Hlm. 17-23.
Ni Putu Erni Hikmawati, Heriyantiâ€, Nurkamalia Sahera Nurhidayah.2019. Chemical Components of Ocimum basilicum L,. and Ocimum tenuiflorum L,. Stem Exxential Oils and Evalution of Their Antioxidant Activities Using DPPH Method Pharmaccoutical Sciences and Research (PSR), 6(3), 2019, 149 – 154
Sastromidjojo, H. 2014. Kimia Minyak Atsiri, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Ulfa, D. & Karsa, A. L. 2007. Pengaruh tempat tumbuh dan lama penyulingan rendeman minyak atsiri rambu atap (Baeckea Frustescens) dengan penyulingan metode perebusan. Jurnal Hutan Tropis Borneo, 08, 84-88.