PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULLICA) SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA IKAN NILA SEGAR
DOI:
https://doi.org/10.31851/redoks.v6i2.6504Abstract
Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk kitosan dengan memanfaatkan cangkang dari bekicot, mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap pembuatan kitosan dari pemanfaatan cangkang bekicot dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pemberian kitosan (30%, 40%, 50%, 60% dan 70%) terhadap umur simpan ikan nila segar. Pada penelitian ini digunakan metode Kjeldahl. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kitosan dapat dimanfaatkan sebagai anti mikroba pada ikan segar, hasil produk kitosan yang didapat bergantung pada proses deasetilasi, kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH yang tinggi (70%) pada proses deasetilasi diketahui lebih baik karena ketika digunakan pada proses pengawetan ikan nila didapati daya simpan maksimumnya yaitu 130 jam, dan kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH yang semakin tinggi (70%) semakin baik untuk dijadikan pengawetan ikan ikan nila yaitu memiliki kadar protein 19.74%.
References
Anonim. 2006. Limbah Udang dan Rajungan : Potensi Devisa 80 Juta Dollar AS Setiap Tahun.( http://www.lampungpost.com . Diakses: 6 Maret 2014. 11:54 pm).
Anonim. 2001. Materi Penyuluhan bagi Perusahaan Makanan Indrustri Rumah Tangga.
Anonim. SNI 01- 4110 – 1996. Ikan Beku. Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Ferrer, J., G. Paez, Z. Marmol, E. Ramons, H. Garcia and C.F. Forster. 1996. Acid hydrolysis of Shrimp ShellWastes and The Production of Single Chell Protein from The Hydrolysate. Journal Bioresour Technology. 57 (1) : 55 – 60.
Focher, B., Naggi, A., Tarri, G., Cosami, A. and Terbojevich, M. 1992. Structural Differences Between Chitin Polymorphs and Their Precipitates from Solution Evidence from CP- MAS 13 C-NMR, FT-IR and FT-Raman Spectroscopy. Charbohidrat Polymer. 17 (2) :97 – 102.
Mahatmanti, W, 2001, Studi adsorpsi Ion Logam Seng(II) dan Timbal(II) Pada Kitosan dan Kitosan-sulfat Dari Cangkang Udang Windu (Penaus monodon), TesisS-2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Muzzarelli, R.A.A. 1986. Chitin. Faculty of Medicine Univeersity of Ancona. Italy. Pergamon Press. 81 –87
Nuraini, Rahma. 2008. Teknik Pengawetan Ikan untuk Dikonsumsi Dengan Metode Fermentasi
Nuswowati, M; Latifah, dan Endang Susilaningsih. 2007. Kitosan sebagai Pengganti Boraks pada Bakso. Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat. LPM Universitas Negeri Semarang.
(Peneaus Monodon) Dengan Metode Difusi Cakram Kertas. Universitas Diponegoro. Suseno, Sugeng Heri. 2006. Abstrak Kitosan dari Limbah Invertebrata Laut Sebagai Bahan
Pengawet Alami pada Pengolahan Ikan Asin. Badan Penelitian dan Pengkajian Perikanan.
Rahmawati Eka. 2007. Pemanfaatana KItosan Dari Deasitilasi kitin Cangkang Bekicot Sebagai Adsorben Zat Warna Remazol Yellow. Skripsi. Falkutas MatematikaDan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Ristiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No. 3979. Departemen Pendidikan Nasional.
Ruswanti Indah, Khabibi dan Retno Ariadi Lusiana. 2009. Membran Kitosan Padat Dari Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) Dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Ion Mangan(II) dan Besi(II). Jurusan Kimia. Universitas Diponogoro. Semarang.
Sambas Zaldi. 2010. Klasifikasi Rajungan. (http://zaldibiaksambas.wordpress.com/2010/06/21/klasifikasi-rajungan/.
Sarjono, P.R; N.S Mulyani; N Wulandari. 2008. Uji Antibakteri Kitosan dari Kulit Udang Windu
Sudarmaji, Slamet; Bambang Haryono; Suhardi. 1994. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit : Liberty, Yogyakarta.
Tokura, S. and N. Nishi. 1995. Specification and Characterization of Chitin and Chitosan of Working Papers. 28. Univesiti Kebangsaan Malaysia 8 : 67 – 78
Yudhabuntara, Doddi. 2003. Pengendalian Mikroorganisme Dalam Bahan Makanan Asal Hewan
Yuliusman dan Adelina P.W. 2010. Pemanfaatan Kitosan Dari Cangkang
Rajungan Pada Proses Adsortpsi Logam Nikel Dari Larutan NiSO4. Teknik Kimia. Universitas Indonesia. Depok.