PENGARUH AIR FUEL RATIO (AFR) DAN TEMPERATUR TERHADAP KADAR CO2 DARI GASIFIKASI BIOMASSA KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS)

Authors

  • Tiara Universitas Lampung
  • Miftahul Djana Universitas Lampung
  • Rizka Mayasari Universitas Lampung
  • Hasrul Anwar Universitas Lampung
  • Muhammad Haviz Universitas Lampung
  • Ashruri Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.31851/redoks.v8i1.9303

Abstract

Proses gasifikasi terjadi di reaktor gasifikasi yang disebut gasifier. Di antara jenis proses gasifikasi, yang paling sederhana dan mampu menghasilkan gas dengan kualitas yang cukup baik adalah jenis gasifikasi downdraft. Dalam penelitian ini akan digunakan gasifier downdraft di mana udara pembakaran akan masuk dari bagian atas atau samping di zona pembakaran dan syngas akan keluar dari bagian bawah reaktor. Pada penelitian ini, gasifikasi biomassa berbahan baku kayu karet dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh AFR dan suhu terhadap nilai kalor dan komposisi syngas dengan menggunakan downdraft gasifier dan batubara sebagai stabilisator. Hasil dari penelitian ini terdapat persentase penurunan CO, H2, dan CH4 karena AFR meningkat, pada 0,64 AFR kadar CO2 menurun secara signifikan pada suhu 700ºC - 800ºC yaitu sebesar 6,01% tanpa batubara. Kondisi optimum terbaik terdapat pada suhu 0,64 AFR dan suhu 800ºC, pada kondisi tersebut didapatkan kadar CO2 sebesar 18,77%. Kondisi operasi terbaik pada penelitian terjadi pada air fuel ratio (AFR) 0,64, temperatur 800ºC dengan batubara sebesar 33,95% dan tanpa batubara sebesar 31,54%.

 

Author Biography

Miftahul Djana, Universitas Lampung

Environment Engineering

References

Arief, T. 2015. Panduan Penilaian Potensi Biomassa Sebagai Sumber Energi Alternatif di Indonesia. Penabulu Alliance

Akhilesh, K., and Ravindra, R. 2014. Experimental Analysis of a Producer Gas Generated by a Chir Pine Needle (Leaf) in a Downdraft Biomass Gasifier. Journal of Engineering Research and Applications.Vol. 4, 122-130

BPPT. 2011. Potensi Sumber Biomassa di Indonesia. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

Fischer, G.; Schrattenholzer, L.2001.Global bioenergy potentials through 2050. Biomass Bioenergy, 20, 151 – 159.

Guswendar,R. 2012. Karateristik Gasifikasi Pada Updraft Double Outlet Gasifier Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet. Jakarta:Universitas Inodnesia

Kurniawan.2012. Karakteristik Konvensioanl Updraft Gasifier Dengan Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet Melalui Pengujian Variasi Flow Rate Udara. Jakarta:Universitas Indonesia

Natthaya, P., Chaiyot, T., and Takayuki, T. 2015. Low Temperature Gasification of Coconut Shell with CO2 and KOH: Effects of Temperature, Chemical Loading, and Introduced Carbonization Step on the Properties of Syngas and Porous Carbon Product.International Journal of Chemical Engineering 481615, 16 page

Sipila, K.1993.New power production technologies : various options for biomass and cogeneration. Bioresour.Technol.46:5–12.

Stiegel, G.J., and Maxwell, R.C. 2001.Gasification Technologies.The Path to Clean, Affordable Energy in The 21st Century.Fuel Process.Technol.71:79–97.

Wang, Y.; Yoshikawa, K.; Namioka, T.; Hashimoto, Y. 2007.Performance optimization of two-staged gasification system for woody biomass. Fuel Process. Technol. 88, 243 – 250

Whitty, K.J., Zhang, H.R., & Eddings, E.G.2008.Emission From Syngas Combustion. Scien Technol 180:1117 – 1136.

Downloads

Published

2023-06-08

How to Cite

Tiara, Djana, M., Rizka Mayasari, Hasrul Anwar, Muhammad Haviz, & Ashruri. (2023). PENGARUH AIR FUEL RATIO (AFR) DAN TEMPERATUR TERHADAP KADAR CO2 DARI GASIFIKASI BIOMASSA KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS). Jurnal Redoks, 8(1), 63–69. https://doi.org/10.31851/redoks.v8i1.9303