Jurnal Redoks https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks <p> </p> <table style="height: 27px; width: 100%; border-collapse: collapse;" cellspacing="5" cellpadding="5"> <tbody> <tr> <td style="width: 40%;"><img src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/blobid0-c68131e76f8413e20189ea96baaed90d.gif" alt="" /></td> <td style="width: 60%;"> <p><strong>JOURNAL INFORMATION</strong></p> <p><strong>Jurnal Redoks</strong> is a scientific journal managed and published by Chemical Engineering Study program, Faculty of Engineering Universitas PGRI Palembang. This Journal publishes articles in field of chemical process, environment and others related about chemical engineering. Author can submit manuscript via online submission. Author should prepare their manuscript according to the instructions given in Author Guidelines before doing online submission. Template of article can be download in right sidebar. All submissions will be reviewed and evaluated based on originality, technical research, and relevance to journal contributions. Journal Redoks Articles is published by Universitas PGRI Palembang on June and December. <a href="http://u.lipi.go.id/1448456087" target="_blank" rel="noopener"><span style="color: ”blue”;">ISSN 2477274963 (print) </span></a>;<a href="http://u.lipi.go.id/1531451790" target="_blank" rel="noopener"><span style="color: ”blue”;">ISSN 2622-903X (online)</span></a>; <a href="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks" target="_blank" rel="noopener"><span style="color: ”blue”;">http://dx.doi.org/10.31851/redoks</span></a></p> </td> </tr> </tbody> </table> <p><strong> Indexing and Abstracting:</strong><a href="http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/12983" target="_blank" rel="noopener"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/garuda.png" alt="" /></a><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=rlzDBmwAAAAJ&amp;hl=id&amp;authuser=4" target="_blank" rel="noopener"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/googlescholarwarning1504.png" alt="" /></a><a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?and_facet_journal=jour.1321232&amp;search_text=10.31851%2Fredoks&amp;search_type=kws&amp;search_field=doi" target="_blank" rel="noopener"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/dimensi.png" alt="" /></a><a href="https://www.citefactor.org/journal/index/25986#.Xx11ihQxXIV" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-size: x-small;"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/cf.png" alt="" /></span></a><a href="https://www.base-search.net/Search/Results?lookfor=Jurnal+Redoks&amp;name=&amp;oaboost=1&amp;newsearch=1&amp;refid=dcbasen" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-size: x-small;"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/base11.png" alt="" /></span></a><a href="https://search.crossref.org/?q=redoks" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-size: x-small;"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/cross.png" alt="" /></span></a><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2622-903X" target="_blank" rel="noopener"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/18-road7.png" alt="" /></a><a href="https://onesearch.id/Search/Results?filter[]=repoId:IOS14015" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-size: x-small;"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/onesearch8.png" alt="" /></span></a><a href="https://www.neliti.com/journals/jurnal-redoks" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/Neliti.png" alt="" /></a><a href="http://journalseeker.researchbib.com/view/issn/2477-2747" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/ac2.png" alt="" /></a><a href="https://www.worldcat.org/search?qt=worldcat_org_all&amp;q=Jurnal+Redoks" target="_blank" rel="noopener"><span style="font-size: x-small;"><img style="text-align: justify;" src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/wordcat1.png" alt="" /></span></a><a style="text-align: center;" href="https://drive.google.com/file/d/1FwPKJYrlXa0kAdXFrWYmE47C_qPP0kgK/view?usp=share_link"><img src="https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/public/site/images/redoks/sinta45htmloke.jpg" alt="" /></a></p> Universitass PGRI Palembang en-US Jurnal Redoks 2477-2747 <div>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</div> <div><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></div> POTENSI SERABUT BUAH NIPAH SEBAGAI ADSORBEN ION-ION TERLARUT DALAM AIR LIMBAH STOCKPILE BATUBARA https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14871 <p>Batubara merupakan sumber energi tidak terbarukan. Area penyimpanan batubara (<em>stockpile</em>) dapat menyebabkan pencemaran lingkungan perairan. Pencemaran tersebut dapat diatasi dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben bahan alami yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan adsorben serabut nipah dalam menyerap ion-ion terlarut dan penurunan kadar keasaman dari air limbah <em>stockpile</em> batubara. Metode penelitian ini berupa kegiatan survey pengambilan sampel <em>stockpile</em> di Keramasan Kertapati Palembang sedangkan buah nipah diambil di Hutan Lindung Air Telang (HLAT) Banyuasin II, kemudian dilanjutkan dengan eksperimen di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Palembang. Penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa serabut nipah dapat digunakan sebagai adsorben untuk menyerap ion-ion terlarut dalam <em>stockpile</em> batubara, yaitu semakin lama waktu kontak maka ion-ion terlarut semakin berkurang. Waktu kontak 180 menit, kadar ion-ion terlarut dalam stockpile batubara dapat terserap dengan persentase sebanyak 25,47% dari yang awal 1,511 hingga menjadi 1,126. Persentase nilai pH meningkat sebanyak 29% dari sebelum perlakuan 4.7 dan setelah perlakuan 6.1. Berdasarkan uji F bahwa waktu kontak berpengaruh nyata terhadap ion-ion terlarut dan pH.</p> Dimas Ferliant Putra Parmin Lumban Toruan Syaiful Eddy Copyright (c) 2024 Syaiful Eddy, Dimas Ferliant Putra, Parmin Lumban Toruan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-23 2024-04-23 9 1 69 75 10.31851/redoks.v9i1.14871 Analisa pH, BOD5, Temperatur, Residu Tersuspensi Dan Amonia Bebas Pada Limbah Cair Rumah Sakit ‘X’ https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/13450 <p>Limbah cair Rumah Sakit ‘X’ masih belum memenuhi syarat minimum standar layak untuk di buang ke lingkungan. Dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan mengolah limbah cair rumah sakit supaya memenuhi syarat kesehatan lingkungan atau minimal mengurangi kandungan senyawa yang tidak diinginkan. Pengolahan limbah cair ini dilakukan dengan metode Proses Koagulasi menggunakan Koagulan Alumuniun Sulfat ((Al<sub>2</sub>(SO<sub>4</sub>)<sub>3</sub>) / Tawas 1750 ppm dan Proses Fenton (<em>Advanced Oxidation</em><em> Processing</em>) menggunakan katalis FeSO<sub>4</sub>.7H<sub>2</sub>O 3 mmol/L dan H<sub>2</sub>O<sub>2 </sub>90 mmol/L. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa metode Koagulasi dan Fenton (<em>Advanced Oxidation</em><em> Processing)</em> efektif untuk menurunkan kadar pH, BOD<sub>5</sub>, Temperatur, Residu Tersuspensi dan Amonia bebas. Setelah melalui dua proses tersebut terjadi penurunan persentase pH sebesar 35 % w /v (pH 10,3 menjadi 6,5), BOD<sub>5</sub> 95% w/v (543 mg/L diturunkan hingga 28 mg/L), Temperatur 6,4 % w/v (31<sup>o</sup>C dapat diturunkan menjadi 29<sup>o</sup>C), Residu Tersuspensi 74,4 % w/v (90 mg/L dapat diturunkan menjadi 23 mg/L) dan penurunan Amonia bebas 84,4 % w/v (bebas 0,32 mg/L menjadi 0,05 mg/L) dimana berdasarkan data tersebut semua nilai memenuhi standar baku mutu maksimum yang diizinkan.</p> Indah Agus Setiorini Indah Pratiwi Copyright (c) 2024 Indah Agus Setiorini, Indah Pratiwi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-24 2024-04-24 9 1 76 86 10.31851/redoks.v9i1.13450 UJI KINERJA PROTOTYPE KOMPOR OLI BEKAS DITINJAU DARI KOMPOSISI OLI TERHADAP LAJU ALIR BAHAN BAKAR https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/13143 <p>Oli merupakan salah satu limbah b3 (bahan berbahaya dan racun) dimana oli ini dapat mencemari lingkungan, termasuk mencemari air dan tanah. Oleh karena itu, limbah oli harus dikurangi dengan mengunakannya sebagai bahan bakar pembakaran. Dengan mencampurkan solar dengan oli akan membuat suhu pembakaran yang&nbsp; cukup tinggi. Pada penelitian ini didapatkan kondisi paling optimum yaitu pada campuran oli 50% :50% solar dengan mengoptimalkan pembakaran menggunakan laju alir udara 5,4-5,6 m/s agar dapat mengurangi terjadinya pembakaran tidak sempurna sehingga tidak dihasilkan asap yang pekat. Pada campuran oli 50% : 50% solar ini juga dihasilkan laju alir bahan bakar 1,8L/jam dan Air Fuel Ratio 24,69&nbsp; dengan suhu pembakaran 530-550 °C yang memiliki nilai kalor 10772,149 cal/gram sehingga dapat disimpulkan Sampel ini merupakan Sampel paling optimum karena menggunakan oli 50% dari volume Sampel yang membuat pembakaran menjadi lebih ekonomis dimana oli memiliki nilai yang lebih ekonomis dan mudah diperoleh dibandingkan bahan bakar cair lain.</p> Ida Febriana Yuka Fari Saputra Najib Nursal Alfarabi Erlinawati Isnandar Yunanto Copyright (c) 2024 Ida Febriana, Yuka Fari Saputra, Najib Nursal Alfarabi, Erlinawati, Isnandar Yunanto https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-04-16 2024-04-16 9 1 62 68 10.31851/redoks.v9i1.13143 Sintesis Bioetanol Dari Limbah Kulit Pisang Kepok Dan Limbah Sabut Pinang Sebagai Energi Terbarukan https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14653 <p>Telah dilakukan penelitian tentang produksi bioetanol dari limbah kulit pisang kepok dan limbah sabut pinang sebagai energi terbarukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berapa kadar gula pereduksi dan kadar bioetanol yang dihasilakan dari kulit pisang dan sabut pinang. Penelitian ini meliputi preparasi sampel, hidrolisis, fermentasi, distilasi, analisis kualitatif dan kuantitatif bioetanol. Kadar gula pereduksi yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 57,88 g/L pada perlakuan KP.75%:SP.25%. Hasil analisis kualititatif positif mengandung bioetanol yang ditandai dari perubahan warna jingga menjadi hijau kebiruan dan konsentrasi bioetanol dari uji kuantitatif menggunakan <em>hand refracrometer</em> sebesar 39 % v/v.</p> Patrisius Maryanto Bria Sefrinus Maria Dolfi Kolo Copyright (c) 2024 Patrisius Maryanto Bria, Sefrinus Maria Dolfi Kolo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-03-13 2024-03-13 9 1 55 61 10.31851/redoks.v9i1.14653 Karakterisasi Karbon Aktif Pelet Kulit Kacang Tanah Dan Aplikasinya Pada Limbah Pewarna Sintesis https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14155 <p>Kacang tanah (<em>Arachis hypogaea L.)</em> merupakan tanaman yang tergolong famili <em>Leguminoceae</em>, Kacang tanah sendiri terdiri dari biji dan kulitnya, dimana kulitnya tidak dapat zdimanfaatkan secara optimal dan limbahnya masih merugikan bagi lingkungan. Kandungan selulosa pada kulit kacang tanah cukup tinggi sehinnga dapat digunakan sebagai penyerap karena gugus ―OH terikat pada selulosa. Pada penelitian kali ini karbon aktif pelet kulit kacang tanah digunakan sebagai adsorben untuk menurunkan kadar warna dan menetralisis PH limbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi. Kulit Kacang tanah dikarbonisasi dengan suhu 450 <sup>o</sup> C selama 5 menit, kemudian diaktivasi dengan larutan NaCL pada konsentrasi 45% selama 2 hari. Karbon aktif kulit kacang tanah dibuat menjadi pelet sebanyak 100 gram dengan perbandingan komposisi penyusun adalah karbon aktif kulit kacang tanah : zeolit : tanah Liat sebesar 25% : 20%;55%(Sampel A) , 50%;20%; 30% (Sampel B), 75%;20%;5%( Sampel C). Pelet karbon aktif kemudian dianalisa untuk mengetahui karektersitik morfologi melalui uji <em>SEM (Scanning Electron Microscopy)</em> dan unsur-unsur penyusun karbon aktif pelet melalui uji EDS (<em>Energy Disperese Spectroscopy).</em> Dari hasil analisa menunjukkan morofologi pelet karbon aktif banyak terdapat pori tetapi bentuknya tidak homogen. Grafik spektrum EDS pellet karbon aktif menunjukkan adanya unsur karbon tertinggi pada sampel C sebesar 70 % . Karbon aktif pelet dengan karakteristik tebaik diaplikasikan ke llmbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi dengan waktu kontak 180 menit, hasil analisa didapat kenaikan pH dari 4,2 menjadi 6.5. Sedangkan untuk kadar warna didapat persentase kenaikan sebesar 91,59% yaitu dari sebesar 1843 TCU menjadi 155 TCU.</p> <p> </p> <p> </p> Ria Komala Rina Dwi Oktaiani Sisnayati Dian Sari Dewi Hendra Dwipayana Nurlela Copyright (c) 2024 Ria Komala, Rina Dwi Oktaiani, Sisnayati, Dian Sari Dewi, Hendra Dwipayana, Nurlela https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-03-07 2024-03-07 9 1 43 54 10.31851/redoks.v9i1.14155 Pengaruh Penambahan Karbon Aktif Biji Durian Terhadap Penurunan Nilai Kadar Air Dan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Jelantah https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14551 <p>Reaksi penggunaan minyak jelantah secara berulang-ulang dapat ditanggulangi dengan cara adsorbsi pada minyak jelantah yaitu pemurnian pada minyak, maka dari itu bahan yang digunakan untuk pemurnian tersebut dilakukan menggunakan dari bahan biji durian sebagai karbon aktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dan asam lemak bebas pada minyak jelantah menggunakan bahan karbon aktif biji durian untuk mendapatkan kualitas minyak jelantah berdasarkan SNI 7709-2019. Karbon aktif dapat digunakan untuk pemurnian minyak, menyerap suspensi koloid dan mengurangi jumlah peroksida yang tercipta selama pengurangan minyak. Variasi komposisi karbon aktif biji durian pada sampel A (20gram), sampel B (25gram), dan sampel C (30gram). Media pemurnian menggunakan kertas whatman 42, dengan waktu penyaringan selama 2 hari. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen melalui pendekatan secara kuantitaif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemurnian yang optimal yaitu pada sampel C dengan penurunan nilai kadar air sebesar 0,01% dan asam lemak bebas sebesar 0,01% yang sesuai dengan perbandingan SNI 7709-2019 tentang minyak goreng.</p> Armais Mutiah Abdul Hidayat Abdul Halim Daulay Ety Jumiati Copyright (c) 2024 Armais Mutiah Abdul Hidayat, Abdul Halim Daulay, Ety Jumiati https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-02-09 2024-02-09 9 1 37 42 10.31851/redoks.v9i1.14551 Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Bioetanol Dengan Variasi Waktu Fermentasi https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14154 <p>Di Indonesia konsumsi akan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaannya. Bioetanol dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) tergantung tingkat kemurniannya. Tujuan dari penelitian ini: (i) untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis kulit singkong dan (ii) untuk mengetahui waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteristik yang optimum. Pada penelitian ini Kulit singkong yang digunakan sebanyak 100 g, dengan proses pengeringan dijemur di bawah panas matahari selama 1 hari. Tahap selanjutnya hidrolisis menggunakan Aquades sebanyak 800 ml dan fermentasi menggunakan ragi (<em>Saccharomyces cerevisiae</em>) sebanyak 6 gram yang diperoleh secara komersil. Variasi waktu fermentasi bioetanol dari kulit singkong yaitu 3 hari (sampel A), 5 hari (sampel B), dan 7 hari (sampel C). Proses destilasi menggunakan suhu 80 selama 2 jam. Teknik karakterisasi bioetanol terdiri atas kadar air, kadar bioetanol, nilai kalor, dan pH. Persyaratan mutu bioetanol mengacu pada SNI 7390:2012 tentang kadar bioetanol terdenaturasi untuk gasohol. Terdapat pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis kulit singkong. Seiring dengan bertambahnya waktu fermentasi maka akan terjadi peningkatan pada nilai kadar air yaitu 0,05% - 0,83%, kadar etanol yaitu 80,74% - 84,74%, nilai kalor yaitu 695,412 kkal/kg – 978,728 kkal/kg, dan pH adalah 3,5 - 4,0. Waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteristik yang optimum didapat pada waktu 7 hari (sampel C) dengan hasil pengukuran kadar etanol yaitu 84,75%, karena kadar etanol lebih tinggi dari sampel lainnya dan hasil kadar etanol mendekati syarat mutu standar SNI 7390-2012.</p> Ayu Saputri Saragih Abdul Halim Daulay Masthura Copyright (c) 2024 ayu saputri saragih, Abdul Halim Daulay, Masthura https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-31 2024-01-31 9 1 31 36 10.31851/redoks.v9i1.14154 Sintesis Bioetanol Dari Limbah Pinang (Areca catechu L.) Dengan Microwave Irradiasi Menggunakan Katalis H2SO4 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/13930 <p>Permintaan energi menjadi salah satu tantangan utama dunia, termasuk Indonesia. Sektor industri, transportasi, dan kebutuhan rumah tangga mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini berbanding terbalik dengan penurunan produksi minyak bumi domestik secara alami. Konsekuensinya, krisis energi, penipisan cadangan bahan bakar fosil (energi tak terbarukan), dan kenaikan harga bahan bakar global menjadi tak terhindarkan. Dalam beberapa tahun terakhir, telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan bahan bakar alternatif dari sumber daya alam terbarukan seperti bioetanol. Bioetanol adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang saat ini masih dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif. Dalam penelitian ini, dilakukan produksi bioetanol dari limbah sabut aren dengan tujuan mengetahui pengaruh waktu hidrolisis menggunakan <em>microwave</em> terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Metode penelitian ini terdiri dari persiapan sampel, hidrolisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis, analisis kualitatif etanol menggunakan larutan kalium dikromat, dan analisis kuantitatif etanol menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kadar gula reduktan tertinggi yang diperoleh pada waktu hidrolisis 60 menit sebesar 41,1 g/L. Analisis kualitatif menggunakan kalium dikromat menunjukkan adanya etanol dalam fermentasi sabut aren ditandai dengan perubahan warna larutan kalium dikromat dari oranye menjadi biru saat ditambahkan ke hasil fermentasi. Dengan menggunakan konsentrasi inokulum 8%, diperoleh kadar etanol 18,88% yang dianalisis menggunakan HPLC.&nbsp;</p> Oktaviani Nailheli Sefrinus Maria Dolfi Kolo Janrigo Klaumegio Mere Patrisius Maryanto Bria Copyright (c) 2024 Patrisius Maryanto Bria, Sefrinus Maria Dolfi Kolo, Janrigo Klaumegio Mere, Patrisius Maryanto Bria https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-31 2024-01-31 9 1 23 30 10.31851/redoks.v9i1.13930 Optimasi Waktu Fermentasi Untuk Peningkatan Kualitas Bioetanol Dari Limbah Ampas Tebu https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/14160 <p>Sangat penting untuk meningkatkan penggunaan energi lain, terutama bahan bakar minyak. Bioetanol adalah sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (i) mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik bioetanol berbasis limbah ampas tebu, dan (ii) mengetahui waktu fermentasi optimum agar dihasilkan bioetanol dengan karakteristik yang memenuhi SNI 7390: 2012. Dalam penelitian ini menggunakan ampas tebu sebanyak 300 g. Melalui proses pretreatment, hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Variasi waktu fermentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah A (5 hari), B (7 hari), dan C (9 hari). Analisis yang dilakukan pada bioetanol ini yaitu kadar air, kadar etanol, nilail kalor, dan pH. Seiring dengan lama waktu fermentasi maka terjadi peningkatan pada parameter kadar air sebesar 0,23%-2,39% dan parameter nilai kalor 721,168 kkal/kg-1210,532 kkal/kg. Terjadi penurunan penurunan pada parameter 85,38%-89,70% dan parameter pH 4,5-3,7. Untuk parameter bioetanol dan nilai kalor peningkatan terjadi hingga mencapai titik optimum tertentu dan setelah itu mengalami penurunan. Waktu fermentasi agar dihasilkan kadar bioetanol dengan karakteriksik yang optimum adalah 7 hari (sampel B) dengan kadar etanol 98,66%. Hal ini ditunjukkan dari nilai hasil pengukuran yang telah memenuhi SNI 7390-2012 dan nilai tersebut lebih tinggi dari sampel lainnya.</p> Dinda Utari Abdul Halim Daulay Masthura Copyright (c) 2024 Dinda Utari, Abdul Halim Daulay, Masthura https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-31 2024-01-31 9 1 17 22 10.31851/redoks.v9i1.14160 Citric Acid Treatment Untuk Rekondisi Dan Penggunaan Kembali Mikrofilter Pada Instalasi Pengolahan Air Bersih https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/13552 <p>Upaya untuk menggunakan kembali filter bekas terutama <em>microfilter catridge</em> dengan menggunakan <em>chemical cleaning citric acid</em> 2%. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa kemampuan microfilter bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk pengolahan air bersih. Variasi sampel yang digunakan adalah lama perendaman menggunakan <em>citric acid</em> selama 12 jam dan 24 jam. Selanjutnya 5 buah <em>microfilter catridge</em> dimasukkan kedalam <em>microfilter package</em> dan dilakukan analisa pada <em>inlet</em> dan <em>outlet</em> peralatan tersebut dengan parameter turbidity, Fe, dan Color. Untuk hasil terbaik terdapat pada nilai outlet untuk parameter turbidity dan color pada <em>microfilter catridge</em> baru dengan <em>microfilter catridge</em> bekas melalui perendaman 24 jam adalah sama sebesar 0.5 NTU dan 0 PtCo sedangkan untuk parameter Fe hampir mendekati sama yaitu outlet pada <em>microfilter catridge</em> baru sebesar 0,10 mg/l dan untuk <em>microfilter catridge</em> bekas dengan perendaman selama 24 jam sebesar 0.50 mg/l. Semakin lama perendaman chemical cleaning dengan <em>citric acid</em> pada <em>microfilter catridge</em> bekas maka semakin bagus kondisi atau <em>performance filter</em> tersebut serta dengan hasil penelitian ini maka industri terutama pada instalasi pengolahan air dapat menggunakan metode ini sebagai langkah penghematan dalam penggunaan <em>microfilter catridge</em> baru</p> Ikbal Oktaviansyah Rully Masriatini Copyright (c) 2024 Ikbal Oktaviansyah, Rully Masriatini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-19 2024-01-19 9 1 11 16 10.31851/redoks.v9i1.13552 Desain Sistem Pengolahan Air Layak Konsumsi Dengan Aplikasi Membran Ultrafiltrasi Termodifikasi https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/13208 <p>Penelitian ini merupakan pengembangan proses dari penelitian sebelumnya dengan capaian evaluasi kualitas air dengan parameter fisika dan kimia dari beberapa sampel sumur bor di Perumahan Griya Saka Hajimena yang tidak memenuhi standar baku mutu air bersih dan air minum. Air sumur bor merupakan sumber air utama yang digunakan untuk kebutuhan sehari- hari di daerah tersebut dengan kondisi jauh dari layak untuk dikonsumsi sehingga perlu dilakukan perbaikan kualitas dari air sumur bor tersebut. Penelitian ini merancang dan membangun prototipe pengolahan air layak konsumsi dengan membran ultrafiltrasi termodifikasi, yang berfungsi untuk mengolah air sumur bor menjadi air layak konsumsi. Desain pengolahan air terdiri atas unit pretreatment dan unit ultrafiltrasi. Unit pretreatment meliputi pompa air baku, pompa dosing, bag filter dan tangki penampung air baku, sedangkan unit ultrafiltrasi terdiri atas membran ultrafiltrasi, Housing membran ultrafiltrasi, pompa, pompa dosing, tangki penampung air olahan dan membran ultrafiltrasi. Dari hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa rata-rata air sumur bor daerah Perumahan Griya Saka memiliki kandungan yang tinggi akan logam berat dan kandungan e-coli sehingga tidak layak untuk digunakan sebagai air bersih. Kualitas air bersih yang dihasilkan telah memenuhi baku mutu air bersih yang telah ditetapkan dengan parameter fisika dan kimia menunjukkan tidak ada bau, total zat padat terlarut (TDS) sebesar 52 mg/L, kekeruhan 2 NTU, warna 0,14 TCU, suhu 22,1<sup>o</sup>C, dan pH 7,87. Lebih lanjut kesadahan, besi, mangan, zat organik, dan total fosfat, serta total bakteri koliform (negatif) menunjukkan di bawah baku mutu air bersih dan air minum.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: air baku mutu, adsorben, air sumur bor, membran ultrafiltrasi termodifikasi, zeolit</p> <p> </p> Miftahul Djana Rizka Mayasari Rosalia Dwi Werena Hasrul Anwar Copyright (c) 2024 Miftahul Djana, Rizka Mayasari, Rosalia Dwi Werena, Hasrul Anwar https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-01-04 2024-01-04 9 1 1 10 10.31851/redoks.v9i1.13208