Uji Toksisitas Akar Tuba (Derris eliptica) terhadap Mortalitas Benih Ikan Nila (Oreochromis sp)
DOI:
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v15i1.1783Keywords:
toxicity, tuba root, indigo, LC50, LT50Abstract
The Tuba Root Toxicity Test (Derris eliptica) study on Tilapia Seed Mortality (Oreochromis sp.) Aims to determine the concentration of tubal root extract causing 50% mortality of test animals (LC50) and mid-time (LT50) mortality of tilapia seeds. The study was conducted in March s.d in May 2017 at the integrated PGRI Zoological Laboratory of Palembang University. Toxicity test using bioassay with 8 hours exposure time. The tested concentrations were 0.26%, 0.34%, 0.44%, 0.57%, 0.74% and 0.95% were applied for 8 hours. The results of the concentration of 1 hour LC50 tube root extract were 0,549%, 2 hours 0,653%, 3 hours 0,437%, 4 hours 0,307%, 5 hours 0,228%, 6 hours 0,142%, 7 hours 0,142% and 8 hours Of 0.142%. Mid-time (LT50) tuba root extract, LT50 0.26% for 4.619 minutes, LT50 0.34% for 4.075 minutes, LT50 0.44% for 2.393 minutes, LT50 0.57% for 1.561 minutes, LT50 0.74 % For 1,102 minutes, and LT50 0.95% did not show the probit results of the SPSS application, since the whole test animal had died.
Â
ABSTRAK
Â
Penelitian Uji Toksisitas Akar Tuba (Derris eliptica) terhadap Mortalitas Benih Ikan Nila (Oreochromis sp.) bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak akar tuba yang menyebabkan kematian 50% hewan uji (LC50) dan waktu tengahan (LT50) kematian benih ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d bulan Mei 2017 bertempat di Laboratorium Zoologi terpadu Universitas PGRI Palembang. Uji toksisitas mengunakan metode bioassay dengan waktu pendedahan selama 8 jam. Konsentrasi yang diujikan 0,26%, 0,34%, 0,44%, 0,57%, 0,74% dan 0,95% yang diaplikasikan selam 8 jam. Hasil konsentrasi ekstrak akar tuba LC50 1 jam sebesar 0,549%, 2 jam 0,653%, 3 jam 0,437%, 4 jam sebesar 0,307%, 5 jam sebesar 0,228%, 6 jam sebesar 0,142%, 7 jam sebesar 0,142% dan 8 jam sebesar 0,142%. Waktu tengahan (LT50) ekstrak akar tuba, yaitu LT50 0,26% selama 4,619 menit, LT50 0,34% selama 4,075 menit, LT50 0,44% selama 2,393 menit, LT50 0,57% selama 1,561 menit, LT50 0,74% selama 1,102 menit, dan LT50 0,95% tidak menunjukan hasil probit dari aplikasi SPSS, dikarenakan keseluruhan hewan uji telah mengalami kematian.
Â
Kata kunci: toksisitas, akar tuba, nila, LC50, LT50.References
Al-Attar AM. 2005. Changes in Haematological Parameters of the Fish, Oreochromis niloticus Treated with Sublethal Concentration of Cadmium. Pakistan Journal of Biological Sciences. 8(3): 421-424. http://doi.org/dtngmt.
Le QD, Nguyen MC, Nguyen TH, Nguyen DC. 2005.Acute Toxicity Test to Determine the Effects of Copper, Zinc and Cyanide on Cobia (Rachycentron canadium) Resources in North Vietnam. Australian Journal of Ecotoxicology. 11: 163-166.
Lukman, Mulyana, dan Mumpuni, FS. 2014. Efektivitas pemberian akar tuba (Derris eliptica) terhadap lama waktu kematian ikan nila (Oreochromis niloticus ). Jurnal penelitian ISSN, pengaruh waktu pengunaan akar tuba, 1 (5),2014 2087-4936 diakses 28 januari 2017.
Muhammad, F. 2002. Penentuan Toksisitas Air Limbah dengan Indikator Ikan Tombro (Cyprinus carpio). Majalah Ilmiah Biologi BIOMA. 4(2): 54-58.
Rossiana, N., Supriatun, T., dan Dhahiyat, Y. 2006. Fitoremediasi Limbah Cair Dengan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart) Solms) dan Limbah Padat Industri Minyak Bumi Dengan Sengon (Paracerianthes falcataria L. Nielsen) Bermikoriza.Laporan Penelitian.Universitas Padjajaran, Bandung.
Suhartini. 2009. Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA.Fakultas MIPA. UNY. Yogyakarta.
Taufik, I., dan Setiadi, E. 2012. Toksisitas Serta Potensi Bioakumulasi dan Bioeliminasi Insektisida Endosulfan Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio ). Jurnal J.Ris. Akuakultur, 1 (7) 131 – 143 2012 diakses 28 januari 2017.
Triyono, Kharis. 2013. Keanekaragaman Hayati dalam Menunjang Ketahanan Pangan. Jurnal Inovasi Pertanian. Vol. 11. No.1. INNOFARM.