Keanekaragaman Avertebrata Air di Perairan Rawa Pulau Salah Nama Sungai Musi Bagian Hilir Sumatera Selatan
DOI:
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v16i2.2173Keywords:
Avertebrata, komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, Sungai Musi, Pulau Salah Nama.Abstract
Pulau Salah Nama adalah perairan rawa yang dipengaruhi pasang surut. Disekeliling Pulau tersebut ditumbuhi oleh beberapa jenis vegetasi riparian tanaman air, dan terdapat juga pemukiman penduduk. Pulau tersebut dikelilingi daerah aliran Sungai Musi sehingga aktivitas penangkapan ikan selalu terjadi dengan menggunakan beberapa alat tangkap yang tidak ramah lingkungan khususnya empang dan jaring. Daerah aliran Sungai Musi terindikasi mengalami penurunan kualitas lingkungan perairan. Aktivitas yang menyebabkan kerusakan tersebut antara lain penggunaan alat tangkap yang tidak sesuai atau tidak ramah lingkungan dan penambatan kapal (adanya dermaga kapal ilegal). Beberapa jenis biota air dalam kelas avertebrata dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai kondisi perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kelimpahan dan keanekaragaman avertebrata yang ada di perairan Pulau Salah Nama. Penelitian dilakukan di Perairan Pulau Salah Nama pada bulan Agustus, November 2016 dan Januari 2017. Lokasi pengambilan sampel ada 5 stasiun. Metodenya menggunaka metode purposive sampling. Pengambilan avertebrata menggunakan serok, hasil serok dimasukkan dalam plastik, diberi pengawet dan dibawa ke laboratoriun untuk diidentifikasi menggunakan buku identifikasi. Hasil identifikasi ditemukan  bahwa ada 3 kelas avertebrata yang ditemukan yaitu Gastropoda, Insekta dan Malacostraca. Komposisi tertinggi terdapat pada kelas gastropoda. Kelimpahan avertebrata air berkisar 99,08-1047,5 idv/cm2, nilai indeks keanekaragaman berkisar 1<H<3. Nilai ini menandakan kondisi perairan di Pulau Salah Nama masih dalam kategori sedang dan stabil.Â
References
Borror, D.J.,Triplehorn,C.A. and Johnson, N. J. (1996). Pengenalan Pelajaran Serangga. Diterjemahkan oleh.Partosoedjono. Edisi ke-enam. Yogyakarta : Penerbit Gadjah Mada University.
Chessman, B.C. (1995). Rapid assessment of river using macroinvertebrates: A procedure based on habitat specific sampling, family level identification and a biotic index. Aus. J. Ecol. 20: 122-129.
Clapham,W. B. Jr. (1983). Natural Ecosystem Second Edition. Clevelands State University. New York : Macmillan Publishing co. Inc.
Dudgeon, D. (2000). The Ecologi of Tropical Asian Rivers and stream in relation to biodiversity conservation. Ann. Rev. Ecol. Syt.31.
Groombridge, B. 1990. Marine turtles in the Mediterranean: distribution, population status, and conservation. Report to the Council of Europe-Environment, Conservation and Management Division.
Hubbard W.D. dan W.L. Peters. 1984. Ephemeroptera of Sri Langka: an Introduction to Their Ecology and Biogeography. Dalam c.H. Fernando (ed.) Ecology and Biogeography in Sri Langka. The Hague: W. Junk Publishers.
Ludwig, JA, Reynold, JF. 1988. Statistical Ecology. A. Primer on Method on Competing: Jhon Willey and Sons
Merritt, R. W. and Cummins, K. W. (1996). An Introction to the Aquatic Insect Of North America. Dubuque : Kendall / Hunt Publishing Company.
Nurjanah, A.M. Jacoeb, R.G. Fetrisia. 2013. Komposisi kimia kerang pisau (Solen spp.) dari pantai Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 16(1):22-32.
Odum EP. (1971). Fundamental of Ecology. Ed ke-3.Philadelphia: W.B Saunders Co.