Keragaman Spesies Lalat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sukawinatan Palembang
DOI:
https://doi.org/10.31851/sainmatika.v19i1.7681Keywords:
Flies, Landfill, Sukawinatan of Palembang, Identification.Abstract
Tempat yang biasanya disukai lalat merupakan tempat yang berhubungan dengan aktivitas manusia. Salah satunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Lalat juga menyukai bahan makanan yang mengalami proses pembusukan, basah dan berbau. Kondisi lingkungan tersebut dapat mendukung lalat untuk mendapatkan makanan dan berkembangbiak. Banyaknya tumpukan sampah dan bau yang tak sedap menarik perhatian lalat untuk datang ke TPA Sukawinatan Palembang. Hal ini dapat meningkatkan populasi lalat. Penentuan lokasi pengambilan sampel lalat di TPA, diambil pada lokasi tumpukan sampah baru yang dapat mewakili daerah yang dipilih. Penelitian ini menggunakan penelitian eksploratif dilakukan dengan teknik survey. Lalat diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis (dengan Stereomikroskop) dan didasarkan pada semua gambaran morfologi tubuh lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis lalat yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Sukawinatan Palembang. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan informasi tentang jenis-jenis lalat yang terdapat di Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang, sehingga diperoleh data untuk pengendalian lalat. Dari hasil penelitian ditemukan 4 spesies lalat yaitu Musca domestica., Fannia sp., Chrysomya megacephala, dan Lucilia sp di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sukawinatan Palembang.References
Astuti EP dan Pradani FY. (2010). Pertumbuhan Dan Reproduksi Lalat Musca Domestica Pada Berbagai Media Perkembangbiakan. Aspirator 2(1) : 11-16
Borror, D.J., C.A. Triplehom., and N.F. Jonhson. (1992). An Introduction To The Insect Terjemahan Partosoedjono, S dan Mukayat, D.B. Gajah Mada Universitas Press. Yogyakarta: xviii+1009 hlm.
Hastutiek P dan Fitri LE. (2007). Potensi Musca Domestica Linn. Sebagai Vektor Beberapa Penyakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya 23(3) : 125-136
Hestiningsih, R. (2004). Perbandingan Bakteri Kontaminan Pada lalat Chrysomya Megacephala dan Musca Domestica Di Tempat Pembuangan Sampah Akhir Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Unimus.1(2) : 51-58.
Kalshoven LGE. (1981). Pest of Crops in Indonesia. Revised and Translated by van der Laan. PT. Ichtiar Baru-van Hoeven. Jakarta.
Laksmita AS, Watiniasih NL, Junitha IK. (2013). Prediksi Lama Kematian Berdasarkan Keberadaan Serangga Genus Lucilia (Calliphoridae) Pada Bangkai Mencit (Mus musculus) di Lokasi Hutan Mangrove. Jurnal Biologi 17(1) : 1-5.
Lilies C. (1991). Kunci Determinasi Serangga. Kanisius. Jakarta: xii+223 hlm.
Masyhuda, M., R. Hestiningsih, dan R.Rahadian. (2017). Survey kepadatan Lalat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4): 560-569.
Nanda, NL. Ginandjar, P. Hestiningsih, R. (2019). Keanekaragaman Spesies Lalat Dan Jenis Bakteri Kontaminan Yang Dibawa Lalat Di Rumah Pemotongan Unggas (RPU) Semarang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(1): 252-259.
Rozendaal, JA. (1997). Vector Control. Methods for Use by Individual and Communities. Geneva: WHO.
Suraini. (2011). Jenis - Jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae yang Terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang. Tesis. Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas.
Trianto, M. Marisa, F dan Siswandari, PN. (2020). Kelimpahan Nisbi, Beberapa Pasar Tradisional Di Kecamatan Martapura. Jurnal Metamorfosa. 7(2): 163-171
Yuriatni. (2011). Keanekaragaman Lalat (Cyclorrapha: Diptera) dan Parasit Usus yang Dibawanya Di Kabupaten Dan Kota Solok Sumatera Barat. Tesis. Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas.