POTENSI LENGKUAS (Languas galanga L.), BELUNTAS (Pluchea indica L.), DAN SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI KUMBANG KACANG HIJAU (Callosobruchus chinensis L.) (COLEOPTERA : BRUCHIDAE )

Authors

  • Riyanto Riyanto Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.31851/sainmatika.v6i2.9

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas dan potensi repelen dari ekstrak kasar lengkuas (Languas galangal L.), beluntas (Pluchea indica L.), dan sirsak (Annona muricata L.) sebagai insektisida botani kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis L.) (Coleoptera : Bruchidae). Nilai LC 50 ekstrak lengkuas selama 24, 48 dan 72 jam terhadap kumbang kacang hijau berturut-turut, yaitu 1,60,
1,35, dan 0,48 %. Nilai LC 50 ekstrak beluntas selama 24, 48 dan 72 jam, yaitu 1,46, 1,67, and 0,73 %. Nilai LC 50 ekstrak sirsak selama 24 dan 48 jam, yaitu 0,98 dan 0,42%. Fumigasi ekstrak lengkuas, beluntas dan sirsak selama 24, 48, 72 dan 96 jam berpengaruh secara nyata terhadap mortalitas kumbang kacang hijau dibandingkan control (0%). Jadi ekstrak lengkuas dan sirsak berpengaruh terhadap kumbang kacang hijau dapat meningkatkan nilai indeks repelen. Namun pengaruh ekstrak beluntas terdapat kumbang kacang jihau menunjukan nilai indeks repelen menurun, artinya ekstrak beluntas memiliki sifat sebagai atraktan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seluruh tanaman mempunyai potensi sebagai insektisida botani.


Kata kunci : Insektisida botani, indeks repelen dan Callosobruchus chinensis L.

Downloads

Published

2015-01-08