https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/issue/feedJurnal Sitakara2024-03-26T06:33:02+00:00Rully Rochayatirully_iranius@yahoo.comOpen Journal Systems<p style="font-size: 15px;" align="justify"><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1455753876&1&&" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2502-6240 (Print)</a> | <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1515998450&1&&" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2620-3340 (Online)</a></p> <p style="font-size: 15px;" align="justify">Jurnal Sitakara is a Journal of Pendidikan Seni dan Seni Budaya to provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones that discuss culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching, and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.</p>https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14788Bentuk Penyajian Tari Pagar Pengantin2024-03-12T06:19:47+00:00Diana Anggrainidianaanggraini667@gmail.comRio Eka Putraryoep@yahoo.com<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui bentuk penyajian tari Pagar sanggar Melati Collection di Kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang menguraikan atau memaparkan tentang bagaimana bentuk penyajian tari pagar pengantindi sanggar Melati Collection di kota Palembang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari pagar sanggar Melati Collection merupakan tari yang mengangkat kisah haru sepasang pengantin yang akan menjalin kehidupan rumah tangga baru. Tari Pagar Pengantin merupakan tari dengan jumlah 4 penari pendamping dan 1 penari utama (pengantin). Unsur pendukung penyajian tari Pagar Pengantin yang meliputi gerak, musik, jenis musik, busana dan tata rias, dan tempat pementasan.Tari Pagar Pengantin hanya memiliki satu bentuk pola lantai yakni pola huruf āVā dengan dua tingkatan yakni berdiri dan duduk. Tari ini menggunakan gerak-gerak sederhana yang mengikuti musik tarinya, sehingga untuk pemula sekalipun mudah untuk mempelajari dan mengingat geraknya. Gerak dalam tari ini mengikuti musik tari dengan menggunakan alat tradisional yaitu: gendang melayu, kenong, gong dan <em>accordion</em> serta menggunakan properti nampan sebagai pijakan untuk pengantin atau penari utama.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Bentuk Penyajian,Tari Pagar Pengantin, Sanggar Melati Collection</p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Diana Anggraini, Rio Eka Putrahttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14691Cakil Mataraman Led Research2024-02-07T07:41:03+00:00Slamet MDmdslamet2008@yahoo.co.idKaryomo Karyomokaryonomta@gmail.com<p>Penelitian bertujuan menemukan sebuh metode dalam penciptaan tari. Permasalahan penelitian adalah bagaimana bentuk Beksan Cakil Mataraman dan bagaimana proses penciptan Beksan Cakil Mataraman. Teori yang digunakan untuk menjawab bentuk mengunakan ilmu pembentuk tari Slamet Md yang terdiri dari unsur-unsur gerak, irama, ekspresi, busana, penari dan pola lantai, sedangkan proses penciptaan digunakan model <em>practice led research.</em> Model <em>practice led research </em>untuk menemukan metode yang tepat dalam sebuah penciptaan tari. Metode yang digunakan metode <em>practice research.</em> Hasil menunjukkan bentuk beksan Cakil Mataraman tersusun atas unsur gerak, irama, ekspresi, kostum, penari dan tempat pentas, sedangkan proses penciptaan menunjukkan <em>led research</em> yang meliputi dialog karya, pengamatan, eksplorasi, eksprerimen, perenungan, pembentukan dan pelatihan.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Beksan Cakil Mataraman; <em>Led Research; Practice Research</em>; Pembentukan</p>2024-02-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Slamet MD, Karyomo Karyomohttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14692Koreografi Kala Takluk Karya Oky Bima Reza Afrita2024-02-07T07:44:50+00:00Ilham Rahmadhaniirahmadhani_ilham@gmail.comDwi RahmaniRahmani@gmail.com<p>Kala Takluk merupakan koreografi kelompok yang diciptakan Oky Bima Reza Afrita pada tahun 2017 menceritakan cerita Murwakala dalam pewayangan Jawa yaitu saat Bathara Kala ditaklukan oleh Dhalang Kandha Buwana yang tak lain adalah ayahnya yaitu Bathara Guru. Teori elemenelemen koreografi kelompok dari Sumandiyo Hadi dan teori effort and shape dari Rudolf Van Laban untuk analisis gerak. Hasil penelitian mampu menjabarkan koreografi Kala Takluk Y. Sumandiyo Hadi yaitu judul tari, tema tari, jenis tari, cara penyajian, penari, gerak, ruang, musik tari, rias dan busana, pola lantai, dan tata cahaya. Penelitian ini juga menjelaskan garap gerak yang membedah desain gerak, desain lantai, volume dan level dan pembentukan motif gerak, secara analisis motif gerak terbentuk oleh pola gerak pokok, pola gerak selingan dan pola gerak variasi.</p> <p><strong>Kata Kunci: Kala Takluk; Oky Bima Reza Afrita ; Choreography.</strong></p>2024-02-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ilham Rahmadhani, Dwi Rahmanihttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14751Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Mewarnai2024-02-29T14:55:21+00:00Parman Parmanhparman6716@gmail.comSri WahyuniWahyuni@gmail.com<p>Kegiatan ini berlatar belakang pada perkembangan kreativitas anak yang masih rendah. Masih banyak anak yang belum bisa mewarnai gambar sesuai dengan aslinya, anak belum bisa menjelaskan apa yang diwarnainya, dan masih ada yang cenderung mewarnai gambar hanya dengan satu warna saja. Kreativitas adalah daya atau kemampuan untuk mencipta. Mewarnai merupakan kegiatan membubuhkan warna atau pewarna (krayon) pada suatu gambar. Kegiatan mewarnai telah menjadi keterampilan yang sebaiknya dikuasai anak-anak sejak dini karena memahami warna, anak tidak hanya mengenal macam-macam warna namun juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengekpresikan diri. Peserta dalam kegiatan ini adalah TK Alhadi Raziq Sultan Jambi.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kreativitas, Warna, Mewarnai</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Parman Parman, Sri Wahyunihttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14752Keunikan Rumah Masyarakat Baduy2024-02-29T15:02:56+00:00Adelia Prasastiprasastia226@upi.edu<p>Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan, menggambarkan, dan mengetahui tentang keunikan rumah-rumah pada masyarakat Baduy. Metode penelitian menggunakan kualitatif dilakukan sebagai pendekatan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode etnografi dilakukan dalam penelitian untuk mengungkap keunikan dan ciri-ciri rumah adat Baduy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat Baduy merupakan salah satu suku yang ketat dan memiliki prinsip dalam menjaga tradisi kebudayaan mereka di tengah modernisasi yang berkembang saat ini. Kehidupan bermasyarakat orang Baduy tinggal di dalam dan sekitar pegunugan, di antara rerimbunan pohon, medan perbukitan, dan pegunungan. Material alam digunakan untuk membangun pemukiman atau rumah masyarakat Baduy di sekitar mereka. Dalam melakukan observasi yaitu mengunjungi Baduy Luar. Rumah adat Baduy Luar ini merupakan bagian yang tidak jauh dari masyarakat Baduy secara keseluruhan.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Rumah adat, Masyarakat Baduy</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adelia Prasastihttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14753Analisis Makna Denotasi Konotasi Dan Pesan Moral Pada Drama Korea Hotel Del Luna2024-02-29T15:09:38+00:00Mohammad ArfaniMohammadarfani681@gmail.comNovdaly FillamentaFillamenta@gmail.com<p>Penelitian bertujuan untuk menganalisis makna semiotika denotasi dan konotasi yang dapat diambil dari drama korea ini. Guna Mendekati Masalah ini dipergunakan acuan teori Semiotika dari Roland Barthes. Variabel unit analisis dalam penelitian ini adalah drama korea. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Uji validitas data dengan cara uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data dengan melakukan Teknik triangulasi sumber data dan melakukan pengecakan data dengan melakukan proses wawancara kepada informan secara langsung dan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan drama korea untuk membantu proses penelitian. Data-data dikumpulkan melaluii Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan menonton film asli yang tidak dipotong maupun disensor dari awal sampai akhir episode, mengamati adegan-adegan yang penulis teliti, melakukan wawancara langsung dengan informan dan observasi terkait drama korea ini dan dianalisis secara menekankan pada pemaknaan tanda yang didapat melalui denotasi dan konotasi yang diteliti melalui <em>gesture</em>, percakapan, suara dan gambar Kajian ini menyimpulkan bahwa Makna denotasi pesan moral yang terdapat dalam drama ini adalah gambaran dari kehidupan Jang Man-Wol yang berusaha untuk mempertahankan hotelnya dan tetap hidup sebagai arwah.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Semiotika; denotasi; konotasi; pesan moral; drama korea.</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Mohammad Arfani, Novdaly Fillamentahttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14754Percussion Ensemble for Katentong Manumbuak Padi (Music Minimalist)2024-02-29T15:21:17+00:00M. Iqbal WidiantoWidianto@gmail.comRosmegawaty TindaonTindaon@gmail.comWilma SriwulanSriwulan@gmail.comFerry Herdiantotitokferry@gmal.com<p>Percussion Ensemble for Katentong (Music Minimalist) merupakan komposisi ansambel perkusi yang menggunakan pendekatan sistem musik minimalis. Komposisi musik ini diciptakan untuk mensimulasikan bentuk permainan kesenian Alu Katentong kedalam bentuk musik Barat dengan format musik ansambel perkusi, baik secara komposisi maupun instrumennya. Komposisi ini berangkat dari fenomena kegiatan manumbuak padi (menumbuk padi) yang pada akhirnya digarap untuk menjadi sebuah perhelakan musik bernuansa ritem. Kesenian Alu Katentong ini terdapat di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Kesenian Alu Katentong ini memiliki pola ritem yang bersifat interlocking atau saling mengunci pola ritem satu sama lain. Metode penciptaan karya ini di bagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama ekplorasi pada materi komposisi. Kedua eksperimentasi mencoba bereksperimen menciptakan bentuk simulasi instrumen dan materi. Ketiga perwujudan karya. Komposisi ini (manumbuak padi), meciptakan bentuk permainan musik tradisional klasik Alu katentong kedalam bentuk musik barat dengan format ansambel perkusi minimalis.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Alu Katentong, Musik Minimalis, Ensemble, Simulasi, Interlocking</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 M. Iqbal Widianto, Rosmegawaty Tindaon, Wilma Sriwulan, Ferry Herdiantohttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14755Pemanfaatan Seni Pertunjukan Digital Dalam Strategi Pembelajaran Teknologi Informatika2024-02-29T15:27:51+00:00Yuliza Aryanilizaaryani095@gmail.com<p>Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dalam kehidupan. Secara umum pengertian dari sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu perangkat lunak atau software. Secara umum penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang selerelatif mungkin menjelaskan serta mendeskripsikan, menganalisis, sekaligus menafsirkan. Penelitian deskriptif artinya data yang terurai dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara menetapkan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Adapun kesimpulan dari tulisan penelitian ini adalah Upaya secara total dari sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta di beberapa kota besar di Indonesia yang telah berupaya mengintegrasikan teknologi informatika ke dalam proses pembelajaran.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Seni Pertunjukan, Strategi, Teknologi Informatika</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Yuliza Aryanihttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14756Adat Istiadat Masyarakat Baduy2024-02-29T15:33:31+00:00Berliana Putri Yuonoberlianaputriyuono@upi.edu<p>Penelitian ini mengulas tentang adat istiadat suku Baduy. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ciri khas yang di miliki masyarakat Baduy melalui kegiatan sehari-hari yang di lakukan. Seperti keunikan rumah adat, berjalan tanpa sendal, tidak di perbolehkan menggunakan alat transportasi seperti motor, dan tradisi lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini merupakan hasil wawancara dengan masyarakat Baduy, adapun hasilnya sebagai penambah pengetahuan budaya Indonesia terutama pada budaya Baduy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sampai saat ini masyarakat Baduy masih mempertahankan sikap tradisionalnya, jauh dari kemewahan. Rumah adat Baduy dapat bertahan selama empat tahun, dalam empat tahun sekali rumah yang rusak atau sudah tidak layak ditempati akan dibuatkan kembali yang baru dengan bergotong royong dengan menggunakan material membangun rumah adat Baduy diantaranya menggunakan bahan kayu, ijuk, bambu, dan rotan. Kebiasaan masyarakat sangat erat kaitannya dengan aturan adat yang melarang aktivitas masyarakat dalam merusak alam hanya demi untuk mendirikan bangunan, sehingga pembangunan juga disesuaikan dengan kontur lahan.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Budaya, Suku Baduy, Masyarakat Sunda.</p>2024-02-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Berliana Putri Yuonohttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14786Pembelajaran Pembuatan Henna Pada Siswa Sma Negeri 1 Sanga Desa2024-03-12T05:55:13+00:00Bunga Bungacempakad38@gmail.comA. Heryantos1kesenian@gmail.comFadhilah Hidayatullahfadhilahhidayatullah@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyusun materi pembelajaran pada pembuatan Henna Motif Bunga di kelas XI SMA Negeri 1 Sanga Desa kabupaten Musi Banyuasin. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha kan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran membuat pembuatan Henna motif bunga pada kelas XI SMA Negeri 1 Sanga Desa. Hasil penelitian berdasarkan data observasi, data wawancara dan data dokumentasi menunjukan bahwa pembelajaran Henna motif bunga pada kelas XI di SMA Negeri 1 Sanga Desa sudahberjalan dengan baik. Dalam penelitian ini dikatakan baik hal ini ditunjukan dari lembar observasi guru dan siswa dari beberapa pertemuan berdasarkan indikator yang di buat oleh peneliti untuk mengukur berdasarkan indikator penilaian proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Dari penelitian dan penilaian yang didapat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa mendapatkan hasil baik.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pembelajaran Pembuatan Henna Motif Bunga</p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Bunga Bunga, A. Heryanto, Fadhilah Hidayatullahhttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14787Tari Paya Sebagai Sumber Pembelajaran Seni Tari2024-03-12T06:04:46+00:00Irma Silvianisariminions04@gmail.comMuhamad Idrisidrismuhamad1970@gmail.comNurdin Nurdinnurdin.cool43@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan sumber ajar pada materi seni tari dikelas X SMK Negeri 1 Lempuing. Masalah penelitian difokuskan pada nilai pendidikan apa saja yang terkandung dalam tari paya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran seni tari dikelas X SMK Negeri 1 Lempuing. Guna mendekati masalah penelitian ini dipergunakan acuan teori dari Wina Sanjaya dalam buku strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Data-data penelitian tersebut dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta dianalisis secara deskriptif dari hasil data yang telah didapatkan. Kajian ini menyimpulkan bahwa Tari Paya Sebagai Sumber Pembelajaran Seni Tari Dikelas X SMK Negeri 1 Lempuing memuat beberapa unsur yaitu kesejarahan tari, bentuk penyajian tari, fungsi tari, makna tari serta rencana pembelajaran tari.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong><em>Tari Paya, Sumber Pembelajaran Seni Tari</em></p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Irma Silviani, Muhamad Idris, Nurdin Nurdinhttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14789Kreativitas Sanggar Mahkota Dalam Penataan Tari Ragap Ngetam2024-03-12T06:29:17+00:00Risma Suntararismasuntaraa28@gmai.comFadhilah Hidayatullahfadhilahhidayatullah@gmail.comRully Rochayatirullyrochayati@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kreativitas sanggar mahkota dalam penataan tari <em>Ragap Ngetam</em> karya Ibu Herita Susanti di kabupaten Ogan Ilir. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian adalah Proses Kreativitas Tari <em>Ragap Ngetam </em>di Sanggar Mahkota. Sumber data penelitian ini adalah Herita Susanti, selaku koreografer atau pencipta tari <em>Ragap Ngetam</em>. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari<em> Ragap Ngetam</em> merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Ibu Herita Susanti pada tahun 2017, tari ini terinspirasi dari tradisi masyarakat Ogan Ilir gotong royong dalam memanen padi dengan proses kreatif yang dilakukan oleh Ibu Herita Susanti dalam penatan tari <em>Ragap Ngetam</em> yaitu meliputi tahap pra dan tahap pelaksanaan karya tari kreasi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Kreativitas, bentuk, tari <em>Ragap Ngetam</em>.</p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Risma Suntara, Fadhilah Hidayatullah, Rully Rochayatihttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14790Pengaruh Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Seni Tari2024-03-12T06:37:24+00:00Fitriani Fitrianianifitrianipipit09@gmail.comFeri Firmansyahfirmansyahferi1980@gmail.comNaomi Diah Budi Setyaningrumnaomidiyah829@gmail.com<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh audio visual terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Plakat Tinggi. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Plakat Tinggi. Sampel penelitian ini diambil secara random yaitu siswa kelas XI IPS 1 dengan jumlah sebanyak 38 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan uji t.Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata hasil kelompok eksperimen dengan penerapan media audio visual sebesar 74,18, sedangkan rata-rata hasil kelompok kontrol tanpa media audio visual sebesar 68,34. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kelompok eksperimen dengan media audio visual lebih baik dari kelompok kontrol. Hasil uji t<sub>hitung</sub> = 3,587 > t<sub>tabel</sub> = 1,665707. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh audio visual terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Plakat Tinggi.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Pembelajaran tari, media audio visual, hasil belajar.</p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fitriani Fitriani, Feri Firmansyah, Naomi Diah Budi Setyaningrumhttps://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/14791Proses Pembuatan Batik Gambo Di Desa Toman2024-03-12T06:45:39+00:00Merlinda Sanitamerlindash05@gmail.comIrfan Kurniawanirfan.kwn@gmail.comEfita Elvandarivitaelfandary@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembuatan Batik Gambo di Desa Toman Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian tanaman gambir merupakan tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat seperti dijadikan bahan campuran obat, kosmetik dan bahan pewarna kain. Adapun proses pembuatan kain jumputan Gambo dimulai dari proses pembuatan pola kain, proses penjahitan kain, proses pengikatan kain, proses perendaman dan pengeringan kain. Kain jumputan Gambo terus mengalami perkembangan mengikuti trend zaman sesuai dengan selera masyarakat zaman sekarang. Pengembangan yang dilakukan untuk melestarikan kain jumputan Gambo dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat bagaimana proses pembuatan kain Batik jumputan Gambo. Kesimpulan bahwa kain Batik jumputan Gambo merupakan icon industri kerajinan tangan yang berbasis pemberdayaan masyarakat terutama bagi para pengrajin kain Batik Gambo dan juga para petani Gambo (gambir). Promosi tentang kain Batik jumputan Gambo harus terus dilakukan terutama bagi masyarakat lokal setempat karena cukup banyak masyarakat yang belum mengetahui serta mengenal apa itu kain Batik jumputan Gambo dikarenakan kain Batik jumputan Gambo merupakan produk lokal khas Kabupaten Musi Banyuasin yang harus dikembangkan dan dilestarikan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Batik Gambo, pewarna alam, produk lokal.</p>2024-03-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Merlinda Sanita, Irfan Kurniawan, Efita Elvandari