Jurnal Sitakara https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara <p style="font-size: 15px;" align="justify"><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1455753876&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2502-6240 (Print)</a> | <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1515998450&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2620-3340 (Online)</a></p> <p style="font-size: 15px;" align="justify">Jurnal Sitakara is a Journal of Pendidikan Seni dan Seni Budaya to provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones that discuss culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching, and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.</p> en-US <div>Please find rights and licenses in <strong>Jurnal Sitakara</strong>. By submitting articles / article manuscripts, the author agrees to this policy. No special documents required.<br /><br /><strong>1. License</strong><br /><br />Use of articles will be governed by the Creative Commons Attribution - ShareAlike license as currently displayed on <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License</a> (CC BY-SA)</div><div> </div><div><strong>2. Author(s)' Warranties</strong><br /><br />The author warrants that the article is original, written by stated author(s), has not been published before, contains no unlawful statements, does not infringe the rights of others, is subject to copyright that is vested exclusively in the author and free of any third party rights, and that any necessary written permissions to quote from other sources have been obtained by the author(s).</div><div> </div><div><strong>3. User Rights</strong><br /><br /><strong>Jurnal Sitakara</strong>'s spirit is to disseminate articles published are as free as possible. Under the <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons</a> license, Halaman Olahraga Nusantara permits users to copy, distribute, display, and perform the work. Users will also need to attribute authors and <strong>Jurnal Sitakara</strong> on distributing works in the journal and other media of publications.</div><p><strong>4. Rights of Authors</strong><br /><br />Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights;<br /><br />1. Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,</p><p>2. The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,</p><p>3. The right to reproduce the article for own purposes,</p><p>4. The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal Sitakara.</p><p><strong>5. Co-Authorship</strong><br /><br />If the article was jointly prepared by more than one author, any authors submitting the manuscript warrants that he/she has been authorized by all co-authors to be agreed on this copyright and license notice (agreement) on their behalf, and agrees to inform his/her co-authors of the terms of this policy. <strong>Jurnal Sitakara </strong>will not be held liable for anything that may arise due to the author(s) internal dispute. <strong>Jurnal Sitakara</strong> will only communicate with the corresponding author.</p><p><strong>6. Royalties</strong><br /><br />Being an open accessed journal and disseminating articles for free under the Creative Commons license term mentioned, author(s) aware that <strong>Jurnal Sitakara</strong> entitles the author(s) to no royalties or other fees.</p><p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a></p><p><span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sitakara Jurnal</span></span></span><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> oleh </span></span><a href="/e_jurnal/index.php/sitakara" rel="cc:attributionURL"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">http://univpgri-palembang.ac.id/e_jurnal/index.php/sitakara</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dilisensikan di bawah </span></span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> .</span></span></p> rully_iranius@yahoo.com (Rully Rochayati) treny_hera@yahoo.com (treny hera) Fri, 24 Feb 2023 05:31:08 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Komposisi Ekstensya for String Orchestra: Studi eksperimental penciptaan musik sebagai strategi pendidikan apresiasi musik klasik di Indonesia https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11162 <p style="”text-align: justify;">Penciptaan komposisi <em>Ekstensya for String Orchestra</em> karya Setyawan Jayantoro bermula dari observasi. Sebagai seorang komposer, Setyawan Jayantoro melihat perjalanan apresiasi musik klasik Barat di Indonesia yang memiliki segmentasi terbatas. Kajian dalam penciptaan musik ini bertujuan untuk mengkritisi keberadaan musik klasik Barat di Indonesia dalam perspektif umum yang seringkali dipahami dengan kesadaran apresiasi yang kurang tepat. Melalui studi eksperimental, metode penciptaan musik ini menggunakan sejumlah pola kreatif yang merujuk pada sejarah musik Klasik Barat dan kontekstualisasinya dengan cita rasa subjektif komposer sebagai orang Indonesia. Transisi keberagaman gaya dalam lintasan perjalanan musik klasik menjadi stimulasi kreativitas penciptaan musik yang paling mendasar. Metode tersebut mengintegrasikan kombinasi cita rasa dari era-era musik klasik, seperti gaya Barok dan Romantik dengan sentuhan Pop hingga Rock. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa <em>Ekstensya for String Orchestra</em> dapat menjadi salah satu strategi pengembangan model pendidikan apresiasi musik klasik untuk masyarakat awam melalui penciptaan musik. Kombinasi estetika musik Barok, Romantik, Pop, dan Rock yang dibingkai dalam semangat kekinian mampu memberikan kontribusi positif bagi terciptanya alternatif pendidikan apresiasi musik klasik di Indonesia.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Musik klasik, Komposisi musik; Eksperimental musik; Pendidikan Apresiasi</p> Setyawan Jayantoro, Sularso Copyright (c) 2023 Setyawan Jayantoro, Sularso http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11162 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Implementasi Pembelajaran Seni Tari Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11164 <p>Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran seni tari secara daring pada masa pandemi covid-19, dengan fokus masalah meliputi (1) aktivitas pelaksanaan pembelajaran, (2) capaian kompetensi hasil belajar, dan (3) problematika pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Data penelitian berupa paparan verbal yang dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam dengan 7 instruktur seni tari yang melaksanakan pembelajaran secara daring. Analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, penafsiran data, dan penyimpulan. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pembelajaran tari secara daring dilakukan secara virtual dengan menggunakan media audio visual, baik dilaksanakan secara sinkronus dan asinkronus. Capaian kompetensi siswa rendah, yakni penguasaan hafalan gerak (Irama) mencapai 50%, kemampuan teknik menari (wiraga) 30%, dan penghayatan (wirasa) 20%. Problematika yang dihadapi oleh instruktur dalam pelaksanaan pembelajaran tari melalui daring ini meliputi: (1) fokus siswa terhadap model gerak instruktur, (2) peran orang tua atau pendamping belajar, (3) mengekspresikan isi tema tari. Temuan tersebut memberikan manfaat bagi pembelajaran tari, yakni sebagai rujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran tari dan mengoptimalkan teknologi komunikasi secara lebih efektif.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Gerak Tari, Pembelajaran Virtual, Sanggar Tari.</p> Robby Hidajat, Muhammad Affaf Hasiymi, Surasak Jamnongsarn Copyright (c) 2023 Robby Hidajat, Muhammad Affaf Hasiymi, Surasak Jamnongsarn http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11164 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Proses Koreografi Tari Selancak Egret https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11167 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses koreografi yang telah dilalui pada karya Tari <em>Selancak Egret.</em> Masalah difokuskan pada proses penciptaan atau penggarapan karya. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Y. Sumandiyo Hadi dalam buku yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu data-data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui 3 tahapan dalam penciptaan karya, diawali dengan proses eksplorasi yaitu dengan cara menemukan suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan. Tahapan kedua yaitu improvisasi dimana tahapan ini seorang koreografer dan penari sering mencoba dan dilakukan secara spontanitas, sedangkan tahap ketiga yaitu pembentukan dimana pada tahapan ini menata bentuk gerak. Kajian ini menyimpulkan bahwa dalam proses pembuatan karya tari tidaklah instan, perlu ada beberapa tahapan proses yang harus dilalui diantaranya yaitu eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Proses yang dilalui dalam pembuatan karya tari ini tidak dapat ditentukan oleh rentang waktu yang singkat, melainkan dapat dilakukan beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Proses Koreografi;<em>Selancak Egret</em>.</p> Dewi Purwaningsari Copyright (c) 2023 Dewi Purwaningsari http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11167 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Ketaatan Suku Baduy Terhadap Adat Istiadatnya https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11165 <p>Budaya sunda merupakan salah satu contoh keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya yang berkembang dan tumbuh di daerah Jawa Barat ini memiliki ajaran yang positif di setiap masyarakat yang meninggalinya. Tidak hanya untuk masyarakat itu sendiri, tetapi ajaran tersebut harus dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda. Tulisan ini memuat tentang ketaatan dari masyarakat suku Baduy yang berasal dari provinsi Banten. Salah satu suku yang masih kental dengan adat dan juga ikatan-ikatan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode etnografis dengan analisis kualitatif serta menggunakan metode wawancara dan juga observasi. Ketaatan masyarakat Baduy ini merupakan salah satu contoh dari ajaran moral di mana kita belajar untuk berpegang teguh pada suatu prinsip. Menaati adat dan aturan bukan berarti menjadi terbelakang dan tertinggal. Banyak nilai moral yang dapat menjadi contoh dari masyarakat suku Baduy.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Budaya, Budaya Sunda, Aturan adat</p> Bening Aulia Putri Copyright (c) 2023 Bening Aulia Putri http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11165 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Potensi Memudarnya Budaya Suku Baduy Luar Terhadap Era Globalisasi https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11168 <p>Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan atau dalam artian negara Indonesia memiliki ribuan pulau yang telah membentang luas dari sabang sampai dengan Merauke. Indonesia sendiri memiliki sekiranya 1.340 suku bangsa. Salah satunya iala suku Baduy yang berada tepat di Provinsi Banten. Budaya lokal tersebut sudah berkembang sejak zaman nenek moyang. Artinya, masyarakat Baduy Luar itu sendiri perlu menjaga dan mempertahankan budaya-budaya yang telah lama hadir dalam kehidupan mereka. Penelitian ini berisikan adanya potensi memudarnya budaya pada suku Baduy Luar terhadap arus globalisasi yang mulai masuk ke Baduy Luar. Penelitian ini menggunakan metode etnografi berdasarkan pendekatan kualitatif serta dilakukan wawancara dan observasi sebagai Teknik pengumpulan data. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membawa arus globalisasi, memperkenalkan kemajuan pada era globalisasi bukan berarti harus meninggalkan adat yang sudah ada. Membawa masuk perkembangan era globalisasi bukan berarti kita harus merubah atau bahkan melanggar suatu aturan yang telah menjadi bagian adat istiadat suatu wilayah tertentu.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>potensi; budaya lokal; budaya suku Baduy Luar</p> Amiladini Nurmaulida Copyright (c) 2023 Amiladini Nurmaulida http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11168 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Kearifan Lokal Masyarakat Baduy Luar Dalam Memanfaatkan Bambu Sebagai Bahan Pembuatan Alat Musik Untuk Mengiringi Tari https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11166 <p>Baduy adalah salah satu suku yang terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy masih terikat dengan hukum adat, tradisi dan peraturan yang berlaku didaerahnya. Sumber daya alam memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup masyarakat Baduy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Baduy Luar dalam memanfaatkan bambu sebagai bahan dalam pembuatan alat musik. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, digunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data penelitian diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Baduy Luar sudah mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi, namun sebagian besar masyarakatnya masih bersifat tradisional dan masih menaati adat istiadat dan norma yang berlaku. Mereka tidak menggunakan alat-alat elektronik, termasuk dalam keseniannya. Masyarakat Baduy memanfaatkan bambu sebagai bahan dalam pembuatan alat musik tradisional. Terdapat beberapa alat musik tradisional masyarakat Baduy yang mereka buat diantaranya yaitu celempung, angklung buhu, karinding kuskus dan suling.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Suku Baduy, Kesenian, Alat Musik</p> Nicky Nurcahyani Copyright (c) 2023 Nicky Nurcahyani http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11166 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000 Pembelajaran Teater Dul Muluk Dengan Media Audio Visual Kelas X SMA Negeri 3 Penukal https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11169 <p>Pembelajaran tatap muka terbatas suatu hal baru bagi dunia pendidikan saat ini, permasalahan yang terjadi tatap muka terbatas, guru mencari siasat agar pembelajaran menjadi efektif, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara deskripsi masalah Pembelajaran Teater <em>Dul Muluk </em>Dengan Media Audio Visual Di Kelas X SMA Negeri 3 Penukal. hasil dari tinjauan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya: bagi pendidik, bagi sekolah, bagi siswa, dan bagi para ahli. Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah strategi subjektif. Sumber informasi melalui saksi penelitian, buku, buku harian, pemeriksaan masa lalu, dan artikel web. Strategi pengumpulan informasi yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan prosedur teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik sebuah kesimpulan. Penelitian ini melacak kemungkinan lain dalam hal pembelajaran. Dimulai dari menggunakan Video Pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran Tatap Muka terbatas, melalui pendekatan pembelajaran, metode Pembelajaran dan kriteria keberhasilan. Setelah itu dapatlah hasil media pembelajaran dengan menggunakan media video, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 3 Penukal. Merujuk dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa Metode-metode digunakan dalam penulisan, merupakan cara untuk memudahkan dalam sebuah penelitian. bentuk pembelajaran dengan menggunakan salah satu media audio visual sangat memudahkan peneliti dalam menarik minat peserta didik pembelajaran seni budaya, siswa mudah menyerap setiap ilmu yang disampaikan oleh Guru sehingga dalam penerapannya para peserta didik dengan mudahnya meniru atau apresiasi lansung video Pembelajaran Teater <em>Dul Muluk</em>.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Pembelajaran, Teater Dul Muluk, Media Audio Visual Pembelajaran</p> Liza Anzalina, Muhsin Ilhaq Copyright (c) 2023 Liza Anzalina, Muhsin Ilhaq http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sitakara/article/view/11169 Fri, 24 Feb 2023 00:00:00 +0000