PENGEMBANGAN DAYA TARIK RUMAH RAKIT SEBAGAI DESTINASI WISATA SUNGAI

Authors

  • Maharani Oktavia Universitas PGRI Palembang
  • Ahmad Zamhari Universitas PGRI Palembang
  • Mardiana Sari Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v4i2.3233

Keywords:

Pengembangan, DayaTarik, Destinasi wisata

Abstract

Otonomi daerah  menyebabkan pemerintah membuat berbagai jenis wisata yang cenderung monoton serta kurangnya konsep wisata sehingga destinasi wisata yang bermunculan cenderung kurang diminati, akibatnya destinasi wisata tersebut tidak mampu bertahan lama. Kota Palembang merupakan salah satu destinasi wisata sungai yang memiliki peluang dalam meningkatkan pembangunan dengan berbagai daya tarik salah satunya rumah rakit. Rumah rakit adalah rumah yang dibangun di atas rakit yang terbuat dari kayu, namun jejak sejarah itu kini kian lama menghilang dan terus menerus mengalami degradasi budaya sehingga diperlukan identifikasi terhadap daya tarik yang dimiliki dan arahan pengembangan rumah rakit sebagai destinasi wisata sungai yang ada di Kota Palembang. Pengumpulan data bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey, kuesioner dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi atau dinas yang terkait. Analisis pengembangan daya tarik dikaji dengan pendekatan SWOT.Hasil penelitian menyatakan bahwa potensi daya tarik alam serta potensi budaya yang khas memiliki daya tarik wisata yang indah, unik dan otentik berbasis kearifan lokal. Pengembangan daya tarik rumah rakit sebagai destinasi wisata sungai musi meliliki kelemahan berupafasilitas yang kurang memadai, tidak adanya atraksi wsiata,  kurangnya peran serta pemerintah dalam hal promosi yang lebih  iconik atau instagramable di zaman digital serta perlunya slogan dalam penguatan promosi wisata. Kekuatan wisata rumah rakit merupakan wisata alam  yang berbasis budaya serta sebagai peninggalan sejarah.

References

Antonim. (2009). Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Indonesia .

Basiya,R., & Rozak, H.A. (2012). Kualitas daya tarik wisata, Kepuasan dan Niat Kunjungan kembali Wisatawan Mancanegara di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Dinamika Kepariwisataan II.

Endang H. (2008). Potensi dan Pengembangan Kampung Etnik Arab Sebagai Aset Wisata di Kota Surakarta. Laporan Tugas

Akhir. Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata (USM), Surakarta.

Hermawan H. (2017). Pengembangan Destinasi Wisata pada tingkat Tapak Lahan dengan Pendekatan Analisis SWOT. Jurnal Pariwisata. Vo.IV.No. 2

Murdani, Taufik. (2014). Studi Pengembangan Objek Wisata Lubuak Bonta Di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Kabupaten

Padang Pariaman. issn 2548-5563 e-issn 2622-2701

Naidoo, P., Ramseook-Munhurrun, P., & Seegoolam, P. (2011). An Assessment of Visitor Satisfaction with Nature-Based Tourism Attractions

Nasution, S. (1987). Metode Reseach.Penelitian Ilmiah. Bandung: Penerbit.

JemmarsL,; Nasution, S., Nasution , M.A., & Dinamika. J.(2009). Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Sumatera Utara.

Pitana, I. Gede dan G. Putu. (2009). Sosiologi Pariwisata.

Prihatno. (2010). Memulihkan Citra Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Meningkatkan Jumlah Wisatawan.Wahana Informasi Pariwisata: MEDIA WISATA

Ritchie, J. R.Brent dan Geoffrey Ian Crouch. (2003). The Competitive Destination: A Sustainable Tourism Perpective. Cabi.

Sofyan, S., & Widiyanto. I. (2015). Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Berkunjung Ulang Pengunjug dengan Kepuasan Pengunjung sebagai variabel Intervening (Studi pada Cagar Budaya Gedung Lawang Sewu). Fakulas Ekonomi dan Bisnis.

Sumaatmadja, N. (1992). Studi Geografi suatu pendekatan dan Analisa keruangan.Bandung. Alumni.

Downloads

Published

2019-08-14