KONDISI SOSIAL EKONOMI PEKERJA WANITA SEKTOR INFORMAL DI KECAMATAN TALANG UBI

Authors

  • dini apriyanti

DOI:

https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v5i1.4135

Keywords:

sosial ekonomi, sektor informal dan pekerja wanita

Abstract

Wanita aktif dalam kegiatan ekonomi bukan suatu hal yang baru, dengan adanya program kesetaraan gender semakin membuka kesempatan bagi mereka untuk memasuki lapangan pekerjaan baik sektor formal maupun sektor informal. Namun sektor informal lebih banyak dipilih karena merupakan pilihan dari semua kalangan masyarakat terutama ibu rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pekerja wanita sektor informal di Pasar Pendopo Kecamatan Talang Ubi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif kualitatif, karena tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif. dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil wawancara yang di lakukan di Pasar Pendopo diketahui pendapatan perhari pekerja wanita sektor informal disini lebih dari Rp. 100.000 dengan tempat usaha milik sendiri dan jenis dagangan yang berbeda, pendapatan para pekerja wanita disini digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sedangkan 80% suami mereka juga bekerja. Dengan pendapatan perhari pekerja wanita sektor informal dan di tambah dengan pendapatan suami mereka dapat dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga dapat di tarik kesimpulkan kondisi sosial ekonomi pekerja wanita sektor informal di Pasar Pendopo Kecamatan Talang Ubi dapat digolongkan kedudukan sosial ekonomi menengah karena keadaan kondisi sosial ekonomi mereka layak, baik dari pendidikan, kesehatan, maupun tempat tinggal.

References

Arikunto, P.D.S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (15th ed.). Jakarta: Rineka Cipta.

Arvenia, R. (2017). Kondisi Sosial Ekonomi Perkebunan Gaharu Di Desa Kotabaru Barat (Studi Pada Masyarakat Desa Kotabaru Barat Kecamatan Martapura Kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera Selatan): Skripsi, Lampung: Universitas Lampung.

Barowi dan Juariyah, S. (2010). Analisis Kondisi Social Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 7(1): 51-81.

Dewi, P.M. (2012). Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Volume 5(2): 119-124.

Ernawati, A. (2018). Hubungan Usia Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil. Jurnal litbang. Volume 14(1): 27-37.

Farida, L. (2011). Kontribus pendapatan Perempuan Bekerja Sektor Informal Pada Ekonomi Keluarga Di Kota Pekanbaru. Jurnal Aplikasi Bisnis. Volume 1(2): 103-112.

Hakim. L. (2011). Perkembangan Tenaga Kerja Wanita Di Sektor Informal: Hasil Analis Dan Proxy Data Sensus Penduduk. jurnal Among Makarti. Volume 4(7): 20-32.

Handayani, S. (2009).Memahami Pelaku Sektor Informal Perkotaan. Jurnal Analisis Sosial. Volume 14(1): 33-53.

Hidayat.(1978). Peranan Sektor Informal Dalam Perekonomian Indonesia. Jurnal EKI. Volume 26(4): 415-445.

Mirna Taufik, Monanisa, Nengyanti, Bambang B.S, Armansyah, Wahyu Saputra. (2018). Alasan Tenaga Kerja Melakukan Kegiatan Ekonomi Informal di Kota Palembang. jurnal Dosen Bidang Ilmu Kependudukan Program Studi Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palembang, 1-14.

Pitoyo, A.J. (2007). Dinamika Sektor Informal Di Indonesia Prospek, Perkembangan Dan Kedudukanya Dalam Sistem Ekonomi Makro. Jurnal Populasi. Volume 18(2): 129-146.

Ramadhan, R. (2003). Perubahan Sosial-Ekonomi PKL (Pedagang Kaki Lima) Dalam Program Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan DTC Wonokromo. Ringkasan Skripsi Yang Berjudul Sentralisasi Sektor Informal Perkotaan. Volume 1: 1-20.

Ramadhanti, Dina. Mulyadi, Hari. Razati, G. (2016). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Sikap Wirausaha. Strategic-Jurnal Pendidikan Manajemen Dan Bisnis, 11(20), 32–37.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&B. Bandung: Aflabeta.

Suyadi, B. (2010). Peranan Sektor Informal Dalam Penyerapan Nelayan Di Wilayah Pantai Pasir Putih Situbondo. FKIP UNEJ, 1–14.

Utami, T. (2010). Pemberdayaan Komunitas Sektor Informal Pedagang Kaki Lima (PKL), Suatu Alternatif Penanggulangan Kemiskinan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 25(2), 114–123.

Wakka, A. K., Awang, S. A., Purwanto, R. H., & Poedjirahajoe, E. (2012). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 19(1), 1–11.

Wiggers, M.P., dan Sudibia, I.K. (2015). Determinan Pendapatan Pekerja Wanita Sektor Informal Di Desa Baturiti Kabupaten Tebanan. E-Jurnal Universitas Undayana. Volume 4(7): 828-839.

Yudha, M.R.A. (2017). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Sebelum Dan Sesudah Relokasi (Studi Kasus Pasar SMEP Tanjung Karang Kota Bandar Lampung): skripsi. Lampung: Universitas Lampung.

Yunus, A.I. (2011). Potret Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Kota Makasar (Kasus Penjual Pisang Epe Di Pantai Losari): skripsi. Makasar: universitas Hasanuddin.

Zunaidi, M. (2013).Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembangunan Pasar Modern. Jurnal Sosiologi Islam. Volume 3(1): 51-64.

Downloads

Additional Files

Published

2020-02-28