Penentuan Zona Kerentanan Airtanah Metode Simple Vertical Vulnerability Di Pulau Yeben

Authors

  • erik febriarta Institut Teknologi Yogyakarta
  • Septian Vienastra Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND,

DOI:

https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v5i2.4431

Keywords:

airtanah, akuifer, kerentanan, sistem informasi geografis

Abstract

Potensi airtanah di Kepulauan Raja Ampat sebagai tempat destinasi wisata sangat terbatas, hal tersebut disebabkan imbuhan airtanah yang terbatas dan tingginya pemanfaatan airtanah. Pemanfaatan airtanah secara berlebihan mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas airtanah. Penurunan kualitas airtanah dapat menyebakan mengingkatnya kerentanan airtanah terhadap pencemaran. Kerentanan airtanah dapat diketahui secara intrinsik, dengan mempertimbangkan sifat fisik batuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelas kerentanan airtanah terhadap pencemaran pada akuifer dangkal dengan penilaian kerentanan secara intrinsik atau fisat fisik batuan (geologi). Untuk memperoleh hasil tersbut metode yang digunakan adalah penilaian kerentanan dengan metode Simple Vertical Vulnerability (SVV). Metode ini menggunakan parameter efektifitas batuan secara sederhana atau dapat digunakan pada kondisi pada daerah yang tidak banyak informasi kondisi hidrogeologi dan penerapan pada akuifer dangkal < 30m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona kerawanan airtanah sangat tinggi (58,5%) didapatkan pada morfologi dataran pantai, kerentanan tinggi (23,9%) berada pada peralihan morfologi dataran pantai hingga ke perbukitan dan kerentanan sedang (17,5%) pada morfologi perbukitan. Zona aman untuk pemanfaatan airtanah terdapat pada zona kerentanan intrinsik tinggi dengan perlakuan pemompaan tidak lebih dari penurunan 0,8 m. Pemompaan berlebihan dapat mengakibatkan intrusi airlaut

References

Abuduwaili, J., Issanova, G., Saparov G. (2019). Water Resources Development and management. Springer. Springer Nature Singapore.

AG Boden.(1996).Bodenkundliche Kartieranleting, 4.- Auflage, Hannover.

Badan Standadisasi Nasional (BSN). (2005). Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-7121-2005 Penyelidikan Potensi Air Tanah Skala 1:200.000 Atau Lebih Besar. Badan Standadisasi Nasional.

Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG). (2019). Buletin Meteorologi Edisi Februari 2019. Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Stasium Meteorologi Kelas 1 Seigun Sorong: Sorong.

Cahyadi, A. (2019). Analsisi Kerentanan Airtanah terhadap pencemaran di Pulau Koral Sangat Kecil dengan Menggunakan Metode GOD. Jurnal Geografi.16(1).48-53.

Devianto, L.A., Lusiana, N., Ramdani, F. 2019. Analisis kerentanan pencemaran air tanah di kota Batu menggunakan analisis multikriteria spasial dengan indek DRASTIC. Jurnal Wilayah dan Lingkungan. 7(2). 90-104.dx.doi.org/10.14710/jwl.7.2.90-104.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (2017). Litologi Akuifer. 31 Mei 2017. Diakses pada 5 Mei 2020. https://geoportal.esdm.go.id/geologi.

Febriarta, E., Prabawa, B. A., dan Rosaji, F.S.C. (2018). Sumber Daya Air di Pulau Pelapis Kepuluan karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Prosiding Seminar nasional Ke-4 Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai. 4. 181-186. doi 10.17605/osf.io/v6nx8.

Febriarta, E., Vienastra, S. (2019). Pemetaan Batimetri dan Analisis Pasang Surut Untuk Perencanaan Dermaga di Pulau Yeben, Kecamatan Maeos Mansar, Kabupaten Raja Ampat Papua Barat. Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan Saerah Aliran Sungai ke-5 2019.5. 27-34.

Febriarta, E., Oktama, R., Purnama, S. (2020) Analisi Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Ekosistem Penyedia Pangan dan AIr Bersih di Kabupaten Semarang. Geomedia. 18(1).12-24.

Fetter, C.W. (1999) Contaminant Hydrogeology 2nd edition. Prentice Hall. Upper Saddle River. New York.

Fetter, C.W. (2014). Applied Hydrogeology Fourth Edition. Pearson New International Education: England.

Maria, R. (2017). Comparative Studies of Groundwater Vulnerability Assessment. Earth and Environmental Science.118:1-6.

Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri ESDM No. 31/2018 tentang Pedoman Penetapan Zona Konservasi Air Tanah. Jakarta.

Purnama, S., Tivianton, T.A., Cahyadi, A., Febriata, E.(2019). Kajian Daerah Imbuhan Airtanah di Kabupaten Ngawi. Jurnal Geografi.16(1).54-59.

Putranto, T.T., Ali, R.K.,dan Putro, A.B. 2019. Studi Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran dengan Menggunakan Metode DRASTIC pada Cekungan Airtanah (CAT) Karanganyar-Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 158171, doi:10.14710/jil.17.1.158-171

Singhal, B.B.S. and Gupta, R.P. (2010). Applied Hydogeology of Fracture Rock. Springer Dordrecht Heidelberg London.: Springer.

Supriatna, S., Hakim, A.S., dan Apandi, T. 1995. Peta Geologi Lembar Waigeo, Irian Jaya.Badan Geologi, PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi.Bandung: Badan Geologi.

Todd, D.K. and Mays, L.W. (2005). Groundwater Hydrology 3rd Edition. Denver: John Wiley & Sons. Inc.

Hendrayanan, H., dan Putra, D. (2008). Pengendalian Airtanah Sebuah Pemikiran. Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah mada. Dikases pada tanggal 4 Juni 2020. https : //www.researchgate.net/publication/275964869.

Hendrayana Heru. (2011). Pengantar Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran Dan Pemompaan Air Tanah. Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah mada. Dikases pada tanggal 4 Juni 2020. https://www.researchgate.net/publication/280035296.

Vienastra, S., dan Febriarta, E. (2018). karakteristik Airtanah di Pulau Yeben Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-3 Perhimpunan Ahli Airtanah Indonesia (PAAI).108-113.https://www.researchgate.net/publication/337274051

.

Downloads

Published

2020-08-22