Analisis Perubahan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bandung Berbasis Citra Landsat 8 Multitemporal

Authors

  • Farizkhar Farizkhar Universitas Pendidikan Indonesia
  • Hana Taqiyyah Fachri
  • Putri Jasmine Nuramelya

DOI:

https://doi.org/10.31851/swarnabhumi.v6i2.5668

Keywords:

Ruang Terbuka Hijau, Landsat 8, Analisis Multitemporal.

Abstract

Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat yang menjadi kota terbesar kedua setelah Kota Jakarta. Kota Bandung secara topografis terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas laut. Sebagai salah satu kota terbesar, Kota Bandung tentu saja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat serta mengakibatkan kota ini telah berubah menjadi lingkungan buatan yang dibangun untuk kebutuhan manusia, seperti pemukiman, sarana parawisata, dan usaha- usaha kecil menengah yang menunjang sarana pariwisata. Pembangunan yang dilakukan tentu saja berpengaruh terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung dan bisa menjadi permasalahan dikemudian hari apa- bila pembangunan tersebut tidak dikontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung yang terjadi pada tahun 2013 dan 2019 dengan menggunakan citra Landsat 8 multitemporal. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai perubahan RTH di kota Bandung dari tahun 2013 dan 2019, serta dapat menjadi informasi bagi pihak terkait dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan keberadaan RTH di kota Bandung.

Author Biography

Farizkhar Farizkhar, Universitas Pendidikan Indonesia

Prodi Sains Informasi Geografi, Fakultas Pendiidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendiidikan Indonesia.

References

Aurelia, W., & Panuju, D. R. (2011). Analisis Perubahan Luas Ruang terbuka Hijau dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya di Jakarta Selatan. Jurnal Lanskap Indonesia, 15-20.

Budiman, A., Sulistyantara, B., & Zain, A. F. (2014). Deteksi Perubahan Ruang Terbuka HijauPada 5 Kota Besar di Pulau jawa (Studi Kasus : DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, dan Kota Surabaya). Jurnal Lanskap Indonesia, 7-15.

Febrianti, N., & Sofan, P. (2014). Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta Berdasarkan Analisis Spasial Dan Spektral Data Landsat 8.

Mau, S. D. I., Ndapamury, A. M., Dima, V. A. K., Prasetyo, S. Y. J., & Fibriani, C. (2020). Analisis Ruang Terbuka Hijau Pada Kota Surabaya Menggunakan Citra Landsat 8 Dan Metode Maximum Likelihood. Indonesian Journal of Computing and Modeling, 3(1), 24-29.

Nurlaily, E. D., Mustafa, L. D., & Masudia, P. E. (2020). Analisis Pemetaan Ruang Terbuka Hijau dari Hasil Citra Landsat 8 Menggunakan Metode NDVI di Kota Malang. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 10(3), 150-155.

Noviyanti, I. K., & Roychansyah, M. S. (2019). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dengan Ndvi Menggunakan Citra Satelit WorldView 2 Di Kota Yogyakarta. Majalah Ilmiah Globe, 21(2), 63-70.

Putri, P., & Zain, A. F. (2010). Analisis Spasial dan Temporal Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal Lanskap Indonesia, 115-121.

Sitanggang, G. (2010). Kajian Pemanfaatan Satelit Masa Depan : Sistem Penginderaan Jauh Satelit LDCM (Landsat-8). Berita Dirgantara, 47-58.

Sitorus, S. R., Patria, S. I., & Panuju, D. R. (2012). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Timur. Jurnal Lanskap Indonesia, 28-36.

Wijaya, N. (2015). Deteksi Perubahan Penggunaan Lahan dengan Citra Landsat dan Sistem Informasi Geografis : Studi Kasus di Wilayah Metropolitan Bandung, Indonesia. Journal of Geomatics and Planning , 82-92.

Downloads

Additional Files

Published

2021-08-31