PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) DALAM SISTEM HUKUM NASIONAL INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.31851/upgriplawjournal.v1i1.17117Keywords:
Hukum Islam; Nanggroe Aceh Darussalam; Hukum NasionalAbstract
Penerapan Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan bentuk pengejaran tahan otonomi khusus dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengakui pluralitas hukum. Pemberlakuan syariat ini mencakup berbagai aspek hukum, termasuk hukum pidana, keluarga, sosial, dan ketertiban umum, yang diatur melalui qanun sebagai produk hukum lokal. Pemberlakuan syariat Islam di Aceh secara formal dilakukan setelah keluarnya UU No. 44/1999 dan UU No. 18/2001, hal mendasar dari dari undang-undang ini adalah adanya pemberian kesempatan yang luas untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri, meggali dan memberdayakan sumber daya alam dan sumber daya manusia, meningkatkan peran serta masyarakat, menggali dan mengimplementasikan tata kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan nilai luhur kehidupan bermasyarakat di Aceh. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penerapan Syariat Islam di NAD serta bagaimana pengaruhnya terhadap sistem hukum nasional, baik dalam bentuk harmonisasi peraturan maupun keberadaan lembaga-lembaga yang berwenang menegakkan hukum syariat.
Kata Kunci: Hukum Islam; Nanggroe Aceh Darussalam; Hukum Nasional
References
Abidin, Zainal. “Implementasi Syariat Islam di Aceh: Antara Idealita dan Realita.” penerbit Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, (2014): 132.
Abidin, Zainal. “Syariat Islam di Aceh: Refleksi dan Tantangan.” Pustaka Alvabet, (2016): 133.
Al-Mawardi. “Al-Ahkam al-Sulthaniyyah.” dar al-kutub al-ilmiyyah, (1991): 56.
Al-Zuhaili, Wahbah. “Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu.” dar al-fikr, (2005): 23.
Aspinall, Edward. “The Helsinki Agreement: A More Promising Basis for Peace in Aceh?.” Singapore University Press, (2008): 12-23.
Asshiddiqie, Jimly. “Gagasan Negara Hukum Indonesia Kontemporer.” Sekretariat Negara Republik Indonesia, (2012): 86-87.
Asshiddiqie, Jimly. “Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia.” Sekretariat Negara Republik Indonesia, (2009): 57-120.
Auda, Jasser. “Maqasid al-Shariah as Philosophy of Islamic Law.” International Institute of Islamic Thought, (2008): 45.
Berutu, Ali Geno. “Penerapan syariat Islam Aceh dalam lintas sejarah.” Istinbath: Jurnal Hukum 13, no. 2 (2016): 182.
Friedman, Lawrence M. “The Legal System: A Social Science Perspective.” Russel Sage Foundation, (1975): 12.
Hidayat, Zulkarnain “Syariat Islam di Aceh: Refleksi dan Tantangan.” Pustaka Alvabet, (2016): 104.
Ichwan, Moch. Nur. “Official Ulema and the Politics of Re-Islamization: The Majelis Permusyawaratan Ulama in Post-New Order Aceh.” Mizan, (2013): 67.
Kamarusdiana. “Qânûn Jinâyat Aceh dalam perspektif negara hukum Indonesia.” AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah 16, no. 2 (2016): 155.
Muhammad bin Zainuddin. “Syariat Islam di Aceh: Perspektif Hukum dan Sosial Budaya.” pustaka alvabet, (2010): 78.
Rahardjo, Satjipto. “Hukum dalam Perspektif Sejarah dan Budaya.” Kencana, (2009): 15-56.
Reid, Anthony. “Islamization and the Formation of Aceh: Reconsidering the Place of Islam in Southeast Asian History.” Oxford University Press, (2005): 90-91.
Reid, Anthony. “The Blood of the People: Revolution and the End of Traditional Rule in Northern Sumatra.” Equinox Publishing, (1979): 19.
Soerjono Soekanto, “Pokok-Pokok Sosiologi Hukum,” Raja Grafindo Persada, (1983) h. 74.
Yunus, Nur Rohim. “Penerapan Syariat Islam terhadap Peraturan Daerah dalam Sistem Hukum Nasional Indonesi.” Hunafa: Jurnal Studia Islamika 12, no. 2 (2015): 257.