PENGGUNAAN JAMBAN TRADISIONAL PADA MASYARAKAT TRANSISI DI SUMATERA SELATAN
Abstract
Healthy environment requires community participation, through clean water programs and providing healthy latrines for families as places to defecate. The use of traditional latrines is the main cause of pollution of river water and the surrounding air. In the case of river water is a basic requirement for the community. Changing the habit of people defecating in rivers has been carried out by the government through the provision of stimulants in the form of "squat toilets" in every household of poor families. Through this family latrine program, the people of South Sumatra are expected to have started to leave their habit of defecating in the river. This situation is very contradictory to the pattern of life of modern society, which has all led to the use of digital life, but in fact some rural communities in South Sumatra still live in traditional patterns.References
Ar-Raihan. 2009. Informasi Pilihan Jamban Sehat. Jakarta. Water and Sanitation Program East Asia and the Pacific (WSP-EAP).
Daryanto dan Supriatin, Agung. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
Darsana, I Nengah., Mahayana, I Made Bulda., dan Patra, I Made. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Jamban Keluarga Di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014: 124 -133.
Fauzia. 2000. Hubungan Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Di. Desa Jatisobo Kabupaten Sukoharjo. Skripsi FKM UMS. Surakarta.
Ibrahim. 2015. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Koentjaranigrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Makhsus. 2013. Persepsi masyarakat Tentang Pentingnya Pendidikan Formal 12 Tahun, Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Skripsi UIN Jakarta.
Mara, D. Duncan. 2009 Teknik Sanitasi Tepat Guna. Bandung: P.T Alumni.
Meiridhawati. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Community Led Total Sanitation (CLTS) di Kenagarian Kurnia Selatan Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. http://repository.unand.ac.id/ 19837/
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Karya; Edisi Revisi.
Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta Barat: Graha ilmu.
Saleh, Maylan. Partispasi Perempuan dalam Mengelola Lingkungan Hidup. Musawa Journal for Gender Studies. Vol. 4, No.2 Desember 2012. ISSN 2085-0255.
Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Otaya, Lian G. Pengatahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat terhadap Pengunggunaan Jamban Keluarga. Jurnal Health and Sport 5 (2), 2012.
Pane, Erlinanawati. Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan Jamban. Kesmas National Public Health Journal Vol. 3 No. 5 April 2009.
Paramita, Renita Diah., dan Sulistyorini, Lilis. The Household’s Attitude Impacts The Low Use of Latrines in RW 02 Gempolklutuk, Tarik, Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 2 Juli 2015: 184–194.
Pebriani, Rahma Ayu., Dharma, Surya., dan Naria. Evi. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga dan Kejadian Diare di Desa Tualang Sembilar Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Vol. 2 No. 3 (2013).
Prasetyo, Ervan. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jamban Cemplung Masyarakat Dusun Dolog Desa Cermo Kemacatan Kare Kabupaten Madiun. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Rompas, Marlyise Flora., Sumampouw, Oksfriani Jufri., dan Akili, Rahayu. 2016. Kepemilikan Jamban pada Masyarakat Pesisir Desa Tumbak Mandani Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggar. Media Informasi dan Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Simatupang, Saut Hasudungan., dkk. 2013. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Penggunaan Jamban Keluarga Di Desa Marjandi Tongah Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Vol.3 No.3 2014.
Sugiyono. 2016. Metode Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.