Prototipe Penyimpanan Gabah Padi Berbasis Internet Of Think
DOI:
https://doi.org/10.31851/ampere.v9i2.13142Keywords:
Gabah Padi, Sensor DHT 22, Sensor BMP 280, Esp 8266Abstract
Proses penyimpanan gabah padi merupakan kegiatan penting dalam tahap pascapanen. Penyimpanan gabah padi sangat penting dilakukan oleh para petani untuk menjaga ketersediaan pangan untuk mengatasi masa-masa sulit seperti terjadinya kekeringan,banjir dll, yang menyebabkan para petani gagal panen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah teknologi yang sudah di buat sebelumnya yaitu menggunakan sebuah mikrokontroller Arduino sebagai pengontrol. Modul esp 8266 merupakan sebuah mikrokontroller penghubung pada aplikasi telegram.yang kemudian menggunakan sensor DHT 22 untuk mendeteksi suhu serta kelembaban pada ruang penyimpanan gabah. Serta menggunakan sensor BMP 280 ( tekanan barometrik) untuk memonitor tekanan udara pada ruang penyimpanan. Cara kerja alat ini adalah ketika sebuah alat di nyalakan harus menunggu beberapa detik agar sistem dapat terkoneksi dengan wifi dan sebuah aplikasi telegram mengirim notifikasi connect. Ketika sensor DHT 22 mendeteksi suhu pada ruangan mencapai <32℃ maka 3 buah fan heater akan menyala dan pilot lamp (kuning) menyala.ketika suhu ruangan mencapai >32 ℃ 5 buah fan dc akan menyala dan pilot lamp (merah) menyalaTetapi semua data sensor serta output bisa diatur secara manual menggunakan aplikasi telegram yang mempermudah para petani melakukan monitoring dari jarak jauh.
References
-[1] Q. Ayun, S. Kurniawan, And W. A. Saputro, “Perkembangan Konversi Lahan Pertanian Di Bagian Negara Agraris,” Vigor J. Ilmu Pertan. Trop. Dan Subtrop., Vol. 5, No. 2, Pp. 38–44, 2020, Doi: 10.31002/Vigor.V5i2.3040.
D. Suryadi, “Potensi Lahan Subur Di Indonesia: Peluang Dan Tantangan,” J. Agrar., Vol. 8, No. 2, Pp. 123–132.
B. P. Statistik, Statistik Produksi Padi Tahun 2022. Jakarta: Bps.
A. Rahmawati, “Teknologi Pascapanen Padi Di Indonesia: Tantangan Dan Solusi,” J. Teknol. Pertan., Vol. 15, No. 3, Pp. 45–56.
H. Saputra, “Implementasi Sensor Dht22 Dan Bmp280 Untuk Sistem Iot,” J. Elektron. Dan Komput., Vol. 14, No. 1, Pp. 89–98.
T. Rahman And F. Wijaya, “Inovasi Teknologi Iot Pada Sistem Pertanian Modern,” J. Tek. Elektro, Vol. 19, No. 2, Pp. 33–47.
R. Pratama, “Aplikasi Telegram Dalam Sistem Monitoring Berbasis Iot,” J. Teknol. Inf., Vol. 7, No. 4, Pp. 56–68.
N. H. L. D. N. U. R. U. L. H. I. D. A. Y. A. T. I. L. U. S. I. T. A. Dewi, Prototype Smart Home Dengan Modul Nodemcu Esp8266 Berbasis Internet Of Things (Iot. Universitas Islam Majapahit Mojokerto.
D. A. Siregar And H. Hambali, “Alat Pembasmi Hama Tanaman Padi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Tegangan Kejut Listrik,” Jtein J. Tek. Elektro Indones., Vol. 1, No. 2, Pp. 55–62.
M. R. Reynaldi, “Perancangan Sistem Penyiram Otomatis Berbasis Sensor Kelembaban Dengan Kendali Arduino.”
S. P. Nova And M. Firdaus, Efektivitas Komunikasi Aplikasi Telegram Sebagai Media Informasi Pegawai Pt. Pos Indonesia (Persero) Kota Pekanbaru. Riau University.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 ANGGA TRI REZA, Endah Fitriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ampere is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.