PENGARUH JARAK ANTAR SUB KONDUKTOR BERKAS REAKTANSI INDUKTIF SALURAN TERHADAP TRANSMISI 150 KV DARI GARDU INDUK KERAMASAN KE GARDU INDUK MARIANA

Authors

  • Alimin Nurdin Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Palembang
  • Abdul Azis Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.31851/ampere.v3i2.2395

Keywords:

Jarak konduktor, reaktansi, induktif

Abstract

Electricity is a source of energy that is very much needed by society and electricity is one of the most important needs to support human life today in meeting daily needs, both in the household and in business. The generated electricity is then channeled through the transmission line. In the distribution of electric power, there will be a channeling power losses which are proportional to the length of the channel. The use of a higher voltage level is the solution to these problems, but if the voltage is increased continuously there will be a corona and to reduce the environmental impact of the corona can use a file conductor. Increasing the amount of conductive wire in a beam reduces the corona effect and reduces reactance, reducing reactance due to an increase in GMR from the conductor. Elevation of the voltage on the electric power transmission line can reduce power losses, but the transmission voltage increase can cause corona in the transmission wire. This corona causes power losses and interference with radio communications. One way to reduce the corona effect is to use a condenser file on the transmission line. Besides reducing the corona effect, the beam conductor can also reduce the channel's inductive reactance. From the results of the study, the results show that the distance between the file sub conductors affects the size of the GMR of the file conductor, where the distance between the file sub conductors is greater, the GMR of the conductor will increase. With the increasing size of GMR conductor, the inductive reactance on the transmission line will be even greater. With the increasing conductivity of the beam conductor reactance, the reactive power losses on the transmission line will be even greater.

 

Listrik adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting untuk menunjang kehidupan manusia saat ini dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik dalam rumah tangga maupun dalam bisnis. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, maka pemerintah membangun pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran yang besarnya sebanding dengan panjang saluran. Penggunaan tingkat tegangan yang lebih tinggi merupakan solusi dari permasalahan tersebut, tetapi jika tegangan ditingkatkan terus menerus akan terjadi korona dan untuk mengurangi dampak lingkungan dari korona tersebut dapat menggunakan konduktor berkas. Peningkatan jumlah kawat penghantar dalam suatu berkas mengurangi efek korona dan mengurangi reaktansi, pengurangan reaktansi disebabkan oleh kenaikan GMR dari konduktor. Peninggian tegangan pada saluran transmisi daya listrik dapat mengurangi rugi-rugi daya, tetapi peninggian tegangan transmisi dapat menimbulkan korona pada kawat transmisi. Korona ini menimbulkan rugi-rugi daya dan gangguan terhadap komunikasi radio. Salah satu cara untuk mengurangi efek korona yang dilakukan adalah dengan menggunakan kondukor berkas pada saluran transmisi. Di samping mengurangi efek korona, penghantar berkas dapat juga mengurangi reaktansi induktif saluran. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jarak antar sub konduktor berkas mempengaruhi besarnya GMR konduktor berkas, dimana apabila jarak antar sub konduktor berkas semakin besar maka GMR konduktor berkas akan semakin besar. Dengan semakin besarnya GMR konduktor berkas maka reaktansi induktif pada saluran transmisi akan semakin besar. Dengan semakin besarnya reaktansi induktif konduktor berkas maka rugi-rugi daya reaktif pada saluran transmisi akan semakin besar.

References

Arismunandar, Artono 2001. Teknik Tegangan Tinggi. Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Arismunandar, Artono dan Kuwanen, Susumu. 2004. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik: Saluran Transmisi, Jilid II, Cetakan Ke 7. Jakarta: Pradnya Paramita.

Badan Standarisasi Nasional. SNI 04-0227-2003. Tegangan Standar. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Gonen, Turan. 2014. Electrical Power Transmission System Engineering, Third Edition. California State University, Sacramento, USA: CRC Press.

Hutauruk, T.S. 1985. Transmisi Daya Listrik. Jakarta: Erlangga.

Kadir, Abdul. 1998. Transmisi Tenaga Listrik. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Stevenson, William D. 2000. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diterjemahkan Oleh: Kamal Idris. Jakarta: Erlangga.

Downloads

Published

2018-12-30

How to Cite

Nurdin, A., & Azis, A. (2018). PENGARUH JARAK ANTAR SUB KONDUKTOR BERKAS REAKTANSI INDUKTIF SALURAN TERHADAP TRANSMISI 150 KV DARI GARDU INDUK KERAMASAN KE GARDU INDUK MARIANA. Jurnal Ampere, 3(2), 145–156. https://doi.org/10.31851/ampere.v3i2.2395