Analisa Setting Relai Arus Lebih (OCR) Dan Relai Gangguan Tanah (GFR) Pada Penyulang Gurami Gardu Induk Sungai Kedukan Palembang

Authors

  • Choirul Rizal Palembang University
  • Abdul Azis PGRI Palembang University

DOI:

https://doi.org/10.31851/ampere.v7i1.7706

Keywords:

Relai arus lebih, relai gangguan tanah, Setting Relai, Penyulang

Abstract

Over Current Relays are equipment that signals an overcurrent, whether caused by a short circuit that can damage electrical power system equipment within its protection area. This overcurrent relay is used in almost all electrical power system security patterns, and can also be used as the main safety or backup safety. From the results of the study, it was found that the magnitude of the short-circuit fault current is influenced by the distance of the fault point, the farther the fault location is, the smaller the short-circuit fault current will be, and vice versa. The relay working time on the feeder side is faster than the incoming working time with an average time difference of 1.34 seconds. This is because the location of the disturbance affects the size of the time difference. The farther the distance from the fault location, the greater the difference in relay working time in incoming

 

ABSTRAK

Relai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenaga listrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh pola pengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupun pengaman cadangan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa besarnya arus gangguan hubung singkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh lokasi gangguan maka arus gangguan hubung singkat akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Waktu kerja relai di sisi penyulang lebih cepat dibandingkan dengan waktu kerja di incoming dengan selisih waktu rata-rata sebesar 1,34 detik. Hal ini disebabkan lokasi gangguan mempengaruhi besar kecilnya selisih waktu. Semakin jauh jarak lokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja relai di incoming.

References

A. Azis and I. K. Febrianti, “Analisis Sistem Proteksi Arus Lebih Pada Penyulang Cendana Gardu Induk Bungaran Palembang,†Jurnal Ampere, vol. 4, no. 2, pp. 332‒344, 2019, DOI: http://dx.doi.org/10.31851/ampere.v4i2.3468.

A. Pauzan, A. Azis and I. K. Febrianti. “Analisa Penggunaan Recloser Untuk Memproteksi Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero) ULP Mariana Gardu Induk Prajin,†Jurnal Surya Energy, vol. 6, no. 1, pp. 17‒24, 2021, DOI: https://doi.org/10.32502/jse.v6i1.3097.

Emidiana, “Pengaruh Gangguan Hubung Singkat 1 Fasake Tanah Terhadap Kinerja Alternator,†Jurnal Ampere, vol. 2, no. 1, pp. 12‒18, 2017, DOI: http://dx.doi.org/10.31851/ampere.v2i1.1206.

N. Nurdiana, “Analisa Gangguan Arus Hubung Singkat Pada Penyulang Nakula Gardu Induk Talang Kelapa,†Jurnal Ampere, vol. 1, no. 1, pp. 26‒36, 2016, DOI: http://dx.doi.org/10.31851/ampere.v1i1.475.

P. M. Anderson, Power System Protection, New York: Wiley‒IEEE Press, 2022.

P. Kadarisman and W. Sarimun, Koordinasi OCR dan GFR Pada Jaringan Distribusi, Jakarta: PT PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan, 2002.

T. Ardianto, A. Azis and Perawati, “Evaluasi Koordinasi Sistem Proteksi Transformator 30 MVA di PT. PLN (Persero) Gardu Induk Keramasan,†Jurnal Surya Energy, vol. 5, no. 2, pp. 61‒66, 2021, DOI: https://doi.org/10.32502/jse.v5i2.3095.

T. Gonen, Electric Power Distribution System Engineering, Boca Raton: CRC Press Taylor & Francis Group, 2014.

Downloads

Published

2022-07-20

How to Cite

Rizal, C., & Azis, A. (2022). Analisa Setting Relai Arus Lebih (OCR) Dan Relai Gangguan Tanah (GFR) Pada Penyulang Gurami Gardu Induk Sungai Kedukan Palembang. Jurnal Ampere, 7(1), 49–62. https://doi.org/10.31851/ampere.v7i1.7706